Mohon tunggu...
Firdaus Tanjung
Firdaus Tanjung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Memberi dan mengayuh dalam lingkar rantai kata

"Apabila tidak bisa berbuat baik - Jangan pernah berbuat salah" || Love for All - Hatred for None || E-mail; firdaustanjung99@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Ketika Takziah Menjadi Ajang "Sharing and Connecting"

29 November 2017   00:56 Diperbarui: 30 November 2017   02:31 3068
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Ahmadiyah di Tuvalu. (dok. Uztadz M. Idris)

Pemuka agama dari Kristen (kiri) dalam suatu acara membangun kebersamaan bersama Jemaah Ahmadiyah di Tuvalu.
Pemuka agama dari Kristen (kiri) dalam suatu acara membangun kebersamaan bersama Jemaah Ahmadiyah di Tuvalu.
Bapak Irwansyah mengakui bahwa dakwah Islam Ahmadiyah memimpin di depan meninggalkan golongan-golongan Islam yang lain, contohnya dengan eksistensi Islam Ahmadiyah di Tuvalu dan negara-negara di kepulauan pasifik lainnya.

Beliau sangat tertarik dengan metode dakwah Ahmadiyah sehingga dapat menyiarkan Islam ke seluruh dunia hingga masuk ke pelosok-pelosok dunia dengan damai.

"Yang jelas yang bisa menyaingi dakwah Kristen dan Katolik, ya Ahmadiyah", kata pak Irwansyah.

Berikut ini tulisan langsung Pak Irwansyah tentang kesan kunjungan Jemaah Ahmadiyah Medan ke rumah beliau waktu itu;

"Rinduku padamu sedalam Samudra di Polynesia...

Kunjungan teman-teman yang mewakili LSM Aliansi Sumut Bersatu (ASB) bersama saudara-saudara ku dari Jemaat Ahmadiyah Indonesia Sumatera Utara dan Juru Warta Tribun Medan, di Jalan Selamat 77 B, dalam rangka "Takziah" tentu membuatku sangat rindu kepadanya. Karena ia biasa hadir menyambut hangat kehadiran mereka dalam diskusi tentatif yang kami lakukan dalam rangka memperjuangkan kebhinekaan / keberagaman.

Do'a kami bersama, semoga "diskusi" sederhana ini membuat Bu Aisyah (almh) yang selama hayatnya menyukai diskusi, merasa "bahagia" di alam sana, dan pula dapat merasakan "gelombang" rinduku yang hanyut semakin dalam sampai ke Samudera Pasifik di Benua Oceania...

Terima kasihku pada kalian semua, yang telah berhasil mengubah rinduku yang "menyakitkan" menjadi 'energi' bak "gelombang" yang bergerak perlahan dari lautan terdalam.

Jl. Selamat 77 B -Medan, 17-11-17.

Mubaligh Ahmadiyah, Muhammad Idris bersama dengan Pendeta dan tokoh agama Kristen dalam rangka muhibah di rumah misi Jemaah Ahmadiyah di Tuvalu. (dok. M. Idris)
Mubaligh Ahmadiyah, Muhammad Idris bersama dengan Pendeta dan tokoh agama Kristen dalam rangka muhibah di rumah misi Jemaah Ahmadiyah di Tuvalu. (dok. M. Idris)
Pak Irwansyah juga mendengarkan beberapa pengalaman dari pendiri dan pengurus ASB tentang betapa sulitnya berjuang melawan "ombak" mengayuh "biduk" kebhinekaan menuju pantai seberang yang penuh harapan.

Tulisan tersebut dibuat saat menjelang diskusi berakhir. Inshaa Allah beliau akan mengundang lagi untuk bisa menyampaikan metode dakwah Ahmadiyah dalam kesempatan yang lain, tuturnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun