2. Membangun Kepercayaan
Penting bagi orang tua untuk membangun kepercayaan anak melalui konsistensi, kesetiaan, dan kesempatan untuk mengalami interaksi positif. Dengan menciptakan lingkungan yang aman dan stabil, anak dapat merasa lebih nyaman dalam membuka diri dan mengembangkan ikatan yang lebih erat.
3. Mengelola Emosi Sendiri
Orang tua perlu mengelola emosi mereka sendiri dengan baik dan menunjukkan stabilitas emosional yang konsisten kepada anak. Hal ini membantu menciptakan lingkungan yang terkendali dan aman bagi anak, sehingga mereka merasa lebih nyaman untuk terhubung dengan orang tua.
4. Mencari Bantuan Profesional
Jika pola kelekatan menghindar anak terus berlanjut dan mengganggu perkembangan mereka, penting untuk mencari bantuan profesional seperti psikolog atau konselor anak. Mereka dapat memberikan panduan dan dukungan yang tepat untuk membantu mengatasi masalah attachment yang mungkin terjadi.
Pola kelekatan menghindar pada anak dapat terjadi karena berbagai faktor yang memengaruhi ikatan emosional mereka dengan orang tua. Ketidakresponsifan orang tua, pengalaman penolakan, ketidakstabilan emosional orang tua, dan lingkungan yang tidak mendukung dapat menyebabkan anak sering menghindari interaksi dengan orang tua. Namun, dengan responsivitas, kepercayaan, pengelolaan emosi yang baik, dan bantuan profesional yang tepat, orang tua dapat membantu anak mengatasi pola kelekatan menghindar dan membangun hubungan yang lebih dekat dan sehat dengan mereka.
Selain faktor-faktor yang disebutkan sebelumnya, ada beberapa ciri atau perilaku yang dapat diamati pada anak dengan pola kelekatan menghindar. Beberapa ciri ini antara lain:
1. Minim mengungkapkan emosi
Anak dengan pola menghindar cenderung menahan atau menyembunyikan emosi mereka. Mereka mungkin terlihat lebih mandiri atau tidak terlalu terpengaruh oleh situasi yang biasanya memicu emosi pada anak-anak lain.
2. Kurang mencari dukungan