JNE Dalam Membangun Ekonomi Sosial.
JNE sejak berdiri dari tahun 1990 saat ini sudah menjadi leading sector di industri Jasa Pengiriman. Political will dari manajemen JNE untuk pengiriman belanja teknologi memberi jaminan suistainabilitas dalam operasional bisnis.
Sector jasa termasuk ekspedisi adalah sector yang akan continued di masa depan disamping sector pangan dan energi.
Penulis jadi teringat kepada seorang teman sebagai pelaku usaha bisnis online yang memulai bisnisnya sejak 2013 bernama Asadullah Al Aziz. Beliau sudah merasakan manfaat dari jasa pengiriman JNE. Bergerak dalam Market Place (MP) yang terintegrasi dengan ekosystem marketing.
System JNE pertama kali link ke MP dengan menggunakan resi otomatis. Menurutnya, jika ada peluang untuk membuka franchise agreement keagenan oleh JNE harus diambil dan jangan sampai duluan diambil oleh orang lain.
Ketika beliau membangun awal usahanya, saat itu jasa pengiriman hanya ada Pos, Tiki, dan JNE. Menurut Dullah (panggilan akrabnya) JNE pelayanannya boleh dikatakan prima. Kantor perwakilan tetap buka walaupun di hari libur atau hari raya.
Jenis usaha Assadullah berupa minuman kesehatan tradisional Zanjabil Drink untuk asma, kaleng kerupuk mini, kerajinan rumah tangga seperti makanan, meja lipat, komposter organik, serta aksesoris. Sekarang beliau menetap di Bogor.
Selama pengiriman produk jualannya, pelanggan selalu memilih JNE dan marah jika kurir diganti selain JNE.Â
Dari sini sudah bisa digambarkan dengan sederhana, bahwa JNE dari segi ekonomi social (pengertian moral) telah memberikan rasa kenyamanan dan kepercayaan yang tinggi kepada pelanggannya. Pelanggan tidak merasa was-was lagi.Â
Menurut hemat penulis, selain persoalan teknis yang mumpuni, rasa nyaman dan kepercayaan itu merupakan hal yang utama dalam skala coverage membangun ekonomi social. JNE sendiri cerdas melihat peluang itu untuk dijadikan sebagai kekuatan armada ekspedisinya.