Berapa hargamu?
Begitu seseorang bertanya padanya
Segera ditaksir olehnya harganya
Senyum termanis coba diberikannya, sembari menyebut harga
Agar tak terlalu mahal dirasa, ujarnya ...
Disepakati satu harga diantara mereka
Satu harga ...
Untuknya yang menjaja di pinggiran jalan yang sedikit remang
Untuknya yang menjaja berbalut kain minim yang tak cukup menutupi tubuhnya
Harga dalam keping mata uang bernilai tertentu
Bernilai tertentu atas dirinya yang dijaja itu...
Dijajanya dirinya ...
Di setiap hitungan waktu, bernilai tertentu
Dirinya memang bukan angkot atau bus antar kota yang bertarif
Tapi...
Dirinya memang bertarif, bung...
Tarif, menaksir harga dirinya
Dijajanya dirinya ...
Beragam betul alasan dia menjajanya
Ada, demi sesuap nasi
Ada, demi beli ini, beli itu
Dirinya memang bertarif, bung...
Tarif demi keping-keping duit
Dia yang menjaja itu berujar alasan untuk membenar
“saya di desak oleh perut yang kriuk-kriuk pertanda sedang kosong, jadi saya beli makan dengan apa?”,
“saya butuh keping-keping duit itu”
“saya tak punya ilmu”
“Saya tak terampil”
“Hanya menjaja ini yang saya bisa”
Dia yang menjaja itu...
Tak dilihatnya pilihan yang diberi Tuhan
Pilihan yang lebih baik, bahkan terbaik
Menjaja itu tak dilarang-Nya,
Tapi...
Bukan diri yang dijaja...
Dia yang menjaja itu...
Tak disadarinya, Tuhan telah memberi harga atas dirinya
Tinggi nilainya... , tinggi sekali
Dicipta-Nya manusia bersamaan dengan harga atas dirinya
Bisa ditaksir tetap tinggi, jika lakunya bernilai tetap tinggi
Bisa ditaksir lebih tinggi, jika lakunya bernilai lebih tinggi
Harga atas diri itu anugerah, bung...
Senilaikah, harga atas diri dengan keping-keping duit itu?
Tidak, mutlak tidak
Adakah alasan yang membenar menjaja diri?
Tidak, mutlak tidak ada
Tanyakan rasaku, tanyakan rasamu
Tanyakan pikirku, tanyakan pikirmu
Tak ada yang berkata “iya, menjaja diri itu benar”
Dia memang bertarif, bung...
Tarif, menaksir harga dirinya
Tapi...
Kita memang bukan Tuhan, bung...
Tak pantas menaksir harga atas dirinya
Taksiran harga atas dirinya yang paling hakiki
Bukan rasaku, bukan rasamu
Bukan pikirku, bukan pikirmu
Dia...bung
Dia yang memberi harga atas diri kita semua
Taksiran harga atas diri yang hakiki ada pada-Nya
-Fristian Shamsapeel Griec-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H