Mohon tunggu...
Firdaus Tanjung
Firdaus Tanjung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Memberi dan mengayuh dalam lingkar rantai kata

"Apabila tidak bisa berbuat baik - Jangan pernah berbuat salah" || Love for All - Hatred for None || E-mail; firdaustanjung99@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Sederhananya Ayah Membuat, Tapi "Mewah" Nuansanya dengan Bakmi Mewah

27 Desember 2016   21:55 Diperbarui: 29 Desember 2016   14:08 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana masak mi instan di Gunung Marapi Sumbar (16/08/2008) bersama teman-teman. (dokpri)

Setiap orang, pasti pernah merasakan aneka produk mi. Baik itu mi siap saji atau buatan sendiri. Biasanya mi siap saji bisa kita temukan di kafe, mall, dan restoran. Ada juga yang menjualnya memakai gerobak di pinggir jalan.

Terkadang waktu yang mungkin sibuk atau tidak sempat membuatnya, orang akan mencari hidangan mi itu ke tempat tersebut. Mungkin harganya lumayan mahal kalau dibandingkan dibuat sendiri di rumah.

Bagi yang kelebihan uang tentu tidak ada masalah makan di mall atau restoran. Disamping suasana yang mewah dan berkelas, tentu ada kesan kebanggaan berada di dalamnya. 

Anak-anak saya bila diajak makan ke mall atau kafe, pilihannya suka pada mi. Seperti di Kota Medan yang dijuluki sebagai kota kuliner, aneka mi siap saji banyak kita jumpai di kafe maupun restoran serta kedai biasa.

Rasanya memang nikmat. Mungkin juga tidak lepas dari bumbu penyedap atau dikenal dengan nama MSG (monosodium glutamate). Penyedap rasa ini banyak ditemukan pada makanan instan lainnya. 

Bila sering mengkonsumsi makanan yang ada bumbu penyedap (MSG), akan bisa menimbulkan efek samping pada tubuh. Terutama kepada wanita hamil dan anak-anak, seperti sakit kepala berlebihan, jantung berdebar dan kerusakkan pada otak janin bayi.

Untuk mensiasati agar anak-anak tidak kecanduan terus makan di luar, istri saya berusaha membuat makanan mi tersebut di rumah. Biasanya istri membuatnya dari mi mentah biasa yang banyak dijual di toko-toko kelontong. Sekali-kali memasak mi instan juga, dengan tambahan telur dan sayuran.

Saya mengenal Bakmi Mewah ini, berawal dari kebiasaan membuka kompasiana. Ternyata ada lomba penulisan atau yang dikenal dengan blog competition tentang salah satu produk mi yaitu Bakmi Mewah-rasa. Dari sini saya mengetahui tentang mi baru tersebut.  

Rasa yang ingin tahu, saya mencarinya ke supermarket yang tak jauh dari rumah. Setelah bertanya kepada salah satu karyawan supermarket, ternyata Bakmi Mewah ini ada dijual dalam bentuk kemasan kotak.

Dilihat dari harga, Bakmi Mewah ini memang lebih mahal dari produk mi instan lainnya. Mungkin sasarannya ditujukan bagi kalangan menengah ke atas. Itu kesan pertama saya sewaktu melihat harganya. Saya pun membeli sebanyak 2 kotak saja.

Warna tulisan kuning keemasan pada kotaknya yang berlatar hitam, saya menangkap nuansa nilai dari “kemewahan emas”. Bisa dikatakan sajiannya memiliki cita rasa yang high class ala restoran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun