Beranjak dari situlah saya mulai membawa minyak kayu putih dalam aktivitas sehari-hari lainnya. Tidak melulu di bawa saat kemping atau mendaki gunung. Kumpul bareng dengan teman-teman dalam acara seperti menghadiri ulang tahun kawan, minyak tersebut selalu saya bawa dalam tas kecil (daypack).
Kebiasaan saya satu lagi yaitu selalu membawa tas pinggang kecil dan terkadang tas sandang. Isi di dalamnya selain minyak kayu putih juga alat-alat tulis, botol minuman dan snack ringan.
Dari kebiasaan style masa sekolah SMA itu berlanjut terus ke perguruan tinggi. Terkadang teman kuliah ada yang sampai heran. Setelah tahu lebih dekat tentang saya, barulah dia mengerti.
Pernah saat di Ospek jadi mahasiswa baru, tiba-tiba ada teman cewek jatuh pingsan. Maklumlah namanya juga ospek, hardikan dan peloncoan ketika itu sudah suatu hal yang "wajib" untuk diikuti para mahasiswa baru.
Para panitia ospek atau senior-senior pun kaget, soalnya belum sampai 20 menit sudah jatuh pingsan. Ini tentu saja membuat kalangan senior terutama panitia sedikit kalang kabut mencari obat. Reflek saja, saya berjalan ke senior perempuan dan memberikan minyak kayu putih untuk mengobati teman kami.
Lalu saya sarankan juga kepada senior itu, tolong di bawa ke ruang lain yang tidak ramai orang. Lepaskan sedikit kancing baju dan longgarkan juga kancing celananya. Bertujuan untuk memperlancar sirkulasi darah. Kemudian kusuk-kusuk bagian tubuh tertentu dan teh manis hangat jangan lupa disediakan.
Tak lama berselang teman kami sudah siuman dan terlihat lemah. Oleh senior kami dibawa ke tempat ruang kesehatan kampus.
Sebenarnya sih, saya pun bisa mengatasinya. Bukan bermaksud menyombongkan diri, tapi itu karena pengalaman sedikit banyak yang diperoleh dari senior-senior saya selama beraktivitas di hutan gunung.
Aroma khas dari minyak KayuPutihAromayang tajam bisa menstimulan syaraf kita untuk bereaksi sehingga nuansa segar dan nyaman tercipta. Ini salah satu keunggulannya dari beberpa manfaat lainnya.
Terkadang saya juga dibilang apotik berjalan oleh sebagian teman-teman kuliah ketika itu. Bukan itu saja, dosen saya pun juga mengetahuinya yang terkadang pernah menanyakan kepada saya apakah ada bawa minyak kayu putih.