Mohon tunggu...
FreddyIlhamsyah PA
FreddyIlhamsyah PA Mohon Tunggu... Lainnya - Pensiunan staf humas bidang media PT Pertamina EP Asset I Pangkalan Susu Field era tahun 1999-2009

Mantan wartawan harian Bukit Barisan Medan penugasan di Dept. Pertambangan & Energi, Dept. Hankam, Dept. Perhubungan, Dept. Pekerjaan Umum, Dept. Perindustri era tahun 1980-an dan mantan staf Humas PT Pertamina EP Pangkalansusu era tahun 1999-2009.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Wajah Kota Minyak Pangkalan Susu Bopeng-Bopeng

8 Mei 2022   18:46 Diperbarui: 8 Mei 2022   18:51 891
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beginilah kondisi badan jln protokol di Pusat Kota Minyak Pangkalan Susu dekat kantor Camat, Kantor Koramil, Kantor Pos, dan Puskesmas (Dokpri)

Oleh: Freddy Ilhamsyah PA

Dibilang aneh tapi nyata karena danau-danau itu muncul ketka turun hujan. Kalau tidak hujan danau-danau itu berubah wujud menjadi cekungan berbagai ukuran yang telah membopengkan sebagian besar badan jalan protokol di pusat Kota Minyak Pangkalan Susu yang berlokasi di Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara.

Ada yang bilang, jalan di pedesaan jauh lebih bagus dari jalan protokol di pusat Kota Minyak Pangkalan Susu. Contoh di jalan raya Sei Siur yang mengarah ke Teluk Kerang Desa Tanjung Pasir, sudah diaspal hotmix dan mulus.

Sedangkan kondisi sebagian besar badan jalan protokol di pusat Kota Minyak Pangkalan Susu bukan hanya rusak berat saja, tapi boleh dibilang sudah sangat memalukan warga Pangkalan Susu. 

Betapa tidak, di Kecamatan  Pangkalan Susu ada perusahaan permigasan yang legendaris yaitu PT Pertamina EP yang kemudian bergantinama menjadi PT Pertamina Hulu Rokan Pangkalan Susu Field.

Selain itu juga ada PT Permina Gas Domistik Depot Pangkalan Susu, dan perusahaan migas Energy Mega Persada serta PT PLN (persero) dengan mega proyeknya PLTU Tanjung Pasir.

Jalan Protokol (Jln Tambang Minyak) di Pusat Kota Pangkalan Susu (Dokpri)
Jalan Protokol (Jln Tambang Minyak) di Pusat Kota Pangkalan Susu (Dokpri)

Muncul Ratusan Danau

Danau -- danau berukuran kecil bermunculan sejak beberapa tahun lalu di Kota Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia.

Pada mulanya, danau-danau itu masih berukuran mini, tapi sejak beberapa tahun terakhir ini ukurannya telah terberkembang menjadi lebih dari 1 hingga 2 meter dengan kedalaman 5 hingga 15 cm.

Perkembangan itu bertambah parah ketika turun hujan karena tepi-tepi danau tergerus erosi akibat tergilas ban kendaraan bermotor beroda dua hingga roda 14 yang berlalu-lalang sepanjang hari di jalan protokol pusat Kota Pangkalan Susu (Ibukota Kecamatan Pangkalan Susu).

Ironis memang bila kita melihat kota tempat berkantornya PT Pertamina Hulu Rokan Pangkalan Susu Field yang merupakan perusahaan penggali sumber minyak dan gas bumi di wilayah Provinsi Sumatera Utara khususnya di Kabupaten Langkat, Kota Pangkalan Susu yang terlhat seperti Kota peninggalan korban perang (jalannya kupa-kapik seperti kena bom).

Dulu ketika Pertamina Daerah Sumatera Bagian Utara (Pertamina DSBU) masih ada dan berkantor pusat di Pangkalan Brandan puluhan tahun lalu, semua jalan-jalan di Kota Pangkalan Brandan, Pangkalan Susu, Kuala Simpang dan Rantau dilapis dengan aspal hotmix. Di masa itu jalan-jalan di tiga kota itu merupakan jalan termulus di Provinsi Sumatera Utara. Kini jalan-jalan di pusat Kota Pangkalan Susu terkesan merupakan jalan protokol terburuk bila dibandingkan dengan jalan protokol yang ada di pusat kota lainnya di Indonesia (lihat foto).

Seperti diketahui bahwa saat ini kondisi PT Pertamina Hulu Rokan Pangkalan Susu di wilayah Sumatera Utara yang berkantor di Kota Pangkalan Susu sudah mulai masuk ke "masa suram" karena produksinya anjlok sehingga perusahaan itu tidak dapat berbuat banyak seperti yang pernah dilakukan oleh seniornya, Pertamina DSBU di Pangkalan Brandan.

DBH Migas untuk Kabupaten Langkat

Walaupun demikian Pertamina di Kabupaten Langkat (Pangkalan Susu) masih mampu menghasilkan Dana Bagi Hasil (DBH) Migas untuk Kabupaten Langkat sebesar Rp13.294.235.838,- sejak 5 tahun terakhir (2016-2020).

Berdasarkan data yang dikutip situs web resmi ADPMET (Asosiasi Daerah Penghasil Migas & Energi Terbarukan) yang dipublikasikan pada 21 Agustus 2021 melalui data tahunan lifting dan dana bagi hasil migas tahun 2016-2020 dapat diketahui bahwa lifting tahunan Minyak Bumi Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara menunjukan adanya Trend kenaikan dari tahun 2016-2017, kemudian mengalami penurunan lifting minyak pada tahun 2018-2019.

Pada tahun 2020 lifting minyak menunjukan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan, lifting gas Kabupaten Langkat pada tahun 2016-2017 menunjukan Trend penurunan lifting gas bumi.

Pada tahun 2018-2020 lifting gas menunjukan peningkatan lifting.

Total selama 5 tahun lifting minyak Kabupaten Langkat tercatat sebesar 967.708,99 Barrel atau sebesar 8% dari total lifting migas selama 5 tahun terakhir dengan rata-rata lifting tahun 2016-2020 sebesar 193.541,80 Barrel.

Sedangkan, total lifting gas Kabupaten Langkat pada tahun 2016-2020 sebesar 10.689.143,30 MMBTU atau sebesar 92% dari total lifting migas dalam 5 tahun terakhir dengan rata-rata lifting gas selama 5 tahun sebesar 2.137.828,66 MMBTU. Selama 2016-2020 Kabupaten Langkat memiliki trend fluktuatif di Dana Bagi Hasil (DBH) Total Migasnya.

Pada tahun 2016-2018 DBH migas Kabupaten Langkat menunjukan trend penurunan kemudian mengalami kenaikan pada tahun 2019 serta kembali mengalami penurunan pada tahun 2020 dengan total realisasi salur DBH Migas tahun 2016-2020 sebesar Rp.13.294.235.838,- dan rata-rata DBH total  migas selama 5 tahun terakhir sebesar Rp.2.658.847.168,- (Sumber Data : Realisasi salur DBH Migas 2016-2020: DJPK -- Surat No. S-26/PK/PK.2/2021 Lifting Migas 2016-2020 : KementrianESDM).

Yang jadi pertanyaan besar di sementara kalangan masyarakat awam Kota Pangkalan Susu yang merupakan tempat berkantornya PT Pertamina EP Asset 1 Pangkalan Susu Field yang kini berganti nama menjadi PT Pertamina Hulu Rokan Pangkalan Susu Field, uang sebanyak itu digunakan untuk apa saja ? Kenapa jalan-jalan di Kota Pangkalan Susu dibiarkan/tidak dirawat hingga rusak berat ?

Penghasilan Kabupaten Langkat bukan hanya dari DBH Migas saja, tapi masih ada penghasilan berupa Pandapat Asli Daerah (PAD) dari sektor Pajak dan Retribusi Daerah dan jenis pendapatan lainnya.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun