Mohon tunggu...
Setapak Pena
Setapak Pena Mohon Tunggu... Jurnalis - Kumpulan artikel Historis dan Informasi

Setapak Pena merupakan sebuah blog yang berbagi karya tulis artikel historis dan informasi baik di Indonesia maupun mancanegara

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Deretan Fakta Baharuddin Lopa yang Terlalu Jujur hingga Ditakuti Koruptor

6 April 2022   13:00 Diperbarui: 6 April 2022   14:11 946
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5. Pernah Diajak Duel Tembak dan Menolak Satu Truk Durian  

Saat mengusut kasus Andi Selle, Lopa pernah diajak adu tembak tapi ia menolaknya. Setelah menolak ajakan duel tersebut, tiap hari Selle selalu meneror Lopa bahwa ia akan diculik dan diinterogasi. 

Beruntung, saat itu Kapten dari satuan kepolisian bernama Andi Dadi melindungi nyawa Lopa. Tak berhenti disitu, Lopa juga pernah diberikan satu truk durian. Namun dengan tegas ia menolak dan menyuruh mobil itu kembali.

 6. Menambah Penghasilan Melalui Tulisan 

Bagi Lopa menjalani kehidupan sederhana adalah bagian memegang prinsip kejujuran dan integritas. Karena itu, untuk menambah penghasilannya dia rajin menulis kolom di berbagai majalah dan surat kabar. 

Pada Juni 2001 atau sebulan sebelum wafat, Lopa menelepon redaksi majalah Tempo untuk menanyakan kolom yang telah dikirimnya yang belum dimuat. Redaksi majalah Tempo sebenarnya nyaris menolak kolom tersebut karena isinya dianggap biasa tentang masalah narkoba.

Pada akhirnya, redaksi memutuskan memuat tulisan hasil karya Lopa, namun ketika redaktur kolom Tempo ditugaskan mewawancarai dia untuk menambah kedalaman isi kolom tersebut ternyata kolom tersebut menjadi catatan terakhir yang dibuat Lopa karena dia meninggal dunia. 

7. Meninggal Dunia Setelah Menunaikan Ibadah Umrah di Tanah Suci 

Lopa tiba di Riyadh pada 26 Juni 2001 untuk serah terima jabatan dengan Wakil Kepala Perwakilan RI Kemas Fachruddin yang diselenggarakan pada 27 Juni 2001. 

Pada 28 Juni 2001, Lopa dan istri serta rombongannya menyempatkan ibadah umrah di Makkah. Pada 29 Juni 2001, Lopa melaksanakan salat subuh di Masjidil Haram. Setelah itu, pada malamnya dia bersama rombongan kembali ke Riyadh. Namun saat itu tiba-tiba daya tahan tubuhnya mengalami gangguan akibat melaksanakan kegiatan fisik tanpa henti. 

Tepat pada 30 Juni, Lopa dilarikan ke Rumah Sakit Al-Hamaidi karena mual-mual. Walaupun sempat m dirawat beberapa hari nyawa lopa tidak bisa diselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia di RS Al-Hamaidi, Riyadh, pada 3 Juli 2001, akibat gangguan pada jantung. Jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, pada 6 Juli 2001.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun