Mohon tunggu...
Frisch Young Monoarfa
Frisch Young Monoarfa Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger

Suami, ayah dua anak, pemerhati masalah sosial

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Stroke, Hantu yang Menakutkan

13 November 2019   13:55 Diperbarui: 13 November 2019   14:01 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bertempat di gedung Adhiyatma Kementerian Kesehatan Kuningan Jakarta, Indonesia turut memperingati Hari Stroke Dunia, yang diperingati setiap 29 Oktober. Tahun ini Kemenkes RI mengusung tema Pengendalian Faktor Rasiko Penyakit Stroke. Acara Gathering Blogger Kesehatan dihadiri, Dr. Cut Putri Ariane, selaku Direktur Pencegahan dan Pengandalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Dr.dr H Rasyid Sp. S (K), sebagai sekertaris Pokdi Stroke Perdosi.

Turut sertanya Kemenkes RI dalam penanggulangan Stroke karena masih banyak masyarakat yang belum paham pentingnya menjaga kesehatan terutama mencegah terjadinya serangan Stroke. 2018 lalu BPJS mencatat lebih dari 2 T rupiah dihabiskan untuk penanganan Stroke, untuk pengobatan atau perawatan di rumah sakit.

Kementerian Kesehatan RI telah memiliki panduan umum ketika menghadapi orang yang "terlihat" terkena serangan stroke.

Panduan yang diakronimkan SEGERA KE R S  F A S T adalah bentuk kepanjangan dari

        Se - Senyum tidak simetris, Sulit menelan air minum tiba-tiba

        Ge -Gerakan sebagian anggota tubuh melemah tiba-tiba

       Bica-Ra pelo, tiba-tiba bicara tidak nyambung dan susah dimengerti

        Ke- Kebas,  Baal, kesemutan

        R -- Rabun, psndangan kabur

        S- Sempoyongan/sakit kepala

        F --Face dropping

        A -- Arm weakness

        S -- Speech difficulty

        T --Time to call

Panduan umum ini terus disosialisasikan kepada masyarakat agar jika ditemukan salah satu atau lebih dari gejala yang dimaksudkan segera membawanya ke rumah sakit. Masyarakat tidak perlu ragu seandainya tidak terjadi gejala stroke tetapi hal lain, karena di Rumah Sakit penangan pertama akan dilakukan pendeteksian atau Ctscan (Computer Tomography scanning), yang tidak bisa dilakukan secara manual atau klinik.

Serangan stroke adalah kejadian yang tiba-tiba yang tidak disadari penderita atau orang disekelilingnya. Lihat 2 gejala, seperti senyum dan melemahnya anggota rubuh yang datang secara tiba-tiba tanpa diketahui awal penyebabnya. Untuk bicara, pandangan kabur dan kesemutan serta sempoyongan yang sering diabaikan sebenarnya gejala yang mudah dikenali. Bebarapa kejadian memperlihatkan kesulitan bicara, pandangan kabur, kesemutan atau baal terjadi setelah terjadinya serangan, stroke.

Hal ini juga disebabkan kondisi penderita/pasien biasanya sudah sangat menurun kondisi fisiknya. Kondisi ini cenderung menjadikan penanganan stroke sering terlambat.

Ada dua penyebab utama yang dapat mengakibatkan stroke yaitu penyumbatan atau pendarahan. Penyumbatan terjadi ketika darah yang mengalir  membawa oksigen dan nutrisi berhenti mengalir di suatu tempat. Sehingga akibatnya, bagian yang tidak teraliri darah karena sumbatan itu mengalami kerusakan. Penyumbatan itu sulit dideteksi dimana dan kapan akan benar-benar tersumbat. Itulah perlunya SEGERA di bawa ke Rumah Sakit untuk menjalani Ctscan supaya dapat dideteksi tempat dimana penyumbatan terjadi.

