Mohon tunggu...
Fri Yanti
Fri Yanti Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis dan Pengajar

suka hujan, kopi, sejarah, dan buku

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mencoba Mencintai Indonesia: Sebuah Refleksi

17 Agustus 2023   10:00 Diperbarui: 17 Agustus 2023   10:31 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rasa cinta terhadap negeri ini kian terkikis. Orang-orang lebih memilih belajar budaya orang lain daripada budaya sendiri. Sangat hafal sejarah negeri orang daripada sejarah negeri sendiri. 

Sebenarnya, banyak alasan untuk mencintai negeri ini. Alamnya yang kaya, budayanya yang beraneka ragam, makanannya yang enak, dan alasan lainnya. . Tetapi alasan terbesarnya  adalah karena negeri ini adalah tanah air kita. Sejauh apa pun kita melangkah, kita akan selalu kembali ke negeri tempat kita dilahirkan.

Mengapa kita mencintai ibu? Beribu-ribu alasan tidak akan cukup untuk menjawab alasan kita mencintai ibu. Ibu yang senantiasa merawat, membesarkan, dan melindungi. Kadang-kadang cinta memang tidak butuh alasan. 

Ketika kita jauh dari ibu, kita merindukannya. Ketika kita sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja, maka kita menjadi teringat ibu.  Ibu akan  selalu menjadi alasan untuk kita pulang.

Demikian halnya dengan Indonesia  Bumi Pertiwi laksana seorang ibu, maka memang sudah seharusnya 'anak-anak yang dilahirkannya' mencintainya.

Kiranya momen peringatan HUT kemerdekaan RI  bukan  hanya sekedar seremonial tahunan belaka, melainkan juga sebagai momentum untuk menumbuhkan kembali rasa cinta terhadap negeri.

Dirgahayu Indonesia!

Terus Maju untuk Indonesia Maju.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun