Mohon tunggu...
Friska Indah Mauludiba
Friska Indah Mauludiba Mohon Tunggu... Mahasiswa - Every strike brings me closer to the next home run.

Content Writer

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Dampak Negatif Screen Time Berlebihan pada Anak dan Cara Mengatasinya

19 Juni 2024   12:00 Diperbarui: 19 Juni 2024   12:05 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Anak Main HP. (Sumber: Haibunda)

Di era digital ini, gadget telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Baik untuk hiburan, pendidikan, atau komunikasi, anak-anak kita terpapar layar sejak usia dini. 

Namun tahukah Anda kalau screen time berlebihan bisa berdampak buruk pada tumbuh kembang anak? Mari kita bahas bersama apa saja dampak negatif screen time berlebihan pada anak dan bagaimana cara menghilangkannya. 

Dampak Negatif Screen Time Berlebihan pada Anak 

1. Gangguan Tidur

Terlalu banyak waktu di depan layar, terutama menjelang tidur, dapat mengganggu ritme tidur anak-anak. Cahaya biru dari layar gawai dapat menekan produksi hormon pengatur tidur melatonin sehingga membuat anak sulit tidur. 

Kurang tidur dapat menyebabkan berbagai masalah, mulai dari kesulitan berkonsentrasi hingga masalah perilaku. 

2. Masalah Kesehatan Mata

Menatap layar terlalu lama dapat menyebabkan  mata lelah, kering, bahkan berkontribusi terhadap miopia (rabun jauh) pada anak. Ini adalah salah satu alasan penting mengapa kita harus membatasi waktu pemakaian gadget mereka. 

3. Gangguan Mental

Waktu menatap layar yang berlebihan juga dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan mental seperti kecemasan dan depresi. Minimnya interaksi sosial di dunia nyata dan tekanan media sosial dapat mempengaruhi kesehatan mental anak. 

4. Masalah Obesitas dan Kesehatan Fisik

Anak-anak yang menghabiskan terlalu banyak waktu di depan layar cenderung kurang bergerak, yang dapat menyebabkan obesitas dan masalah kesehatan fisik lainnya seperti diabetes tipe 2. Kurangnya aktivitas fisik dapat berdampak negatif pada perkembangan otot dan tulang. 

5. Penurunan Keterampilan Sosial

Anak-anak yang terlalu sering bermain gawai mungkin mengalami penurunan keterampilan sosial. Mereka mungkin menjadi kurang peka terhadap isyarat sosial dan mengalami kesulitan berinteraksi satu sama lain di dunia nyata. 

Cara Mengatasi Screen Time Berlebihan 

1. Tetapkan Batas Waktu Pemakaian Perangkat

Menetapkan batas waktu pemakaian perangkat adalah langkah pertama yang penting. American Academy of Pediatrics merekomendasikan waktu menonton di luar sekolah tidak lebih dari 2 jam per hari untuk anak-anak berusia 6 tahun ke atas. Untuk anak-anak yang lebih kecil, pembatasannya tentu saja lebih ketat. 

2. Buat Zona Bebas Layar

Jadikan area tertentu di rumah sebagai zona bebas layar, seperti ruang makan atau kamar tidur. Hal ini membantu anak memahami bahwa perangkat dapat digunakan pada waktu dan tempat tertentu. 

3. Libatkan Anak dalam Aktivitas Lain

Libatkan anak dalam aktivitas lain yang menyenangkan dan bermanfaat, seperti membaca buku, bermain di luar, atau melakukan hobi. Hal ini tidak hanya mengurangi waktu menatap layar, tetapi juga membantu mengembangkan keterampilan lainnya. 

4. Jadilah Teladan yang Baik

Anak sering kali meniru perilaku orang tuanya. Ketika kita, orang tua, menunjukkan cara yang baik dalam menggunakan perangkat, anak-anak akan lebih mudah mengikutinya. Batasi penggunaan gawai di depan anak dan tunjukkan aktivitas menarik lainnya. 

5. Gunakan Teknologi dengan Bijak

Teknologi bukanlah musuh. Pilih konten yang mendidik dan sesuai dengan usia anak Anda. Gunakan aplikasi untuk membantu mengatur waktu pemakaian perangkat dan melaporkan aktivitas layar anak Anda. 

6. Komunikasi Terbuka

Bicarakan dengan anak Anda tentang pentingnya membatasi waktu pemakaian perangkat dan dampak negatifnya. Dengan memahami alasannya, anak akan lebih termotivasi untuk mengikuti aturan. 

Kesimpulan

Menghilangkan screen time berlebihan pada anak bukanlah hal yang mudah, apalagi di era digital ini. Namun, dengan kesadaran dan tindakan bersama, kita bisa melindungi kesehatan fisik dan mental anak-anak kita. 

Ingatlah bahwa keseimbangan adalah kuncinya. Kami mengajak anak-anak menikmati dunia nyata dengan bermain, belajar dan berkomunikasi lebih langsung. 

Terima kasih telah membaca! Semoga tips dan informasi ini dapat membantu Anda dan keluarga. Bersemangatlah untuk menjaga anak-anak Anda tetap sehat dan bahagia!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun