Mohon tunggu...
Fri Yanti
Fri Yanti Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis dan Pengajar

suka hujan, kopi, sejarah, dan buku

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tugu Nol Kilometer Kota Medan dan Sepenggal Kisah di Baliknya

3 September 2022   09:20 Diperbarui: 3 September 2022   09:27 894
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tugu Air Mancur Nienhuys (sumber gambar : detik.net.id)

Awalnya Nienhuys membuka kebun percobaan di Kampung Martubung. Atas bantuan Sultan Serdang, beliau mendapatkan beberapa pekerja dari masyarakat sekitar. Pada perkembangan selanjutnya, Nienhuys mendapatkan pekerja Tionghoa dari Penang.

Tahun 1865, kebun Nienhuysmampu menghasilkan 189 bal tembakau dan laku terjual pada pelelangam di Rotterdam. Setelah berhenti bekerja dari kongsi dagang tempatnya bekerja dulu, Nienhuys mengajak dua orang rekannya, yaotu Jansens dan Clemen untuk membuka perkebunan tembakau di Deli. Nienhuys pun mendapatkan konsesi tanah dari Sultan, apalagi ketika UU Agraria diberlakukan, maka Nienhuys semakin leluasa untuk membuka lahan tanpa perlu memikirkan harga sewa.

Sepanjang tahun 1868  dan 1869, keuntungan yang didapat Nienhuys hampir mencapai 200%. Hal ini membuat Raja Belanda menanamkan modalnya pada usaha perkebunan Nienhuys. Pada 1869, atas restu Sultan Deli, didirikanlah Deli Maatschappij. Gedung bekas perusahaannya menjadi kantor Gubernur Sumatera Utara sekarang.

Usaha perkebunan tembakau yang semakin pesat, membuat Nienhuys membutuhkan banyak pekerja. Oleh sebab itu, didatangkanlah pekerja dari Jawa dan Tiongkok yang kelak akan terikat pada kontrak kerja Koeli Ordonantie.

Dampak Pembukaan Perkebunan Sumatera Timur 

Perkembangan perkebunan tembakau oleh Nienhuys, menyebabkan tanah Deli yangnjadi cikal bakal Kota Medan, tumbuh menjadi Kota Dsgang. Hasil-hasil produksi perkebunan tidak hanya menguntungkan pemerintah Belanda, tetapi juga bagi kesultanan.

Hasil-hasil produksi tersebut kemudian digunakan untuk membangun kota, administrasi, sarana dan prasarana seperti transportasi kereta api dan perkapalan yang digunakan untuk mengkangkut hasil perkebunan.

Dampak lain dari pembukaan perkebunan ini adalah bertambahnya komposisi penduduk  yang saat itu hanya terdiri dari penduduk asli.. Mobilisasi penduduk dari luar Sumatera untuk keperluan tenaga kerja menyebabkan bertambahnya jumlah penduduk. Hal inilah yang menyebabkan Kota Medan menjadi multi etnik karena kedatangan orang-orang dari Jawa, Tiongkok, dan bahkan India.

Tembakau Deli menjadi sangat  terkenal bahkan dijadikan ikon Kota Medan. Untuk mengenang jasa Nieunhuys dalam mengembangkan Kota Medan sebagai kota perdangan, maka dibangunlah tugu air mancur yang sempat terganti oleh jaman dan nantinya akan dibangun kembali seperti sedia kala.

Referensi 

Said, Mohammad (1990) : “Koeli Kontrak Tempo Doeloe : Dengan Derita dan Kemarahannya, Medan : PT. Harian Waspada

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun