Di langit Meulaboh, terlihat helicopter mondar mandir. Lokasi mendaratnya tidak jauh dari posko kami. Mereka relawan asing dari USA membawa bantuan logistic dan personilnya. Itu terlihat dari gambar benderanya di badan helicopter tersebut.
Para relawan asing sudah mulai banyak berdatangan. Mereka dari militer maupun relawan sipil dari Negara-negara lain. Pantauan penulis, ada dari Jepang, Singapore, Malaysia, Arab Saudi, Swedia, Jerman, Swiss dan Perancis. Termasuk dari LSM seperti Mer-C dan Green Peace yang baru mendarat di Meulaboh. LSM ini menggunakan kapal milik mereka.Â
Heli berbaling-baling dua ini memiliki badan cukup besar dan panjang. Dikenal dengan nama Heli CH-47 Chinook. Masuk kategori heli angkut berat. Dapat membawa pasukan sekitar 30 orang dan perlengkapan serta peralatan lainnya.
Selama ini penulis hanya bisa melihatnya di film-film perang. Sekarang dengan langsung dapat menyaksikannya dengan mata kepala sendiri. Heli Amerika ini membuat base camp tidak jauh dari posko kami relawan RKP.
Pernah heli tersebut melewati di atas posko kami dengan terbang rendah. Hembusan angin yang dihasilkannya menerbangkan jemuran kami. Bahkan dapur kami dibuat bergoyang. Tidak sedikit pakaian dan perlengkapan relawan terbang di bawa angin dan jatuh ke laut.
Di sisi lain, sejenis kendaraan seperti amfhibi terlihat di pantai Meulaboh, kawasan Ujung Kalak. Kendaran ini disebut dengan Hovercraft milik NAVY SEAL (USA). Atau dikenal juga kendaraan bantalan udara. Memiliki ukuran baling-baling besar sepasang dibelakangnya sebagai motor penggerak.
Kendaraan itu jadi tontonan warga dan relawan local termasuk relawan asing. Suara mesin yang dihasilkannya memang sangat bising. Bersumber dari putaran baling-baling tersebut. Mereka datang dari Banda Aceh.
Untuk diketahui, Amerika Serikat mengirimkan armadanya dengan kapal induk bernama USS Abraham Lincoln. Berjalan dari Hongkong ke Banda Aceh selama 5 hari dengan kecepatan penuh. Kapal ini lego jangkar di dekat Pulau Sabang.Â