Mohon tunggu...
Friska Indah Mauludiba
Friska Indah Mauludiba Mohon Tunggu... Mahasiswa - Every strike brings me closer to the next home run.

Content Writer

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Budaya Ngaret yang Seharusnya Tidak Menjadi Kebiasaan

5 Juli 2024   12:55 Diperbarui: 5 Juli 2024   13:07 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Ngaret. (Sumber: Grid.ID)

3. Lingkungan

Lingkungan kita terkadang tidak mendukung cara jitu. Misalnya, kemacetan lalu lintas seringkali menjadi penyebab keterlambatan.

Dampak Negatif Budaya Ngaret

Ngaret mungkin terlihat sepele, namun dampaknya bisa sangat besar! Berikut beberapa dampak negatif yang perlu kita waspadai: 

1. Hilangnya Kepercayaan

Terus menerus terlambat dapat menyebabkan orang lain kehilangan kepercayaan terhadap kita. Mereka menganggap kita tidak bisa diandalkan. 

2. Produktivitas Menurun

Saat kita terlambat, waktu yang seharusnya bisa digunakan untuk hal-hal produktif menjadi terbuang sia-sia. Hal ini tentunya mempengaruhi produktivitas secara keseluruhan. 

3. Dampak Negatif terhadap Lingkungan Kerja

Budaya kerja yang serba cepat juga dapat menular ke rekan kerja lainnya. Jika satu orang sering terlambat, yang lain mungkin juga merasa terlambat itu tidak apa-apa.

Bagaimana Mengatasi Kebiasaan Ngaret? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun