ALTERMATIF MONITORING YANG DAPAT DILAKUKANÂ
Untuk memantau permasalahan KJA (Keramba Jaring Apung) dan dampaknya terhadap kualitas air danau, beberapa alternatif monitoring yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
Monitoring Kualitas Air: Melakukan pengambilan sampel air dari lokasi-lokasi yang terdampak KJA secara berkala. Analisis parameter seperti pH, suhu, kekeruhan, oksigen terlarut, konsentrasi nutrien (amonia, nitrat, fosfat), BOD, COD, dan kandungan bahan organik dapat memberikan informasi tentang tingkat pencemaran dan perubahan kualitas air akibat KJA.
Monitoring Nutrien: Mengamati dan menganalisis konsentrasi nutrien seperti amonia, nitrat, dan fosfat dalam perairan sekitar KJA. Peningkatan konsentrasi nutrien dapat menjadi indikator terjadinya eutrofikasi dan pertumbuhan alga yang berlebihan.
Monitoring Fitoplankton: Melakukan pengamatan dan pengambilan sampel fitoplankton di sekitar KJA. Identifikasi dan penghitungan jenis serta kelimpahan fitoplankton dapat memberikan informasi tentang perubahan komunitas fitoplankton yang disebabkan oleh KJA.
Monitoring Kualitas Sedimen: Mengambil sampel sedimen dari dasar perairan sekitar KJA dan menganalisis kandungan bahan pencemar seperti logam berat, pestisida, dan zat kimia lainnya. Informasi ini dapat membantu dalam mengevaluasi dampak penumpukan limbah KJA pada sedimen dan potensi risiko kontaminasi.
Monitoring Kualitas Air Bawah Tanah: Memantau kualitas air bawah tanah di sekitar KJA untuk mendeteksi kemungkinan pencemaran yang disebabkan oleh limbah KJA yang mencapai sumber air bawah tanah.
Monitoring Kesehatan Organisme Perairan: Memantau kesehatan dan kelimpahan organisme perairan seperti ikan, plankton, atau makroinvertebrata di sekitar KJA. Perubahan populasi dan kualitas organisme perairan dapat menjadi indikator dampak negatif KJA terhadap ekosistem.
Monitoring Kegiatan Budidaya: Memantau kegiatan budidaya di KJA, termasuk jumlah keramba, pakan yang digunakan, penggunaan obat-obatan, dan praktik pengelolaan limbah. Ini dapat membantu dalam mengidentifikasi praktik yang berpotensi menyebabkan dampak negatif dan mengarah pada perbaikan pengelolaan KJA.
Penerapan monitoring yang teratur dan sistematis akan memberikan informasi penting tentang dampak KJA terhadap kualitas air danau serta memungkinkan pengambilan langkah-langkah mitigasi yang tepat untuk mengurangi pencemaran dan melindungi ekosistem perairan.
REFERENSI