Mohon tunggu...
Fri Yanti
Fri Yanti Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis dan Pengajar

suka hujan, kopi, sejarah, dan buku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Lima Cara Mewujudkan Profil Pelajar Pancasila

19 Maret 2023   14:00 Diperbarui: 19 Maret 2023   13:58 1593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Merdeka Belajar. Sumber gambar : detik.com

Kurikulum Merdeka mempunyai tiga keunggulan dalam upaya mewujudkan Merdeka Belajar.  Salah satunya adalah pengembangan karakter  melalui proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila.

Pelajar Pancasila merupakan wujud pelajar yang pancasilais, memiliki moral yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila, dan memiliki kompetensi global.

Profil Pelajar Pancasila menjadi elemen penting bagi Pendidikan  Indonesia demi terwujudnya generasi Indonesia yang maju, berkepribadian, serta mandiri.

Karakter Pelajar Pancasila. Sumber gambar : gramedia.com
Karakter Pelajar Pancasila. Sumber gambar : gramedia.com

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila sebagai bagian dari program Merdeka Belajar. 

Mengembangkan Empati

Untuk meningkatkan sisi kemanusiaan seseorang, diperlukan empati. Empati berarti memahami orang lain, mampu merasakan yang dialami orang lain, dan memiliki perasaan belas kasihan sehingga terdorong untuk membantu.

Empati menjadi salah satu syarat untuk membangun hubungan sosial karena manusia tidak bisa hidup tanpa manusia lainnya. Pada era yang serba modern dan canggih ini, empati nyaris terkikis oleh egoisme.

Pelajar Pancasila harus memiliki sikap empati agar dapat membina hubungan sosial yang sehat dan berguna kelak di masa mendatang. Perundungan, kekerasan, tawuran di kalangan pelajar sebaiknya dilawan dengan menumbuhkan sikap empati terhadap sesama.

Banyak hal yang bisa dilakukan untuk menumbuhkan empati di kalangan pelajar. Cara paling sederhana adalah membantu sesama teman yang membutuhkan atau masyarakat kurang mampu yang tinggal di sekitar lingkungan sekolah. 

Sebaiknya setiap sekolah mempunyai program semacam bakti sosial untuk mengajarkan pada  peserta didik cara berempati dengan sesama. Hal ini sejalan dengan profil Pelajar Pancasila yang berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur.

Mengembangkan Karakter

Karakter dalam KBBI berarti sifat ,kejiwaan, akhlak atau budi perkerti yang membedakannya dari orang lain. Pembentukan karakter  seseorang berasal dari kebiasaan yang dipelajari dari keluarga ataupun lingkungan

Seseorang yang berkarakter baik akan mengusahakan hal-hal yang terbaik bagi dirinya dan berguna bagi agama, sesama, lingkungan,bangsa, dan negara. 

Sekolah harus mampu menggali potensi siswanya dan menjadi wadah bagi bakat-bakat mereka, seperti misalnya mengadakan pentas seni secara rutin, pertandingan olahraga, atau pameran lukisan dan foto karya siswa.  Kalau mereka tidak bisa berperastasi dalam bidang akademik, setidaknya mereka bisa berprestasi dalam bidang lainnya.

Meningkatkan Iman

Pada zaman sekarang ini, keimanan mudah sekali terkikis oleh hal-hal yang menyesatkan. Untuk itulah, sekolah berperan penting untuk meningkatkan iman para siswa agar tidak terpengaruh oleh ajaran yang menyesatkan.

Mengembangkan Cinta Tanah Air Melalui Sejarah

Kalau dulu westernisasi melanda Asia, kini Korean Wave melanda dunia baik dari  musik, hiburan, kuliner, hingga budaya. 

Tidak masalah sih mempelajari budaya negara lain. Untuk menambah wawasan bolehlah, tetapi hal ini juga harus dibarengi dengan kecintaan kita pada budaya sendiri. Sejarah sendiri.

Nyatanya, banyak konten-konten sekarang yang justru  lebih banyak membahas sejarah negara lain daripada membahas sejarah negara sendiri. Misalnya, membahas raja-raja yang pernah memerintah di sebuah negara. Penjelasannya sangat rinci dan mendalam.

Lha, coba kalau membahas sejarah kerajaan-kerajaan kuno yang dulu pernah ada  di Nusantara. Sangat jarang sekali konten-konten yang membahas itu. Sembilan dari sepuluh siswa bahkan tidak tahu siapa itu Raja Jayabaya.

Di sinilah sekolah mengambil peranan penting dalam menumbuhkan rasa cinta tanah air melalui sejarah. Entah itu dengan mengunjungi museum, mengunjungi situs sejarah, atau membuat komik tentang kepahlawanan seorang seorang tokoh. Bisa juga dengan membuat poster. Dalam hal ini, guru sejarah harus sekreatif mungkin membuat pelajaran sejarah menjadi menarik dan menyenangkan.

Membangun Kemandirian

Membangun kemandirian bisa dilakukan sejak dini. Belajar membuat UMKM misalnya. Tidak semua siswa SMA akan melanjutkan studi mereka di jenjang Perguruan Tinggi begitu tamat dari sekolah.

Pastinya, beberapa dari mereka ada yang bekerja dulu sebelum kuliah atau kerja sambil kuliah. Untuk itulah, para siswa perlu dibekali pelatihan dasar UMKM apalagi dalam kurikulum mereka ada waktu khusus yang bisa digunakan untuk kegiatan di luar jam belajar-mengajar.

Sekolah bisa mengadakan program pelatihan seperti pelatihan membuat sablon, poster, web designer, pelajaran  memasak,  atau pelatihan penulis yang nantinya akan berguna bagi siswa kelak.

Kurikulum Merdeka  diharapkan mampu menjadi solusi bagi krisis pembelajaran di Indonesia. Bukan hanya dari segi akademik, melainkan  juga non akademik. Harapannya, para siswa bukan hanya belajar materi di sekolah, namun juga belajar nilai-nilai kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun