[caption caption="Pembiasan Membaca Siswa SDN 3 Sengayam. (dok. pen)"][/caption]
“Buku adalah jendela dunia”, seringkali kita mendengar atau membaca kalimat itu. Lalu apa yang ada pikirkan setelah anda membaca atau mendengar kalimat tersebut?. Apakah anda akan segera mengoleksi buku dan menyusunnya secara rapi sebagai pajangan di lemari, agar terlihat seperti kutu buku?.
Jika demikian apa manfaatnya bagi anda dari buku-buku tersebut kecuali menjadi pajangan belaka.
Seperti halnya jendela, ia akan bermanfaat untuk memancarkan cahaya dan melancarkan sirkulasi udara saat jendela itu dibuka. Begitu pula dengan buku, buku akan bermanfaat saat buku itu dibuka dan dibaca lalu diserap hal-hal yang terkandung di dalamnya, sehingga ilmu yang terkandung dalam buku tersebut dapat bermanfaat.
Baiklah saya hanya ingin menyampaikan bahwa membaca itu sangatlah penting, dan bagi sebagian orang membaca adalah sebuah kebutuhan. Untuk itu perlu memberikan pemahaman kepada anak-anak sejak dini untuk menyukai kegiatan membaca.
Pemerintah telah memfasilitasi sarana membaca hingga ke pelosok-pelosok desa, dengan mendirikan perpustakaan desa dengan tujuan yang mulia diantaranya yaitu untuk memasyarakatkan budaya membaca di kalangan masyarakat.
Namun sepertinya masyarakat kurang peduli terhadap pentingnya membaca, terbukti sejak perpustakaan mulai dibuka sejak 2013, hanya beberapa orang saja yang datang berkunjung. Begitu pun dengan siswa, mereka hanya akan berkunjung ke perpustakaan saat mendapat tugas dari sekolah saja, selebihnya tidak pernah.
Beberapa kali membuat selebaran dan membagikannya ke masyarakat dengan tujuan supaya mereka mau berkunjung ke perpustakaan, namun hasilnya sangat memprihatinkan. Tapi saat diketahui banyak yang masih buta aksara, berbondong-bondong menyalahkan pemerintah karena tidak meratanya pendidikan atau alasan-alasan lain yang menyudutkan.
Sementara saya hanyalah seseorang yang sangat biasa, sekadar memiliki kepedulian kepada masyarakat mengenai pentingnya membaca. Sebagaimana kita ketahui bahwa ilmu itu tak hanya berada di sekolah, tapi banyak tempat untuk memperolehnya, salah satunya di perpustakaan.
Banyak jendela dunia yang siap memancarkan cahaya pengetahuan di perpustakaan, selama kita mau membuka, membaca, dan mempelajarinya. Tinggal mau atau tidak saja lagi, sebab perpustakaan selalu sedia menyediakan sumber-sumber ilmu yang lezat untuk dinikmati.
Mengingat hal tersebut, saya selaku pendidik dan pengelola perpustakaan desa berusaha memanfaatkan fasilitas berupa buku-buku bacaan dengan mengadakan pembiasaan kepada siswa untuk membaca buku selama 15 menit sebelum pelajaran dimulai.
Dengan program tersebut diharapkan siswa, khususnya siswa kelas V SDN 3 Sengayam yang merupakan anak didik saya dapat mengerti akan pentingnya membaca. Mereka banyak mendapat kosakata baru dengan membaca, dan itu menjadi bahan diskusi yang menarik bagi mereka.
Siswa menjadi lebih aktif untuk bertanya, mereka juga lebih kreatif dalam menyusun kalimat sejalan dengan kosakata mereka yang semakin banyak dan bervariasi.
Harapan saya, akan ada banyak masyarakat yang peduli akan pentingnya membaca sehingga mereka akan terus berinovasi.
Sebagai penutup saya mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia agar tidak ragu untuk datang ke perpustakaan terdekat di daerahnya masing-masing. Jangan pernah merasa gengsi untuk terus belajar.
Sebagai pengelola perpustakaan saya akan sangat menghargai jika ada masyarakat umum yang datang dan berterus terang kepada saya untuk belajar membaca. Dengan senang hati saya akan meluangkan waktu untuk anda. Sebab usia bukanlah batasan untuk belajar.
“Mari buka jendela dunia, nikmatilah cahaya pengetahuan yang terpancar dari dalamnya, ia menerangi kegelapan hati kita, mengisi otak kita dengan ilmu pengetahuan”
Semoga paparan ini bermanfaat bagi kita semua, terutama bagi saya selaku penulis, tentu banyak hal yang kurang berkenan, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Margajaya, 25-02-2016
Jhon Frisna Yana
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI