Mohon tunggu...
Fri Yanti
Fri Yanti Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis dan Pengajar

suka hujan, kopi, sejarah, dan buku

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pentingnya Berpikir Sebelum Berbicara

26 November 2022   10:38 Diperbarui: 4 Januari 2023   15:32 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyangkut Perasaan Orang Lain 

Suatu ketika, seorang siswa saya mendatangi saya. Sambil menangis tersedu-sedu, dia mengaku sedang patah hati. Bukan  putus cinta, tetapi karena kata-kata kakaknya sendiri.

“ Kakak saya bilang, saya anak adopsi, Bu!”

Rupanya dia sedang bertengkar dengan kakaknya karena dia mengadu pada orangtuanya kalau sang kakak bolos les. Jadi, ini penyebab dia murung sepanjang pelajaran  saya. Dia yang biasanya hiperaktif di kelas, mendadak diam seribu bahasa.

“ Kamu kan sudah besar. Sudah SMA. Masa kata-kata seperti itu ditanggapi serius?”

“ Awalnya saya pikir juga begitu, Bu. Tetapi makin dipikirkan, kata-kata kakak saya ada benarnya juga, Bu. Buktinya, kakak selalu saja dibela oleh orangtua saya,  sedangkan saya selalu disalahkan.”

Bahkan dalam keluarga sekalipun, kita harus menjaga perasaan orang lain. Hanya karena keluarga atau teman dekat, bukan berati kita bisa sesuka hati. Justru karena dekat, maka kita harus saling menjaga perasaan.

Namun, apabila sudah terlanjur marah dan berbicara kasar, sebaiknya lekas meminta maaf agar hubungan baik rusak hanya karena kata-kata kita.

Saya menulis tulisan ini bukan bermaksud menggurui, namun mengingatkan bahwa sebaiknya kita menjaga lisan. Kata-kata yang kasar dan ceroboh cenderung membangkitkan kemarahan, namun kata-kata yang lembut lebih menenangkan.

Lebih baik mengeluarkan kata-kata yang memotivasi daripada mengeluarkan kata-kata kasar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun