Mohon tunggu...
Fri Yanti
Fri Yanti Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis dan Pengajar

suka hujan, kopi, sejarah, dan buku

Selanjutnya

Tutup

Book

Review Buku Sebuah Seni Bersikap Bodo Amat

1 Desember 2022   09:40 Diperbarui: 1 Desember 2022   10:06 651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Dokumen Pribadi

Judul Buku          : The Subtle Art Of Not Giving A F*uck(Sebuah Seni Bersikap Bodo Amat)

Penulis                 : Mark Manson

Penerjemah      :  F. Wicakso

Penerbit              : Grasindo

Tahun Terbit     : Februari  2018 (Cetakan Pertama)

No.ISBN               : 978602452698

Sesuai dengan judulnya, tema utama buku ini adalah berani bersikap Masa Bodo. Masa bodo di sini bukan berarti cuek terhadap segala sesuatu. 

Masa bodoh di sini maksudnya berhenti overthinking dengan pendapat atau perkataan  orang lain. Memang kita terkadang memerlukan pendapat orang lain agar menjadi pribadi yang lebih baik.

Alasan untuk berhenti overthinking adalah karena dalam kehidupan ini ada hal-hal yang penting dan kurang penting sehingga kita tidak perlu memikirkan semuanya. Ini berguna juga bagi kesehatan mental kita dan produktivitas kita (hal 21). 

 Tidak seperti buku pengembangan diri lainnya, bukunya Mark ini menitikberatkan pada penerimaan diri. Manson ingin kita belajar bahwa kita harus menerima diri kita apa adanya dan lebih tahu diri juga

Bagian yang saya suka dari buku ini adalah ketika Mark mengulas tentang betapa (sebenarnya) kita tidak istimewa (hal 49).

Pada titik tertentu,kadang-kadang kita merasa bahwa diri kita adalah orang yang paling menyedihkan sedunia dengan masalah-masalah runyam.

 Tetapi sebenarnya masalah-masalah yang kita hadapi itu juga pernah dialami oleh beberapa generasi sebelumnya dengan metode penyelesaian yang pastinya berbeda.

Menurut Mark Mansonb, sebenarnya tidak ada yang namanya masalah pribadi karena semua orang di belahan bumi ini juga pasti pernah mengalami masalah yang sama persis dengan diri kita.

 Masalah-masalah priobadi yang kita alami sesuatu yang istimewa bagi orang banyak karena mereka juga pernah mengalaminya. Jadi, daripada menangisi masalah,lebih baik kita selesaikan masalah kita dengan bijak lalu kembali melanjutkan hidup.

Masih dalam bagian  yang sama, Mark juga mengemukakan bahwa betapa teknologi dan informasi sangat mempengaruhi suasana hati seseorang. 

Orang-orang di era ini, secara gamblang, memposting pencapaiannya melalui  Instagram atau facebook atau aktivitasnya seperti belanja tas branded, membeli baju mahal, makan di restoran mahal, atau liburan ke luar negeri. 

Terlepas dari rekayasa atau tidak, pada kenyataannya postingan itu  membuat orang lain merasa inferior. Mereka mulai membandingkan diri mereka dengan si anu yang kehidupannya lebih baik dan bahagia .

Atau  ingin menjadi artis A yang hidup glamor. Jadinya. mereka tidak bisa menerima dirinya sendiri dan mulai mencoba menjadi orang lain. 

Mark menulis bahwa  tidak  apa-apa kita menjalani hidup apa adanya. Tidak maasalah bila kita tidak luar biasa. Kita juga bisa bahagia dengan menjadi diri kita sendiri tanpa harus berpura-pura.

Bagian lain yang menarik dari buku ini adalah saya menemukan istilah baru dalam dunia kejiwaan. Namanya False Memory Syndrome.

False Memory Syndrome adalah suatu kondisi dimana kehidupan dan hubungan seseorang dipengaruhi oleh memori yang palsu  atau salah,namun dipercaya itu benar adanya.. 

Dalam buku ini dikisahkan bahwa ada seorang penulis terkenal yang mengatakan bahwa dia pernah menjadi korban pelecehan seksual oleh ayah kandungnya sendiri sedari kecil.

Namun, bertahun-tahun kemudian penulis itu  mengklarifikasikan pernyataannya sebelumnya. Bahwa ayahnya  tidak pernah melecehkan dia baik secara verbal ataupun seksual. 

Hal yang paling miris adalah Si Penulis baru menyadari memiliki penyakit kejiwaan itu setelah ayahnya meninggal. Jadi, dia tidak berkesempatan meminta maaf pada ayahnya secara langusng.

Buku dari Mark Manson ini mungkin tidak akan memberi solusi atas permasalahan yang kita hadapi.Namun,  buku ini setidaknya membantumu menghadapi masalahmu dengan lebih berani dan mendapat kembali kepercayaan diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun