"Berdiri sekitar satu tahun yang lalu, tepatnya 30 September 2016 oleh seorang pengusaha dari Jakarta", jawab Mbak Tika dengan ramah.Â
Lebih lanjut Mbak Tika menjelaskan, usaha Medan Napoleon ini  di rintis oleh seorang yang sudah bergerak di bidang kuliner bernama Bapak Irwansyah. Beliau juga seorang artis dari Jakarta yang  menyukai kuliner khas tiap daerah terutama sangat menyukai durian.
Usaha ini bekerjasama dengan pengusaha muda lokal Medan, Bapak Suratno, yang juga berpengalaman dalam hal kuliner khas di Medan.
Ada 9 variant rasa terbaru dalam kue bolu Medan Napoleon saat ini, yakni ; Kukis Medan Napoleon, Medan Napoleon Caramel, Medan Napoleon Tiramisu, Medan Napoleon Cheese, Medan Napoleon Great Chocolate, Medan Napoleon Durian, Medan Napoleon Extra Cheese, Medan Napoleon Greentea, dan Medan Napoleon Red Velvet.
Tentang harga, penulis lihat di baner yang terpampang dekat pintu masuk memang tidak mahal-mahal amat. Berkisar antara 50 puluh ribuan sampai 100 ribuan.
"Untuk saat ini baru ada 3 outlet /gerai, yakni yang pertama pusatnya di sini Jl. Wahid Hasyim, ke dua di Binjei, dan ke tiga di Jl. Ring Road Batang Kuis menuju Bandra Kualanamu (depan warung makan Joko Solo)", jawab Mbak Tika dengan lancar.
Mengenai jumlah karyawannya, Medan Napoleon mempekerjakan 200-an lebih karyawan. Tersebar di tiga outlet serta di bagian dapurnya yang terletak di Km 14, Dizky Jalan Raya Medan -- Binjei.
Tentang gaji yang diterima para karyawan, Mbak Tika mengatakan yang paling rendah gajinya sesuai dengan UMP Kota Medan.
Sebagai pendatang baru, Medan Napoleon telah berhasil membuka lapangan pekerjaan baru bagi warga setempat. Tidak itu saja, bahan-bahan utama kue ini dan terutama durian langsung dari daerah lokal setempat.
Bolu Medan Napoleon tidak menggunakan bahan pengawet. Jadinya, kue bolu ini hanya bisa bertahan sekitar 3-4 hari saja. Dan itu masih cukup untuk membawanya  dalam perjalanan jauh ke daerah lain sebagai oleh-oleh khas dari Medan.