Mohon tunggu...
Fajar R. Wirasandjaya
Fajar R. Wirasandjaya Mohon Tunggu... Freelancer - www.narasiinspirasi.com

Langkah kecil untuk kemanusiaan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengapa Janur Kuning Sering Ditemui dalam Tradisi Jawa?

13 September 2019   14:40 Diperbarui: 8 Agustus 2021   12:13 1222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Umbul umbul atau PenjorUmbul-umbul/ulinulin.com

Janur seringkali kita temui dalam tradisi kehidupan masyarakat Nusantara. Pernah mendengar ungkapan atau peribahasa "sebelum janur kuning melengkung"?. 

Ungkapan ini sebenarnya berasal dari hiasan janur kuning yang melengkung biasanya dipasang menyerupai pintu masuk saat acara pernikahan. Atau janur kuning melengkung yang dibuat menjadi kembar mayang, umbul umbul (penjor) yang dipasang sebagai tanda adanya pernikahan.

Ngomong-ngomong soal tradisi pernikahan, pernahkah kamu berpikir kenapa janur seringkali dijumpai pada tradisi dan adat Jawa khususnya pernikahan?. Jika kamu tinggal di daerah Jawa, Bali, atau Sunda, tentu tidak asing lagi dengan istilah janur kuning. 

Pelepah daun muda berwarna kuning keputihan ini berasal dari daun muda pohon kelapa yang tumbuh subur di Indonesia. Janur telah jamak dimanfaatkan masyarakat untuk berbagai hal dan fungsi. Mulai dari keperluan kuliner seperti pembuatan bungkus ketupat, ritual tradisi, keagamaan, hingga elemen estetika dekoratif.

Baca juga : Sebelum Janur Kuning Melengkung

Janur (dari bahasa Jawa )

Daun Kelapa MudaIlustrasi Daun Kelapa/pxhere.com
Daun Kelapa MudaIlustrasi Daun Kelapa/pxhere.com
Janur adalah daun muda dari beberapa jenis tanaman palma besar terutama kelapa, enau dan rumbia. Janur akrab dalam kehidupan masyarakat Nusantara sering dipakai sebagai alat kehidupan sehari-hari.

Asal kata 'janur' berasal dari bahasa Jawa yang mengambil unsur serapan bahasa Arab, yakni "sejatining nur" yang berarti (sejatinya cahaya, cahaya illahi, cahaya sejati, penerang) yang bermakna mencapai tujuan yaitu menggapai cahaya Ilahi. Sementara kata 'kuning' maknanya adalah sabda dadi, yang artinya berharap semua keinginan dan harapan dari hati atau jiwa yang bersih dan tulus akan terwujud. 

Dengan demikian, janur kuning mengisyaratkan harapan yang mulia untuk selalu mendapatkan ridho Ilahi. Harapan yang baik ini dimanifestasikan dengan pelaksanaan hajatan dengan tata-cara yang baik pula. Di sinilah esensi sesungguhnya yang ada pada janur kuning yang dipahami oleh masyarakat Jawa.

Masyarakat suku Bali, Jawa, dan Sunda biasa memanfaatkan janur untuk dianyam. Teknik merangkai janur mencapai puncak estetika di Bali dan di Jawa. Bisa dilihat pada upacara-upacara keagamaan serta perkawinan. 

Baca juga :Mengenang Pak Harto lewat Film "Janur Kuning"

Janur yang masih terangkai pada tangkai daun diikat dengan bambu panjang, dan kemudian anyaman janur dipasang pada ujungnya dipasang di gerbang atau tepi jalan disebut umbul-umbul (Jawa) atau pnjor (bahasa Bali). 

Di Jawa, sepasang hiasan kombinasi janur, buah-buahan, serta bunga-bungaan dipajang di tepi pelaminan pada upacara perkawinan, yang disebut kembar mayang "mayang sepasang" sebagai simbol penyatuan dua individu dalam wadah rumah tangga. Hiasan serupa juga ditemukan dalam upacara-upacara di Bali.

Janur dalam tata adat istiadat tradisi upacara Jawa dianggap sebagai elemen penting. Masyarakat Jawa menyimbolkan janur sebagai manifestasi dari terwujudnya atau tercapainya harapan yang baik karena ridha Tuhan.

  1. Janur dimaknai sebagai "Sejatining Nur" (sejatinya cahaya, cahaya illahi, cahaya sejati, cahaya penerang)
  2. Warnanya yang putih kekuningan melambangkan cahaya terang dan harapan yang memiliki hajat agar niat nya diridhai Allah, diberi cahaya terang dalam hidupnya kedepannya, diberi kemudahan dimasa-masa mendatang.
  3. Janur merupakan cikal daun kelapa, pohon kelapa sendiri merupakan tanaman yang dikenal semua bagian dari pohonnya berguna dari mulai buah, bunga (manggar) , daun, lidi, hingga batangnya.
  4. Khususnya dalam upacara pernikahan, janur melambangkan cahaya dan cikal bakal (membangun) kehidupan baru dan lahirnya kehidupan2 baru yang diharapkan menjadi berkah dan bermanfaat untuk keluarga dan sesama.
  5. Janur yang lentur dan luwes dan dapat dibentuk menjadi bentuk2 unik dan hiasan yang indah bahkan bungkus makanan (kembar mayang, penjor, ketupat) melambangkan keluwesan pribadi manusia dalam menghadapi tantangan jaman, kehidupan, tak mudah putus asa, dan mampu bergerak dinamis dalam menjalani hidup.
  6. Janur yang merupakan bagian dari tumbuhan / tanaman merupakan simbol perlambang bahwa manusia hidup berdampingan dengan alam dan harus menjaga keseimbangan dan kelestarian alam.

