Memang aksi damai ini sedikit menimbulkan kemacetan di seputaran jalan Balikota dekat Lapangan Merdeka. Kemacetan ini dikarenakan kendaraan yang melintas dengan lambat ikut mengabadikan aksi tersebut dari balik kaca jendela mobilnya. Untuk sepeda motor yang lewat pun ahirnya berhenti untuk mengambil foto / video. Bahkan ada yang ikut bergabung.
Kemacetan pun akhirnya bisa diurai oleh pihak kepolisian yang dibantu oleh Dinas perhubungan Kota Medan serta Pol. PP Kota Medan dengan menutup bergantian dari simpang jalan yang menuju kea rah Lapangan Merdeka.
Warga juga sadar akan hal itu. Mereka tetap tertib dan menjaga kekompakkan. Lintas suku dan agama berbaur menjadi satu dalam kebhinekaan. Ini lah Medan atau dengan istilah “Ini Medan Bung …”
Boleh dimaknai bahwasanya “apa pun suku dan agama kau….asal bagus dan baik untuk masyarakat, kami dukung…!! ”
Semoga dengan aksi damai yang digemakan dari berbagai kota-kota lainnya di Indonesia termasuk Kota Medan ikut membawa andil dalam membawa perubahan keputusan hakim di Pengadilan Tinggi (PT) Jakarta untuk pembebasan Ahok minimal menjadi tahanan kota. Tidak sekedar itu saja, hal yang penting juga untuk merawat dan menjaga kebhinekaan kita di NKRI ini dari rongrongan radikalisme / makar yang ingin merobah tatanan kenegaraan kita.
Barakallah.
Medan, 11 Mei 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H