Hal yang kedua bila penyumbatan itu mengakibatkan pecahnya pembuluh darah atau terjadinya pendarahan. Akibatnya sangat fatal bila pendarahan itu terjadi di Otak yang disebut pendarahan otak/Brain Homorrage. Pendarahan otak dapat mengakibatkan membengkaknya pembuluh darah  Otak sehingga bisa menyebabkan kelumpuhan. Sosialisasi hidup sehat yang dikemas dalam CERDIK, - Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan rokok/alkohol, Rajin berolahraga, Diet seimbang, Istirahat yang cukup dan Kendalikan stres- adalah salah satu usaha yang selalu disebarkan Kemenkes RI dalam mengajak masyarakat.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Begitu juga dengan ajakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat diutamakan agar deteksi dini kesehatan masyarakat di fasilitas kesehatan tingkat pertama/Puskesmas,dapat mengatasi membludaknya pasien-pasien di Rumah Sakit. Sebagai penderita yang pernah mengalami stroke tahun 2017 lalu, saya baru menyadari tekanan darah, kolesterol dan gula/diabetes merupakan penyebab paling tinggi terjadinya serangan stroke.

Setelah mengalami serangan, diketahui pula penyakit ini tidak mengenal usia,  karena siapapun dapat mengalami bahkan di usia mudapun (30-40 tahun). Penyakit tidak menular ini lebih banyak akibat pola HIDUP TIDAK SEIMBANG. Dalam pola asupan makanan, dan tidak seimbangnya gerak tubuh/malas berolahraga.

Perlunya mendeteksi lebih awal serangan stroke karena penyembuhan akibat stroke memakan waktu lama, bertahun-tahun dan tidak dapat dilakukan dengan satu cara saja. Akibat serangan stroke juga sering menghapus memory-memory atau ingatan, baik rentang waktu pendek, atau jangka  waktu silam.

Pengobatan dan penyembuhan akibat stroke selain menjaga kualitas tekanan darah, kolesterol dan gula agar tetap dalam batasan normal, juga latihan otot dan organ tubuh, karena biasanya akibat serangan stroke beberapa anggota tubuh tidak berfungsi secara normal lagi. Kesulitan lain ketika penderita stroke menjalani Pasca stroke yang sangat lama dan menjadi sangat tergantung pada orang lain, Kemampuan motorik yang hilang tiba-tiba akibat stroke mengakibatkan kemampuan motoriknya sangat terbatas.

Pasca stroke untuk penderita yang mengalami kelumpuhan kaki, harus mualai belajar berjalan lagi, pada awalnya akan tertatih-tatih dan jalannya perlahan-lahan. Yang mengalami tremor di lengan atau kaki harus belajar agar otot-otot itu kembali kuat kembali.

Begitu pula dengan kemampuan daya lihat yang 'bisa' saja menurun secara tiba-tiba, maka harus melatih agar mata atau penglihatan kembali normal. Kalaupun tidak dapat dipulihkan dengan obat-obatan atau berkacamata, alternative lain adalah dengan cara operasi mata.

Latihan gerak otot untuk lengan atau kaki yang "sempat" lumpuh, latihan bicara dan sebagainya, berfungsi untuk mengembalikan berfungsinya otot dan organ-organ tubuh seperti semula. Latihan dan pengobatan ini memakan waktu bertahun-tahun, dan perkembangan kemajuannya sangat lambat, akibatnya orang menjadi bosan dan lalai kembali. Di sini perlunya kehadiran pendamping (pasangan/anak, keluarga dekat)

Kelalaian ini dapat mengakibatkan terjadi serangan berulang dan kualitas serangannya meningkat. Pengobatan dan penyembuhannyapun menjadi lebih sulit dan lebih lama. Sebagai warning dan pelajaran yang sangat berharga, Pencegahan dini untuk menghindari stroke sangat diperlukan, karena Stroke harus dianggap sebagai Hantu yang menakutkan, baik saat mengalami serangan atau bahkan sesudah/pasca stroke.

Penanganan dini serangan stroke meminimalkan kerusakan otak secara permanen. jika pasien stroke bisa disembuhkan dengan sendirinya akan mengembalikan kemampuan beraktifitas. Karena itu pentingnya otak dan fisik yang sehat agar SDM Unggul dapat tercipta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun