Untuk mendukung itu memang dibutuhkan sarana dan prasarana yang kuat pada jaringan internet. Tanpa sirkulasi jaringan yang baik tentu jangan bisa diharapkan untuk dapat melakukan transaksi non tunai. Akses sinyal dari jaringan internet pun tidak boleh terganggu dalam waktu yang lama. Baik menggunakan wi-fi maupun paket data. Memang dalam hal kendala akses jaringan internet di Indoensia masih ada terjadi.
 Mungkin dikarenakan bentang geografis Indonesia yang merupakan Negara kepulauan. Beberapa kawasan wilayah katakanlah di pedalaman atau perkampungan yang dikungkungi perbukitan / lembah masih bisa dikatakan terkendala masalah sinyal. Sudah jelas hal ini suatu tantangan untuk dapat menyediakan jaringan internet pada masing-masing provider telekomunikasi.
Faktor cuaca yang ekstrim terkadang mempengaruhi. Hujan dengan disertai angin kencang dan petir masih merupakan hal gangguan akses. Keadaan demikian sering membuat listrik mati. Seperti kejadian hujan dan banjir yang terjadi akhir-akhir ini di nusantara. Meskipun begitu intensitas gangguan memang masih tidak signifikan. Artinya masih bisa dikendalikan serta ditanggulangi oleh masing-masing provider.
Sebagai catatan, angka yang berlaku untuk setiap orang yang mengakses internet setidaknya satu kali setiap bulan itu mendudukkan Indonesia di peringkat ke-6 terbesar di dunia dalam hal jumlah pengguna internet. (sumber). Artinya pengguna internet di Indonesia cukup besar sebagai pangsa pasar lewat e-commerce. Meskipun pertumbuhannya masih lambat, tapi menjanjikan ke depannya.
Alat Gesek Elektronik Data Capture (EDC)
Menurut teman saya yang bekerja sebagai penagih (debt collector) di salah satu perusahaan BUMN di Medan, mereka sekarang telah dilengkapi dengan alat Elektronik  Data Capture (EDC) untuk memudahkan lagi dalam hal transaksi kepada pelanggan. Artinya selama ini mereka menggunakan cara manual dalam menjemput tagihan. Dan itu dipandang mengandung resiko oleh manajemen perusahaan. Baik resiko uang tercecer atau kehilangan.
Terkadang juga resiko ‘ketidakpercayaan’ pelanggan dalam hal mengambil tagihan. Sejak penggunaan EDC ini profil dan system kerjanya menjadi meningkat. Tinggal gesek dan menekan nomor sesuai nilai nominal rupiah dalam tagihannya. Tak lama, print out pun keluar sesuai yang tertera pada tagihannya. Dan pelanggan tidak perlu lagi repot ke kantor pelayanan atau ke ATM.
Ada 3 model alat EDC yang digunakan, yakni :
Fixed Line, EDC yang digunakan dengan memakai line telpon dari Telkom. Komunikasi data menggunakan serat optic (dulu dengan kabel tembaga).
GPRS, EDC yang tergantung pada sinyal seluler, tapi sumber powernya menggunakan listrik PLN. Jadi harus tersambung pada stop kontak listrik. Type ini banyak ditemukan di outlet-outlet yang tidak mempunyai fixed line / line telpon.
GPRS Mobile, EDC yang memanfaatkan sinyal seluler tapi tidak menggunakan stop kontak listrik, karena menggunakan baterei pada alatnya. Praktis di bawa kemana dan biasanya digunakan dalam pameran-pameran.
 (sumber)