![Menjelang senja warga telah ramai berdatangan di titik Nol Km - Medan [dokpri via WAG]](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/05/12/photo-2017-05-12-00-39-58-5914ad2ae422bdef28ca508a.jpg?t=o&v=555)
Memang aksi damai ini sedikit menimbulkan kemacetan di seputaran jalan Balikota dekat Lapangan Merdeka. Kemacetan ini dikarenakan kendaraan yang melintas dengan lambat ikut mengabadikan aksi tersebut dari balik kaca jendela mobilnya. Untuk sepeda motor yang lewat pun ahirnya berhenti untuk mengambil foto / video. Bahkan ada yang ikut bergabung.
Kemacetan pun akhirnya bisa diurai oleh pihak kepolisian yang dibantu oleh Dinas perhubungan Kota Medan serta Pol. PP Kota Medan dengan menutup bergantian dari simpang jalan yang menuju kea rah Lapangan Merdeka.
![Pol. PP Medan dalam mengatur lalu lintas yang merayap di titik Nol Km - Medan [dokpri]](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/05/12/photo-2017-05-12-00-38-03-5914ae077597733b3822bf24.jpg?t=o&v=555)
Warga juga sadar akan hal itu. Mereka tetap tertib dan menjaga kekompakkan. Lintas suku dan agama berbaur menjadi satu dalam kebhinekaan. Ini lah Medan atau dengan istilah “Ini Medan Bung …”
Boleh dimaknai bahwasanya “apa pun suku dan agama kau….asal bagus dan baik untuk masyarakat, kami dukung…!! ”
Semoga dengan aksi damai yang digemakan dari berbagai kota-kota lainnya di Indonesia termasuk Kota Medan ikut membawa andil dalam membawa perubahan keputusan hakim di Pengadilan Tinggi (PT) Jakarta untuk pembebasan Ahok minimal menjadi tahanan kota. Tidak sekedar itu saja, hal yang penting juga untuk merawat dan menjaga kebhinekaan kita di NKRI ini dari rongrongan radikalisme / makar yang ingin merobah tatanan kenegaraan kita.
Barakallah.
Medan, 11 Mei 2017
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI