Mohon tunggu...
Frisca Gita
Frisca Gita Mohon Tunggu... Bidan - Bidan di RS swasta

tenaga kesehatan yang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Terjebak dalam Kesetiaan Mengabdi di Rumah Sakit

4 November 2024   08:16 Diperbarui: 4 November 2024   08:30 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Runner up patient safety project "Komunikasi Efektif"

Juara 3 poster sesi

3. Pada PERSI Award - IHMA Tahun 2012, Rumah Sakit Santo Yusup mendapatkan Juara runner up customer service project "Meningkatkan Kualitas Pelayanan Rumah Sakit Santo Yusup melalui Caring Brand"

4. Pada PERSI Award - IHMA Tahun 2013, Rumah Sakit Santo Yusup mendapatkan :

Juara 2 Poster Session

Runner Up Patient Safety Project

Social Responbility Project

5. Dan masih banyak lagi penghargaan yang diraih dari tahun ke tahunnya.

Pikiranku kembali dalam kondisi  lima tahun yang lalu. Ya, Covid-19 merupakan suatu kejadian yang tidak pernah terlupakan. Seluruh umat manusia bertahan hidup. Tenaga kesehatan merupakan garda terdepan untuk menyembuhkan pasien-pasien. Dalam satu situasi, terkadang dalam benakku merasa berat untuk melangkah ke Rumah Sakit. Setiap hari banyak pemandangan peti mati yang bertumpuk.

"Ya Tuhan, akankah giliranku berbaring didalam sana?" gumamku dalam hati.

Dalam kondisi seperti ini, begitu besar rasa ketakutan yang dialami tenaga kesehatan. Semua sibuk menata pikiran dan hati, agar mental tetap terjaga. Bayangkan disaat semua menghindari keramaian, tenaga kesehatan justru mendekatkan diri pada pasien yang terpapar covid. Alat pelindung diri lengkap sekali digunakan saat menghadapi situasi seperti ini. Tubuh ini lengkap dengan baju pelindung, mata ditutup kacamata, hidung ditutup masker N-95, wajah ditutup faceshield, tangan dan kaki dengan sarung pelindung. Begitu sulit kami untuk bernapas, bahkan untuk bergerak pun kesulitan, apalagi mengisi dahaga serta mengisi kekosongan perut. Ya Tuhan, semoga lekas berakhir. Itulah harapan saat situasi mencekam tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun