Mohon tunggu...
frixilla
frixilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi Universitas Pamulang jurusan Akuntansi

menyukai membaca dan menggambar. juga seorang fan-girl.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pergeseran Makna dalam Bahasa Indonesia

30 Juni 2024   15:30 Diperbarui: 30 Juni 2024   15:49 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sering kali kita mendengar bahkan memakai kata-kata yang sudah bergeser makna nya tanpa kita sadari. Contohnya, kata 'kursi' yang selama ini kita ketahui adalah tempat duduk yang berkaki dan memiliki sandaran. Namun, di sisi lain 'kursi' memiliki makna 'jabatan'. Nah, hal ini disebabkan dengan adanya pergeseran makna dalam bahasa Indonesia. 

Salah satu penyebab terjadinya pergeseran makna adalah karena dinamika bahasa yang semakin hari semakin berkembang

Pengertian Makna

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) makna adalah maksud dari pembicara atau penulis, yaitu pengertian yang diberikan kepada suatu bentuk kebahasaan.

Pengertian Pergeseran Makna

Pergeseran makna adalah bergesernya atau berubahnya suatu makna kata menjadi makna baru yang lebih luas, menyempit, membaik atau pun memburuk.

Jenis-jenis Pergeseran Makna dan Contohnya

1. Meluas (Generalisasi)

Pergeseran makna yang meluas terjadi ketika suatu makna berkembang atau menjadi luas.

Contoh:

(1) Kepala Siti pusing karena ia sering bergadang.

(2) Kepala sekolah di sekolahku merupakan orang yang sangat ramah.

Kata 'kepala' pada kalimat (1) merujuk pada bagian tubuh yang ada di atas leher sedangkan kata 'kepala' pada kalimat (2) merujuk pada ketua/pemimpin sekolah. 

2. Menyempit (Spesialisasi)

Pergeseran makna yang menyempit terjadi ketika makna katanya menjadi lebih sempit dari sebelumnya.

Contohnya adalah kata 'bau'. Kata 'bau', dahulu dipahami sebagai semua aroma yang bisa diterima oleh indra penciuman. Namun, kata tersebut maknaya menjadi lebih sempit yaitu menjadi aroma yang tidak sedap saja.

3. Membaik (Ameliorasi)

Pergeseran makna yang menjadi lebih baik terjadi ketika suatu kata menjadi halus atau sengaja diperhalus.

Contohnya adalah kata 'gembel'. Orang jaman sekarang lebih memilih menggunakan kata 'tunawisma' karna dianggap lebih halus dan agar tidak menyinggung. 

4. Memburuk (Peyorasi)

Pergeseran makna yang memburuk terjadi ketika suatu kata yang awalnya terdengar baik atau biasa saja menjadi terdengar buruk, kurang sopan, atau menyinggung.

Contohnya adalah kata 'ngamar'. Dahulu orang memaknai kata ini sebagai berada di kamar, tetapi jika mendengar kata ini pada jaman sekarang orang akan berpikir sebagai ajakan untuk bercinta atau memberi kode pada orang lain bahwa mereka bisa diajak bercinta.

5. Pertukaran Tanggapan (Sinestesia)

Pergeseran makna sinestesia terjadi ketika adanya perubahan indra penangkap dari satu ke yang lain.

Contohnya adalah kata 'manis'. Dahulu, kata 'manis' hanya bisa ditangkap oleh indra perasa, tetapi sekarang juga bisa ditangkap oleh indra penglihatan. Perhatikan kedua kalimat di bawah

(1) Minuman ini terlalu manis rasanya. 

(2) Manis sekali senyumanmu itu.

Pada kalimat (1) kata 'manis' merujuk pada indra perasa, sedangkan pada kalimat (2) merujuk pada indra penglihatan.

6. Persamaan sifat (Asosiasi)

Pergeseran makna asosiasi terjadi ketika suatu kata berubah karena memiliki sifat yang sama.

Contohnya adalah kata 'suap'. Perhatikan kedua kalimat di bawah

Adikku sedang disuapi bubur oleh Ibu.

Aku tidak pernah memberi suap kepada polisi meskipun aku yang salah.

Kata 'suap' di kedua kalimat memiliki sifat yang sama yaitu memberi atau menyodorkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun