Bicara baik jelas dengan bertutur kata yang baik dan santun. Selain itu dengan sikap dan akhlak yang baik. Tidak saja ditujukan kepada sesama kita manusia tapi jg "berbicara" baik kepada makhluk lainnya.Â
Menyampaikan sesuatu yang dilihat, misalnya dalam sajian pemandangan alam yang indah juga merupakan kategori dari bicara baik. Artinya secara tidak langsung ikut mempromosikan suatu kawasan wisata.
Para traveler akan menyampaikan perjalanannya lewat foto-foto maupun video di akun media sosialnya (medsos). Ditambah dengan caption orang lebih mudah jadi tahu serta mengerti atas info dari foto maupun video tersebut.
Kita ambil saja contoh seorang traveler bernama Yuki Anggia, bercerita sebagai hobi traveling yang suka memposting kawasan-kawasan destinasi wisata di Indonesia. Cukup banyak foto-foto maupun video yang di share di akun medsos instagramnya (@yukianggia).
Gadis kelahiran Medan ini menyampaikan kisahnya dalam acara Bicara Baik bersama Semen Indonesia bareng Kompasiana di Ghetto Kafe Medan, 19 Desember lalu. Menurutnya untuk berbicara baik bisa kita ungkapkan lewat perjalanan terlebih bagi yang suka traveling.Â
Gimana....seru dan menarik ya...?!?
"Bahkan dari makanan dan minuman yang anda pesan bisa juga disampaikan tentang Bicara Baik", begitu yang disampaikan oleh Doly Siregar penikmat aneka kuliner yang juga sebagai pembicara dalam acara yang sama.
Bagi kita sebagian yang sekedar penikmat kuliner tentu ada juga memposting aneka makanan maupun minuman bukan ? Tetapi jarang menyampaikan apa manfaat dari kuliner tersebut.Â
Oleh Doly Siregar, tidak semata memposting tentang aneka kuliner tapi beliau juga menambahkan caption setiap makanan maupun minuman yang dinikmatinya agar orang jadi tau apa dan bagaimana manfaatnya disamping harga.Â
Generasi milenial yang berjumlah sekitar lebih 83 juta jiwa, sudah tentu orang-orang dinamis dan kreatif yang menyukai aktivitas baik indoor maupun outdoor.
Beberapa hari atau 3 hari sebelum acara nangkring kompasiana berlangsung, penulis jadi teringat dengan sekelompok gen milenial. Mereka ini adalah remaja-remaja yang hobi bermain game yakni games mobile legend.
Penulis pun mengenal mereka dari teman (Hermanto) yang saat itu mengundang penulis ke rumahnya untuk bincang-bincang / diskusi dari politik sampai membahas hobi kegiatan anaknya beserta teman-temannya.
Mereka pada mulanya hanya beberapa orang yang saling interaksi dalam games tersebut. Lama kelamaan mulai bertambah anggotanya.
 Meski masih muda belia, mereka sudah membentuk kepengurusan dalam komunitasnya. Pada awalnya mereka dibimbing oleh teman penulis, Hermanto. Bertujuan agar dari hobi itu bisa berlanjut ke profesi yang mendatangkan hasil.
"Namanya juga anak-anak muda yang masih minim pengalaman dalam organisasi. Tentu hal ini jangan dibiarkan begitu saja", ujar Hermanto kepada penulis sambil memanggil anaknya.
Kebetulan teman penulis itu, memiliki anak laki-laki yang juga hobi bermain game mobile legend tersebut disamping olahraga. Mathew Tenggara namanya atau yang akrab di sapa Boy yang memang sudah mahir dalam permainan games tersebut.Â
Lebih jauh menurut Boy, games tersebut juga ada pertandingannya di tingkat region, nasional  dan internasional. Untuk Asean sementara ini Indonesia belum menjuarainya tapi masuk 3 besar. Untuk yang pertama sementara ini dipegang oleh gamers dari Philipina.
Selanjutnya, menurut Boy akan mencoba mengadakan perlombaan game mobile legend ini di tingkat provinsi Sumatera Utara (Sumut), yang dibagi 5 kota /kabupaten yakni Medan, Binjei, Karo, Siantar, dan Sibolga.
Tiap daerah mengrimkan 3 pesertanya. Dimana nanti akan dibuat semacam kompetisi yang selanjutnya memunculkan finalis yang akan berlaga ditingkat nasional.
Sebelum jauh melangkah, penulis bersama ayah Boy (Hermanto) memberikan pengarahan untuk persiapan event tersebut. Tentang cara bagaimana tata kelola manajemennya sampai dengan mencari sponsor.
Penulis tambahkan, bahwa kegiatan ini selain bermanfaat untuk anak-anak milenial juga merupakan bentuk dari "Bicara Baik". Kenapa...? Artinya tidak sekedar dalam pembicaraan yang bersifat baik tapi harus dipraktekan lewat kegiatan / aktivitas yang membawa manfaat.
Lalu penulis menerangkan kepada Hermanto sahabat penulis yang juga ketua Solidaritas Indonesia Bersatu (SIB) Wilayah Sumut tentang acara nangkring bersama Kompasiana dengan tema bicara baik di Ghetoo kafe di Medan nanti tanggal 19 Desember.
Sekaligus mengajak beliau untuk bisa hadir. Namun karena ada kegiatan yang tidak bisa ditinggalkannya, beliau minta maaf kepada penulis tidak bisa hadir. Â
Menurut Hermanto, komunitas sudah dibentuk pada 1 Desember 2018 lalu dan diberi nama komunitas Indonesia Bersatu Milenial (IBM). Untuk saat ini Mathew Tenggara (Boy) ditunjuk sebagai ketuanya.
Hermanto yang juga merupakan salah satu pendiri IBM, mengatakan IBM merupakan sebuah wadah atau perkumpulan komunitas bagi anak-anak muda yang kreatif untuk duduk bersama membahas serta mengembangkan berbagai kreatifitas. Dan tidak berpolitik.
"Selain itu membawa anak-anak muda ini dapat terhindar dari hal yang tidak bermanfaat seperti terlibat dalam narkoba dan kejahatan lainnya", demikian Hermanto menyampaikan kepada penulis. Â
Jadi dalam IBM ini secara umum bersifat menyalurkan hobi seperti gamers, touring, olahraga, catur, dan outbond. Dari sinilah mereka dapat mengaktualisasikan dirinya dan membangun karakter yang sportif, bertanggung jawab, mandiri dan jujur.
Lebih lanjut lagi tak lama berselang setelah IBM didirikan, menurut Hermanto ada tawaran dari pihak sponsor salah satu perusahaan swasta di Medan. Seorang manajer dari perusahaan tersebut akan mensupport kegiatan dari IBM ini yakni pertandingan gamers mobile legend.
Bermula dari pertemuan Hermanto dan anaknya di salah satu kafe di Kota Medan. Dimana dalam kafe itu di dominasi anak-anak muda yang asyik bermain games mobile legend. Kemudian manajer ini meminta bila dapat di bulan Februari 2019 nanti setidaknya sudah bisa diadakan acaranya. Setelah sebelumnya kelengkapan surat dan proposal sudah disiapkan.
Mari kita tunggu gebrakan perdana /awal dari IBM. So pasti, bagi gen milenial yang hobi bermain games mobile legend tersebut khususnya di Sumut sudah tak sabar lagi bukan...?
Disini penulis menangkap bahwa betapa pentingnya generasi milenial ini di mata suatu perusahaan. Yang jelas ini bentuk salah satu support untuk membawa anak-anak muda ini ke arah yang lebih bermanfaat dan tentunya mendatangkan keuntungan dari ke dua bela pihak.
Bisa juga dikatakan potensi-potensi gen milenial ini jangan dibiarkan begitu saja dan beri tempat atau panggung kepada mereka. Biarkan mereka tampil apa adanya dan itu merupakan ciri khas dari wujud mereka dalam arti membangun bentuk karakternya.
Lalu apa saja bentuk dari Bicara Baik selanjutnya...? Ini hanya anda yang dapat menerapkannya apakah dari traveling, kuliner, games, atau bentuk hobi lainnya.
Lebih jelasnya adalah bicara baik membangun generasi optimis terutama dikalangan anak-anak muda atau yang lebih akrab disebut generasi milenial.
Lewat dari bicara baik, diharapkan tentu menghasilkan sesuatu yang besar ke depannya sebagai salah satu wujud kekuatan bangsa dan Negara. Tidak sekedar dalam bentuk ceramah, tetapi juga dalam bentuk aktivitas kegiatan yang melahirkan insan-insan kreatif, dinamis, dan inovatif.
Dari Medan mereka bicara baik untuk Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI