Mohon tunggu...
Firdaus Tanjung
Firdaus Tanjung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Memberi dan mengayuh dalam lingkar rantai kata

"Apabila tidak bisa berbuat baik - Jangan pernah berbuat salah" || Love for All - Hatred for None || E-mail; firdaustanjung99@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

[Bagian 5] Catatan Perjalanan Relawan, "Keajaiban" Bocah yang Selamat

4 Januari 2022   06:05 Diperbarui: 4 Januari 2022   22:56 733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu bocah yang selamat dari terjangan tsunami, Nana (10 thn) tengah terbaring lemah di rumah sakit Cut Nyak Dien. (Dok Firdaus Tanjung)

Di langit Meulaboh, terlihat helicopter mondar mandir. Lokasi mendaratnya tidak jauh dari posko kami. Mereka relawan asing dari USA membawa bantuan logistic dan personilnya. Itu terlihat dari gambar benderanya di badan helicopter tersebut.

Heli Chinook USA di langit Meulaboh membawa bantuan logistik. (Dok. F. Tanjung)
Heli Chinook USA di langit Meulaboh membawa bantuan logistik. (Dok. F. Tanjung)

Para relawan asing sudah mulai banyak berdatangan. Mereka dari militer maupun relawan sipil dari Negara-negara lain. Pantauan penulis, ada dari Jepang, Singapore, Malaysia, Arab Saudi, Swedia, Jerman, Swiss dan Perancis. Termasuk dari LSM seperti Mer-C dan Green Peace yang baru mendarat di Meulaboh. LSM ini menggunakan kapal milik mereka. 

Heli berbaling-baling dua ini memiliki badan cukup besar dan panjang. Dikenal dengan nama Heli CH-47 Chinook. Masuk kategori heli angkut berat. Dapat membawa pasukan sekitar 30 orang dan perlengkapan serta peralatan lainnya.

Selama ini penulis hanya bisa melihatnya di film-film perang. Sekarang dengan langsung dapat menyaksikannya dengan mata kepala sendiri. Heli Amerika ini membuat base camp tidak jauh dari posko kami relawan RKP.

Pernah heli tersebut melewati di atas posko kami dengan terbang rendah. Hembusan angin yang dihasilkannya menerbangkan jemuran kami. Bahkan dapur kami dibuat bergoyang. Tidak sedikit pakaian dan perlengkapan relawan terbang di bawa angin dan jatuh ke laut.

Di sisi lain, sejenis kendaraan seperti amfhibi terlihat di pantai Meulaboh, kawasan Ujung Kalak. Kendaran ini disebut dengan Hovercraft milik NAVY SEAL (USA). Atau dikenal juga kendaraan bantalan udara. Memiliki ukuran baling-baling besar sepasang dibelakangnya sebagai motor penggerak.

Hovercraft Navi Seal landing di pantai Ujung Kalak, Meulaboh membawa bantuan logistik. (Dok. Firdaus Tanjung)
Hovercraft Navi Seal landing di pantai Ujung Kalak, Meulaboh membawa bantuan logistik. (Dok. Firdaus Tanjung)

Kendaraan itu jadi tontonan warga dan relawan local termasuk relawan asing. Suara mesin yang dihasilkannya memang sangat bising. Bersumber dari putaran baling-baling tersebut. Mereka datang dari Banda Aceh.

Untuk diketahui, Amerika Serikat mengirimkan armadanya dengan kapal induk bernama USS Abraham Lincoln. Berjalan dari Hongkong ke Banda Aceh selama 5 hari dengan kecepatan penuh. Kapal ini lego jangkar di dekat Pulau Sabang. 

Kapal induk USS Abraham Lincoln lego jangkar di dekat P. Sabang dalam rangka misi kemanusiaan. (Gbr. tribunnews.com)
Kapal induk USS Abraham Lincoln lego jangkar di dekat P. Sabang dalam rangka misi kemanusiaan. (Gbr. tribunnews.com)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun