3). Interaksi / transmisi sosial
Interaksi / transmisi sosial yaitu adanya pengaruh yang diperoleh pada relasi dengan lingkungan sosial, seseorang dapat bertumbuh sebagaimana interaksinya dengan lingkungan sosial.
4). Ekuilibrasi
Ekuilibrasi merupakan kemampuan atau sistem dalam diri organisme agar dapat mempertahankan keseimbangan dan beradaptasi dengan lingkungannya. Menurut Piaget, bahwa setiap organisme harus mencapai keseimbangan antara aktivitas organisme dengan lingkungan (atau sebaliknya) apabila ingin beradaptasi dengan lingkungannya. Peristiwa-peristiwa asimilasi dan akomodasi harus terjadi secara padu, bersama-sama dan komplementer agar ekuilibrasi dapat terjadi.
b. Tahap-Tahap Perkembangan Kognitif:
1). Tahap Sensimotor (0-2 tahun)
Alat indera sensorik dan gerakan motorik menjadi pusat aktivitas kognitif anak pada saat berusia dua tahun yang ditandai oleh gerakan berupa respon langsung terhadap suatu rangsangan. Mereka mencari rangsangan tersebut dengan melalui sinar lampu dan suara. Melalui tindakan seseorang, mereka paham akan objek dan peristiwa. Selain itu, mereka cenderung memerhatikan sesuatu lebih lama, melihat dirinya sendiri adalah makhluk yang berbeda dari objek lain, dan sebagainya.
2). Pra-Operasional (2-7 tahun)
Pada tahap pra-operasional, anak-anak belum menggunakan manipulasi kognitif, tetapi dapat berpikir di tingkat simbolis, hal ini bisa dikatakan bahwa anak-anak tidak dapat menggunakan logika mereka, contohnya seperti menggabungkan, memisahkan, ataupun mengubah ide pikiran. Selain itu, melalui penggunaan bahasa simbolik berupa gambar dan kata lisan merupakan cara yang tepat untuk proses identifikasi pada tingkatan ini. Secara mental anak-anak juga sudah dapatÂ
 peristiwa dan objek yang terlibat dalam permainan simbolik pada akhir tahap ini.
3). Operasi Konkret (8-11 tahun)