Janur yang telah dipisahkan dari tangkai daun serta tulang anak daunnya dapat dianyam atau dirangkai menjadi bermacam-macam bentuk dalam seni merangkai janur. Janur juga dianyam dan dipakai untuk membungkus makanan, karena tahan panas dan kuat. 

Seperti halnya ketupat, bakcang, serta burasa adalah contoh-contohnya. Selain itu, janur juga dapat dianyam menjadi semacam wadah untuk membungkus makanan sepulang dari kenduri.

Baca juga : Antara Janur Kuning dan Bendera Kuning

Berikut ini adalah pemanfaatan janur yang sering ditemui dalam upacara adat maupun kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa.

- Gegar Mayang atau Mayang Sari

Gagar Mayang atau Mayang Sari/google.com
Gagar Mayang atau Mayang Sari/google.com
 Gegar Mayang atau Mayang Sari lumrah ditemui pada momen acara pernikahan masyarakat Jawa. Seni merangkai janur yang satu ini biasanya ditempatkan di samping kanan dan kiri kursi pelaminan. Mayang sari tingginya kira-kira 180 cm, jumlahnya 2 buah, bentuknya boleh sama atau berbeda tergantung selera. 

Bagian-bagiannya sendiri terdiri dari mahkota (kipas, buah-buahan dan bunga), badan bagian atas, badan bagian bawah dan tatakan. Pada bagian ujung atasnya dihias dengan buah-buahan atau bunga hidup.

 - Kembar mayang 

Kembar MayangKembar Mayang/tokopedia.com
Kembar MayangKembar Mayang/tokopedia.com
Pada acara adat pernikahan Jawa sepasang hiasan kombinasi janur, buah-buahan, serta bunga-bungaan dipajang di tepi pelaminan pada upacara perkawinan, yang disebut kembar mayang "mayang sepasang" sebagai simbol penyatuan dua individu dalam wadah rumah tangga.

 - Tarub

Tarub Gapura JanurTarub Pernikahan Jawa/ig: @raja_tarub
Tarub Gapura JanurTarub Pernikahan Jawa/ig: @raja_tarub
Tarub adalah hiasan melengkung pada gapura / pintu masuk acara hajatan adat pernikahan. Tarub biasanya ditempatkan di pintu masuk acara pernikahan yang dilewati pengantin, iring-iringan tamu dan keluarga (biasanya jadi tempat dimana acara adat pasrah tampi pengantin dilaksanakan). Tarub didekorasi dengan janur yang dianyam sedemikian rupa, biasanya juga dihias dengan bunga-bungaan serta hasil bumi biasanya pisang, kelapa dan lain sebagainya.

 - Umbul umbul / penjor 

Umbul umbul atau PenjorUmbul-umbul/ulinulin.com
Umbul umbul atau PenjorUmbul-umbul/ulinulin.com
Umbul-umbul atau Penjor adalah bambu yang dihias dengan janur sebagai penanda lokasi hajatan atau acara. Biasanya diletakkan sebagai dekorasi di ujung jalan sebagai pertanda menuju tempat acara. Memiliki nilai seni yang tinggi serta nilai budaya yang luar biasa.

 - Bungkus makanan 

Ketupat JanurKetupat/xwork.com
Ketupat JanurKetupat/xwork.com
Janur merupakan cikal daun kelapa, pohon kelapa sendiri merupakan tanaman yang dikenal semua bagian dari pohonnya berguna dari mulai buah, bunga (manggar) , daun, lidi, hingga batangnya. Janur seringkali dimanfaatkan sebagai bungkus makanan misalnya ketupat atau kupat, lepet ketan dll.

 - Kerajinan tangan dan mainan tradisional

Kerajinan dari JanurJanur Kerajinan Tangan Bouquet Bunga/christinewallphoto.com
Kerajinan dari JanurJanur Kerajinan Tangan Bouquet Bunga/christinewallphoto.com
Janur memiliki banyak manfaat, nilai fungsi, serta nilai estetika yang tinggi. Di tangan orang yang tepat janur bisa dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan yang berniali ekonomis tinggi. Selain itu janur bisa juga dimanfaatkan sebagai bahan dasar untuk membuat permainan tradisional. Mainan anak tradisional dan kerajinan tangan (bunga, origami, keris kerisan, peluit, bouquet bunga dsb).

Demikian artikel yang kami olah dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat, artikel ini juga kami post di www.narasiinspirasi.com dengan judul 6 Hal Yang Terbuat Dari Janur Dalam Pernikahan Tradisi Adat Jawa . Jangan lupa baca juga Kumpulan Kata Bijak Pepatah Jawa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun