Pola asuh orang tua memegang peranan yang sangat penting dalam membentuk karakter anak. Baik perempuan maupun laki-laki, pendidikan orang tua sangat mempengaruhi perkembangan mereka selanjutnya.Â
Salah satu permasalahan yang sering muncul dalam pola asuh adalah kecenderungan anak laki-laki untuk berbuat korupsi. Menjadi manja bukanlah sifat yang diinginkan seorang anak laki-laki.Â
Sebagai anak laki-laki, mereka diharapkan tumbuh menjadi individu yang mandiri, tangguh, dan mampu menghadapi berbagai tantangan.Â
Namun kenyataannya, banyak anak laki-laki yang terjebak dalam pola asuh permisif sehingga menghambat perkembangan karakternya.Â
Pola pengasuhan yang merugikan anak laki-laki seringkali terjadi karena berbagai alasan. Misalnya orang tua yang terlalu protektif terhadap anaknya atau terlalu melindunginya sehingga anak tidak mempunyai kesempatan untuk belajar mandiri.Â
Selain itu, kesibukan orang tua yang membuat mereka bergantung pada pembantu rumah tangga atau pembantu rumah tangga dalam segala hal juga bisa menjadi alasan memanjakan anak.Â
Orang tua harus memahami bahwa memanjakan anak laki-laki tidak sehat untuk perkembangannya. Sebaliknya, hendaknya mereka menerapkan pola asuh yang membentuk karakter anak agar menjadi pribadi yang kuat dan mandiri.Â
Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan orang tua untuk menghindari mengasuh anak laki-laki:Â
Memberi Tanggung Jawab
Anak laki-laki hendaknya diberi tanggung jawab sesuai dengan usia dan kemampuannya. Mulailah dari pekerjaan rumah tangga yang sederhana hingga tanggung jawab yang lebih besar seperti mengurus diri sendiri saat orang tua sibuk.Â
Dengan memberi tanggung jawab, anak belajar mandiri dan tidak terlalu bergantung pada orang lain.Â