Mohon tunggu...
Friston Dika Sibuea
Friston Dika Sibuea Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Creative Writing Newbie

Selanjutnya

Tutup

Bola

92 Tahun PSSI Tanpa Prestasi, Kerjanya Basa-Basi!

22 Juni 2022   19:49 Diperbarui: 22 Juni 2022   20:47 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di usianya yang hampir menyentuh satu abad, PSSI sudah seharusnya memperbaiki kualitas sepakbola di Indonesia, kinerja selama ini hanyalah basa-basi tanpa melakukan intropeksi, sudah seharusnya sepakbola di negara Indonesia mulai berprestasi (Kristanto, 2020). 

Hari ini, 19 April 2022, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia akan merayakan hari berdirinya yang ke-92 Tahun. Sebuah usia yang sangat matang untuk mengurus organisasi besar sepak bola di Indonesia. PSSI telah diketuai sebanyak 17 ketua umum mulai dari Ir. Soeratin (pendiri) sampai ketua saat ini yaitu Mochammad Iriawan.

Berdirinya organisasi PSSI pertama kali telah memiliki berbagai macam turnamen, seperti Liga Indonesia, Liga 1, Liga,2, Liga 3, Piala Indonesia dan Liga usia dini lainnya termasuk sepakbola naungan perempuan juga. 92 tahun organisasi sepakbola PSSI dalam keadaan sepi tanpa prestasi. Misalnya, hasil buruk yang disebabkan karena hasil kekalahan tanpa kemenangan satupun yang diperoleh Timnas Garuda dari rangkaian kualifikasi Piala Dunia 2022 (Wijaya, 2020).

Pertanyaan menusuk yang muncul dari pecinta sepak bola Indonesia adalah; mengapa masyarakat pecinta sepak bola masih ragu terhadap kinerja PSSI?. Terdapat permasalahan di PSSI yang membuat kita terheran-heran dan mengerutkan dahi. Mulai dari permasalahan ketua umum yang dipenjara, konflik kepentingan pribadi, perebutan kursi pimpinan, dualisme liga, pembekuann FIFA sampai yang paling parah adanya pengaturan skor dalam sebuah pertandingan. Rentetan masalah ini sangat tidak seimbang dengan prestasi (Risali, n.d.).

Kaya Masalah, Miskin Prestasi

Kondisi sepak bola Indonesia terbangun dari mati suri selama setahun pada tahun 2015- 2016. Mati suri yang dimaksud, keadaan sepakbola nasional akibat sanksi dari FIFA Federasi Sepak Bola Internasional. Kompetisi sepakbola Indonesa baik dalam dan luar negeri tidak berjalan atau diberhentikan oleh FIFA.

Secara garis besar sanksi yang diberikan oleh FIFA kepada PSSI tertuang dalam tiga poin. Pertama, FIFA mencabut keanggotaan PSSI selaku federasi sepak bola Indonesia. 

Kedua, FIFA melarang timnas maupun klub di Indonesia untuk mengikuti kompetisi internasional dibawah naungan FIFA dan AFC. Ketiga, setiap pengurus dan anggota PSSI tidak bisa mengikuti program pengembangan, kursus, atau Latihan dari FIFA sebelum sanksi yang diberikan dicabut (Imaduddin, 2020). Fenomena sanksi akibat dari kekisruhan yang terjadi di tubuh PSSI diawali dengan hilangnya kreadibilitas Nurdin Halid, selaku ketua umum PSSI terkait kasus korupsi.

Penelitian yang dilakukan oleh I Putu Wintara Wima Putra dan kawan-kawan dari Universitas Udayana menjelaskan Peran FIFA dalam Upaya Penyelesaian Konflik Dualisme PSSI sebagai pembuat keputusan tanpa adanya intervensi dari luar organisasi, memberikan saran atau solusi sesuai dengan norma dan peraturan FIFA untuk menyelesaikan permasalahan perihal mediasi antara PSSI dan KPSI serta mengawasi setiap kongres yang dilaksanakan oleh PSSI (Putra et al., n.d.). 

Jika di lihat lebih jauh bukan masalah dualisme saja yang terjadi pada PSSI adanya masalah pada Pengaturan Skor jalannya pertandingan atau match fixing pada Liga Indonesia yang masih berlangsung sampai sekarang. Bahkan ada keterlibatan pihak-pihak tertentu dalam pengungkapan kasus ini. Persepakbolaan Indonesia dicederai dengan aksi "sepakbola gajah" yang melibatkan pemain dan official klub, salah satu kedua tim yang bertanding akan menerima suap dari oknum untuk memenangkan timnya. Tentunya ini berkaitan dengan uang. "Ada uang atau tidak"? Yang jelas siapa yang menerima suap uang tim itu yang akan kalah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun