Mohon tunggu...
Friska Indah Mauludiba
Friska Indah Mauludiba Mohon Tunggu... Mahasiswa - Every strike brings me closer to the next home run.

Content Writer

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Ketika Anak Berbuat Salah, Apakah Memarahi Adalah Solusi?

15 Juni 2024   11:16 Diperbarui: 15 Juni 2024   11:51 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Memarahi Anak. (Sumber: Makassar Terkini)

Mari kita bahas masalah yang sering dihadapi banyak orang tua: apa yang harus dilakukan ketika anak melakukan kesalahan? 

Apakah memarahi adalah pilihan yang paling efektif? Ada metode lain yang lebih efisien? Kita akan menyelesaikannya bersama-sama.

Memarahi: Mengendalikan Refleks Alami

Tidak dapat dipungkiri bahwa memarahi adalah respons yang sering muncul secara alami ketika kita melihat anak melakukan kesalahan. 

Ada perasaan marah, kecewa, atau bahkan malu, dan memarahi tampak seperti cara tercepat untuk mengekspresikan perasaan tersebut. Namun demikian, apakah ini benar-benar bekerja?

Menurut penelitian, anak-anak yang sering dimarahi cenderung mengalami ketakutan, kecemasan, atau bahkan memberontak. 

Mereka mungkin mematuhi perintah karena ketakutan daripada karena mereka menyadari bahwa tindakan mereka salah. 

Ini dapat mempengaruhi hubungan antara orang tua dan anak dalam jangka panjang.  

Mengapa Memarahi Bukan Solusi yang Tepat?

1. Efek Jangka Panjang pada Psikologi Anak: 

Anak yang sering dimarahi mungkin merasa tidak dihargai dan tidak dicintai. Mereka dapat berkembang menjadi orang yang tidak percaya diri dan selalu merasa bersalah.

2. Mengajarkan Kekerasan

Memarahi anak dengan suara keras atau kata-kata kasar secara tidak langsung mengajarkan mereka bahwa menyelesaikan masalah dengan kekerasan verbal adalah wajar.

3. Menghambat Komunikasi

Anak-anak yang sering dimarahi mungkin takut dimarahi lagi dan tidak mau berbicara tentang masalah mereka.

Alternatif yang Lebih Bijaksana

Sekarang kita akan melihat beberapa cara yang lebih bijak dan efisien untuk menangani kesalahan anak. 

1. Komunikasi Terbuka dan Empati

Dengarkan anak-anak dan cobalah memahami alasan mereka. Ini akan membuat mereka merasa didengar dan dihargai. Daripada langsung mengkritik, tanyakan, "Kenapa kamu melakukan itu?"

2. Berikan Penjelasan yang Jelas

Jelaskan alasan tindakan mereka salah dan konsekuensi dari tindakan tersebut. Jangan gunakan bahasa yang sulit dipahami anak-anak. 

Misalnya, katakan, "Kalau kamu melempar mainan itu, bisa melukai temanmu. Kamu tidak ingin temanmu sakit, bukan?"

3. Gunakan Hukuman yang Mendidik

Beri mereka hukuman yang dapat membuat mereka belajar dari kesalahan mereka daripada memarahi mereka. 

Misalnya, jika anak tidak membersihkan mainannya, ajak mereka membersihkan bersama dan jelaskan bahwa mereka harus bertanggung jawab atas pekerjaan mereka.

4. Menjadi Teladan

Anak-anak belajar dari tindakan orang tua mereka. Oleh karena itu, saat menghadapi masalah, penting untuk tetap tenang dan bijaksana.

5. Pujian dan Penghargaan

Jangan lupa memberikan pujian ketika anak berperilaku baik karena ini akan mendorong mereka untuk terus berperilaku baik.

Rekomendasi Praktis untuk Orang Tua

Berikut adalah beberapa saran praktis yang dapat Anda gunakan setiap hari untuk menghindari memarahi anak:

1. Tetapkan Aturan yang Jelas

Anak harus tahu aturan dan batasan. Pastikan aturan ini dikomunikasikan dengan jelas dan konsisten.

2. Berikan contoh

Tunjukkan bagaimana Anda mengharapkan anak berperilaku. Pastikan Anda juga melakukannya jika Anda ingin mereka berbicara dengan sopan.

3. Luangkan Waktu Berkualitas

Luangkan waktu untuk bermain dan berbicara dengan anak-anak. Ini akan memperkuat hubungan dan membuat lebih mudah untuk berkomunikasi saat ada masalah.

4. Tetap Tenang

Cobalah untuk tetap tenang saat anak melakukan kesalahan. Pastikan untuk mengambil napas dalam-dalam sebelum memberikan respons.

5. Ajari Anak untuk Bertanggung Jawab

Beri kesempatan kepada anak untuk memperbaiki kesalahan yang mereka lakukan. Misalnya, ajak mereka membersihkan susu jika mereka menumpahkannya.  

Hasil

Memarahi anak bukan cara yang baik untuk menghadapi kesalahan mereka, ada banyak cara yang lebih bijak dan mendidik untuk melakukannya. 

Untuk membantu anak belajar dari kesalahan mereka tanpa takut atau tertekan, adalah penting untuk berkomunikasi dengan bebas, berempati, dan memberikan contoh yang baik. 

Metode yang lebih positif tidak hanya membantu anak menjadi orang yang lebih baik, tetapi juga membangun hubungan keluarga yang lebih harmonis dan penuh kasih sayang. 

Oleh karena itu, mari kita berhenti memarahi dan mulai menggunakan cara yang lebih rasional dan mendidik untuk menangani kesalahan anak-anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun