Beno anak periang..tapi akan selalu terlihat sedih setiap kali melihat hujan. Dia akan menatap sungai dari rumahnya di atas pohon, melihat hujan terus menerus.Â
Iya, rumahnya di atas pohon. Sudah tidak terhitung berapa banyak yg mengajak dia tinggal di rumah, tapi dia selalu menggeleng..pernah mau tinggal 1 atau 2 hari tapi dengan segera dia akan kembali ke rumah
pohonnya.Â
Dua hari ini sudah hujan terus menerus..sungai pun kelihatan meninggi dengan air yang terlihat coklat.
Perkampungan ini sudah cukup khawatir, Pak Atong, tetua desa pernah cerita kalau pernah ada banjir bandang tujuh belas tahun yang lalu..hampir seluruh desa tersapu banjir yang datang tiba tiba. Pak Atong dengan halus mengingatkan warga agar waspada, manatau banjir bandang datang lagi. Ya..semua merasa was was..tak terkecuali Beno.
Apakah dia juga merasa was was? Tidak ada yang tahu..yang mereka lihat Beno selalu melihat sungai yang kelihatan coklat itu dengan mata waspada. Dia berdiri di rumah pohonnya bisa sampai setengah hari, melihat air sungai dengan mata tajam.
Pagi ini hujan kembali rintik, ini hari ketiga..tadi malam hujan sangat deras, semua orang sudah sangat khawatir, kalau banjir bandang bakal tiba tiba datang..tapi warga berusaha bersikap wajar, agar anak anak jangan takut sekolah..ibu ibu menyimpan kekhawatiran dalam hati sambil tetap memasak dan membereskan rumah masing-masing, para bapak ada yang sengaja tidak pergi ke kantor atau ke ladang manatau benar benar banjir bandang datang.Â
Dan Beno berdiri di rumah pohonnya dengan mata was was menatap sungai yang cukup gelap warnanya.
Tiba tiba Beno berteriak "Bapak...!!"
Beno berlari menuruni rumah pohonnya..orang-orang  terkaget kaget mengikuti kemana Beno berlari.
"Bapak..bapak..tolong bapak" teriak Beno semakin kencang menuju sungai..para anak remaja dan bapak bapak  yang ada di pekarangan rumah berlari mengikuti kemana Beno berlari..benarlah ternyata ada seorang laki laki usia setengah baya terhanyut di sungai.
"Ayo tolong..yang pandai berenang..ayo berani terjun.." suara riuh rendah, Pak Atong memberi komando. Banyak anak muda dan bapak bapak yang tanpa memperdulikan pakaian mereka langsung terjun ke sungai yang meluap..menolong seorang bapak yang terhanyut..termasuk Beno, dia berenang terus tanpa lelah..bersama mereka membopong laki laki setengah baya yang terhanyut itu.Â
Beno terengah-engah..dengan wajah sangat lega dan senyum sumringah melihat laki laki itu siuman.