Riuh tepuk tangan pengunjung pun bergema seketika di sela suara letusan kembang api. “Happy New Year 2010”, pemandu acara mengucapkan selamat tahun baru kepada pengunjung. Kembang api silih berganti meluncur ke udara, hingga suasana betul-betul bergemuruh di sekitar lokasi.
Sedikit ada yang kurang pada point acaranya. Harusnya ditambahkan lagu yang berjudul ‘Auld Lang Syne’ lebih dulu sebelum kembang api diluncurkan. Terlepas siapa penyanyinya. Lagu tersebut identik dengan penutupan akhir tahun. Tapi ini hanya pendapat pikiran saya ketika itu. Namun demikian acaranya tetap berlangsung meriah, aman dan tertib.
Pengunjung pun banyak merekam momen pesta kembang api tersebut dengan kamera maupun dengan hp kameranya. Tentu kami tidak ketinggalan pula membidikan lensa kamera ke arah kembang api yang pecah di udara. Yang nantinya di upload ke media sosial sebagai tanda kami pernah berkunjung.
Dan, sekitar 25 menit kemudian barulah usai acara pesta kembang apinya. Sekaligus menandakan acara perayaan malam tahun baru 2010 ini di tutup.
Ternyata, malam tahun baru ini disertai dengan fenomena alam, yakni Gerhana Bulan Sebagian. Yang dapat dilihat dengan jelas di langit danau Toba. Pantas pengunjung begitu membludak. Apakah dia warga biasa, pejabat, peneliti atau fotografer, mereka berkunjung tidak sekedar menikmati malam tahun baru.
Tapi juga menikmati Gerhana Bulan Sebagian yang indah itu pada malam dini harinya. Kejadian gerhana ini terjadi selama satu jam, antara pukul 01.53-02.53 WIB pada 1 Januari 2010. Cukup lama kejadian gerhanannya.
Sekali dayung, dua-tiga pulau terlampaui. Itulah pepatah yangcocok dialamatkan kepada pengunjung malam tahun baru di danau Toba. Menikmati alam danau, pesta kembang api, dan menikmati fenomena alam Gerhana Bulan Sebagian.
“Gimana guys, rencana malam tahun barunya nanti ? “
*****