Mohon tunggu...
Firdaus Tanjung
Firdaus Tanjung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Memberi dan mengayuh dalam lingkar rantai kata

"Apabila tidak bisa berbuat baik - Jangan pernah berbuat salah" || Love for All - Hatred for None || E-mail; firdaustanjung99@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jika Menjadi Menag, Ini Langkah Mengcounter Hoaks dan Ujaran Kebencian

4 Agustus 2018   05:00 Diperbarui: 4 Agustus 2018   05:08 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para peserta KPD serius mendengarkan pemaparan materi dari Bhiku -Bhante Dhirraphuno (dok. FD Tanjung)

Kegiatan ini lebih cenderung di alam terbuka /outbond. Bisa dalam bentuk seperti Jambore Nasional. Masing-masing kelompok akan dicampur, misalnya suku A dan agama B akan bersama dengan suku C dan agama D. Pendeknya kelompok ini akan di acak dan menjadi satu kesatuan antar lintas suku dan agama. dengan masing-masing kelompok berisi maksimal 7 orang. 

Kemping bersama (sumber; banjarmasin.tribunnews.com)
Kemping bersama (sumber; banjarmasin.tribunnews.com)
Kegiatan ini bisa dilakukan sekali dalam satu semester atau satu kali setahun. Dalam durasinya akan dilangsungkan selama 5 hari. Selain acara game atau ketangkasan juga dipadukan dengan acara kegiatan rohani. Pada session ini juga akan diundang tokoh-tokoh dari masing-masing agama untuk pematerinya.

Kemudian untuk kegiatan masing-masing agama, misalnya peserta yang beragama Islam akan menunaikan ibadah sholat Jumat. Kepada peserta non muslim akan membantu dalam baik itu keamanan, penyediaan air bersih, membersihkan tempat ibadah dan sebagainya. Sebaliknya begitu pula terhadap agama lain yang sedang melakukan ibadah.

Pada kegiatan ekstrakurikuler ini juga membahas tentang bahayanya berita hoaks, fitnah, dan ujaran kebencian berdasarkan SARA. Untuk itu pematerinya juga berasal dari 3 Kementerian tersebut di atas.

Selama kegiatan berlangsung, juga diadakan lomba foto dengan tema membangun semangat kebersamaan dalam kemajemukan selama acara. Begitu juga dengan video singkat yang berdurasi sekitar dua menit.

Dimana foto dan video itu dipublikasikan ke media sosial masing-masing kelompok. Pemenangnya akan ditentukan oleh dewan juri, misalnya dari Kompasiana kerja sama dengan 3 Kementerian.

Maka dari sini akan melahirkan sikap patriotik yang menghargai perbedaan dalam bingkai NKRI. Yang seterusnya akan diimplementasikan di lingkungannya masing-masing setelah acara selesai.

Jadi tidak habis begitu saja dalam kegiatan ekstrakurikuler tersebut melainkan akan menjadi duta-duta baik itu di sekolah maupun di lingkungan tempat tinggal masing-masing.

========

Inilah lima langkah yang akan penulis lakukan jika seandainya jadi Menteri Agama. Kegiatan itu dilakukan dalam jangka pendek dan menengah.

Program-program di atas bertujuan untuk merekat dan merajut tenun kebangsaan. Hasil nyata akan dapat dirasakan setelah beberapa kali acara itu diselenggarakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun