Mohon tunggu...
IMAM SYAFII
IMAM SYAFII Mohon Tunggu... Pelaut - Ketua Umum Asosiasi Pekerja Perikanan Indonesia (AP2I)

Kadang pengin nulis, kalau lagi senggang.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Pelaut yang Terdiskriminasi

8 Mei 2015   04:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:16 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

yang menyedihkan adalah, janjinya perusahaan pengirim adalah kami akan di gaji sebagian di atas kapal ketika kapal sandar/mendarat. tapi pada prakteknya .... kami tak pernah diajak sandar. jika kapal akan sandar, maka kami dititipkan di kapal lain dan tetap disuruh kerja.

bonus kami cuma satu buah permen, ya... jika kami dapat ikan banyak, kami diberi permen satu-satu oleh kapten. dan jika tidak dapat ikan, kami disemprot ocehan yang tak jelas dengan bahasa china "malakabia" dan tak jarang sampai ada yang dipukul dan ditendang.

semoga apa yang menimpa kami tidak menimpa kawan-kawan lainnya yang bekerja di kapal ikan di luar negeri, tapi ternyata sangat banyak. dari terkuaknya kasus kami 203 ABK WNI di luar negeri yang menjadi korban perdagangan orang, hingga kini masih dan terus berlangsung praktik perbudakan ABK diatas kapal berbendera asing. dan ironisnya, pemerintah diam atau tak tau atau sengaja membiarkan atau juga gak tau lah.... intinya kami pusing dengan pemerintah yang lemah sekali dalam melindungi TKI ABK.


(bersambung)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun