Kemudian di depan mataku, dia meluluh menjadi abu
Seberapa dalam kamu  mengenal keluargamu, teman-temanmu, dan bahkan pacarmu?Â
Apakah kamu memang benar-benar mengenal mereka dengan baik? Apakah kamu  mengetahui rahasia mereka sekecil apa pun?Â
Ren Ishida sudah merasa dekat dengan kakak perempuannya.
Namun , ketika polisi menanyakan beberapa pertanyaan perihal kakaknya yang dibunuh pada suatu malam bergerimis, Ken tidak mampu  menjawab satu pun pertanyaan dari polisi itu.Â
Saat itulah Ken merasa kakaknya itu seperti orang asing.
Judul Buku          : Rainbirds
Penulis. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â : Clarissa Goenawan
Penerjemah        : Lulu Fitri Rahman
Jumlah Halaman   : 400 halaman
Penerbit            : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit. Â Â Â Â Â Â : 2018, cetakan kedua, Juli 2020
Nomor ISBN. Â Â Â Â Â Â : 9786020379197
Â
Rainbirds merupakan karya pertama dari Clarissa Goenawan. Dia adalah penulis asal Singapura kelahiran Indonesia.
 Cerita pendeknya telah memenangkan pernghargaan dan muncul di beberapa majalah sastra dan antologi di Singapura, Australia, Inggris, dan Amerika.Â
Saya suka dengan cover novel ini. Begitu cantik. Isinya juga menarik.
 Cara Penulis bercerita sangat baik, hal ini didukung pula oleh penerjemahnya yang menerjemahkan cerita ini dengan baik pula.Â
Tokoh utama dalam novel ini adalah Ren Ishida. Ren adalah seorang introvert. Cool dan terkesan cuek.
Dia sangat dekat dengan kakak perempuannya, Keiko Ishida. Kepadanya, Ren selalu mencurahkan isi hatinya.Â
Keiko itu bak  ibu bagi Ren . Dia  mengurus Ren dari kecil ketika ibu mereka sibuk bekerja.Â
Keiko selalu memasakkan makanan untuk Ren dan masakkan pertamanya adalah nasi kari.Â
Maka, ketika Ren mendengar bahwa kakaknya itu tewas dibunuh, dia tentu saja merasa sangat kehilangan.
...Serangannya brutal...Selain di wajah, terdapat luka di seluruh tubuh korban.(hal19)
Ren tidak menyangka ada orang yang tega berbuat sekeji itu pada kakaknya. Dia menggambarkan kakaknya itu sebagai orang yang baik hati dan peduli pada orang lain.
Keiko Ishida selalu memedulikan orang lain dan sangat disukai. Menurutku, tidak ada orang yang cukup membenci Keiko sampai harus membunuhnya dengan cara yang begitu mengerikan. (hal 20)
Namun ketika polisi menanyakan beberapa pertanyaan tentang kehidupan pribadi Keiko-tentang siapa orang yang terakhir kali Keiko menghabiskan waktu bersama, apakah Keiko punya pacar, apakah Keiko bertengkar dengan pacarnyaRen tidak mampu menjawab.Â
Aku beringsut gelisah di kursiku. Sedikit sekali yang kuketahui tentang teman-teman kakakku, atau laki-laki yang dikencaninya. Dia memang tak pernah menceritakan rahasianya kepadaku, tapi aku sendiri tak pernah mengajukan cukup banyak pertanyaan. Apakah selama ini aku tidak peduli? (hal 17)
Lalu Ren berusaha mengumpulkan serpihan demi serpihan jawaban tentang kehidupan Keiko.Â
Dia pergi ke Akakawa, kota tempat kakaknya itu tinggal untuk bekerja. Kota Akakawa adalah kota imajiner.Â
Penulis mendeskripsikan kota itu sebagai kota sunyi, senyap dan menyimpan rahasia besar, luasnya 252.136 kilometer dan terletak di dataran tinggi.
 Ren tinggal di sebuah rumah pemondokan milik seorang politikus terkenal bernama Kosugi Katou.
 Rumah itu dulu pernah ditinggali kakaknya bahkan dia menempati kamar kakaknya juga.Â
Ren juga sengaja  bekerja di Yotsuba (semacam bimbel), tempat Keiko dulu bekerja, dan bertemu dengan seorang siswi SMP yang agresif padanya
Sejak tinggal di Akakawa, Ren selalu bermimpi aneh. Dia selalu didatangi oleh gadis kecil berkuncir dua.Â
Secara tidak langsung, mimpi-mimpi itu menuntun Ren pada suatu fakta besar di balik kematian Keiko.Juga orang-orang yang ditemui Ren secara tidak sengaja.Â
Kisah dalam novel ini menuntun pembacanya untuk berimajinasi sambil menebak-nebak pelaku pembunuhan Keiko.
Penulis akan menampilkan tokoh-tokoh yang berada di sekitar Keiko ketika masih tinggal di Akakawa, mulai dari mantan pacar, pria yang naksir Keiko di tempat kerja, pemilik rumah yang ditinggali oleh Keiko, sampai pada kemunculan kekasih Keiko yang sama sekali tak terduga.Â
Tokoh-tokoh itu akan membuat pembaca curiga dan berspekulasi bahwa salah satu dari mereka pastilah pembunuhnya.
 Juga ada rahasia-rahasia Keiko yang akan membuat pembaca  dan-begitu juga Ren-tercengang.Â
Penulis mencoba memberikan petunjuk-penting, contohnya, sebungkus pil KB , syal merah, juga obat-obatan yang ditemukan dalam tas tangan Keiko.Â
Petunjuk- petunjuk itu saja sudah menunjukkan seberapa miseriusnya Keiko ini.
Pada akhirnya, novel ini memberi perenungan pada pembacanya tentang keluarga, cinta, dan perasaan kehilangan.Â
Melalui novel ini, pembaca  diingatkan kembali bahwa di balik senyum lebar seseorang, pasti tersimpan rahasia atau beban yang mungkin sama sekali tidak kamu duga.
 Coba sesekali dekati dan ajak orang-orang terdekat kita mengobrol. Siapa tahu mereka sebenarnya membutuhkan kita.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H