Mohon tunggu...
friderika zebua09
friderika zebua09 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Friderika seorang mahasiswi di universitas pamulang, fakulstas keguruan dan ilmu pendidikan, program studi pkn. saya suka berbicara dari pada mendengarkan dan saya lebih menyukai membaca cerita dari pada mendengarkan cerita orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Transformasi Pendidikan dalam Pengembangan SDM

14 Desember 2023   23:57 Diperbarui: 15 Desember 2023   02:14 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Manusia merupakan makhluk yang telah difasilitasi sumber daya yang dengannya mampu melakukan sesuatu melebihi makhluk lainnya. Di sisi lain kemajuan sains dan teknologi diakui sebagai implikasi hasil pengembangan pendidikan juga, telah menjadi tantangan dalam penyelenggaraan pendidikan itu sendiri yang menghasilkan Sumber Daya Manusia yang berkompeten. Bagaimana mentransformasikan pendidikan yang mampu melahirkan sumber daya yang berkarakter di era disrupsi. 

Dengan piranti mana kemajuan sains dan teknologi terutama dalam bidang cognitive science, bio-molecular, information technology dan nano-science kemudian menjadi kelompok ilmu pengetahuan yang mencirikan abad ke-21. Ciri yang paling menonjol pada abad ke-21 adalah semakin bertautnya dunia ilmu pengetahuan, sehingga sinergi di antaranya menjadi semakin cepat. Kebebasan dan dunia semakin kecil karena terbukanya ruang yang begitu luas, melahirkan moral manusia yang kadang kurang terkontrol. 

Akibatnya manusia mendatangkan kemajuan untuk hidupnya tetapi dibalik pencapaian itu meninggalkan problematika moral dan perilaku. Oleh karena itu, untuk mengurangi tingkat kemerosotan  moral, maka pola pendidikan yang berlangsung di tengahtengah masyarakat, perlu  pemikiran bersama guna mencari format baru terhadap pendidikan sehingga jelas perannya dan sanggup memberikan nilai tambahan bagi pengembangan Sumber Daya Manusia yang mempunyai kemampuan teknologi dan kemampuan agama. Sehingga diharapkan bahwa dengan pendidikan manusia akan lebih bersikap bijak dan arif dalam hidupnya. 

A. Era Disrupsi dan Dampaknya 

Dampak dari era disrupsi telah membawa kemudahan dalam segala bidang/aspek kehidupan manusia persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat dunia diharuskan cepat beradaptasi terhadap berbagai perubahan yang muncul dalam pengelolaan bisnis pelaku di haruskan mampu menyesuaikan model bisnis konvensional ke bisnis modern dan semua jenis bisnis harus mampu melakukan pengembangan produksinya yang sesuai dengan kebutuhan dan respon pasar (Ikhsan, 2022). 

Menurut Ikhsan (2022) bahwa di Indonesia disrupsi memang telah nyata dan telah hadir dalam segala lini kehidupan masyarakat. Beberapa contoh dapat digambarkan:

a) Bidang kesehatan, adanya fasilitas komunikasi melalui virtual bersama dokter sebagai tempat konsultasi atau pemeriksaan.

b) Bidang keuangan, saat ini teller di perbankan (misalnya) telah diprediksi kedepan akan hilang disebabkan oleh adanya fasilitas pelayanan system elektronik. Membuka rekening, menyetor tunai, menarik dapat dilakukan di mesinmesin ATM.

c) Bidang costumer service, hadirnya teknologi chatbot dimana telah memberi kemudahan berkomunikasi lebih efektif, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dapat dengan cepat dijawab secara otomatis oleh bot dan costumer service hanya menangani yang dianggap sulit.

d) Bidang pendidikan, kegiatan pelatihan, belajar, penugasan, dan lain-lain yang berkaitan proses belajar mengajar dapat dilakukan dengan system online. Pelayanan kehadiran siswa, mahasiswa, pegawai semuanya dapat dilaksanakan dengan system online (Ikhsan, 2022). 

A.R. Tilaar (2001) menjelaskan bahwa masyarakat kompetitif dapat melahirkan manusia-manusia yang frustasi apabila sumber daya manusia tidak dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. Masyarakat kompetitif meminta manusia terus-menerus berubah, yang tahan banting, yang mempunyai jiwa wiraswasta sebab rasa kepuasan dengan apa yang diperolehnya dianggap belum cukup. 

Oleh karena itu, era disrupsi merupakan sebuah masa yang terlahir dari globalisasi atau revolusi industry 4.0 harus diakui telah memberi pengaruh besar bagi kehidupan manusia. Merubah gaya hidup manusia dari kondisi pasif manual ke aktif professional modern. Namun, tantangan yang harus dijawab adalah akhlak dan moral sebagai sikap perilaku yang menjadi barometer membangun keharmonisan hubungan ikut menurun, kesiapan sumber daya manusia dengan seperangkat ilmu pengetahuan sains dan teknologi, berfikir masa depan menjadi tugas utama dalam proses pengelolaan pendidikan. 

B. Potensi dan Sumber Daya Manusia 

Potensi manusia berupa akal menunjukkan fungsinya untuk menangkap fenomena-fenomena yang bersifat abstrak dan kongkret untuk diolah menjadi suatu pengetahuan. Akal kemudian memanfaatkan pengetahuan siap pakai lalu digunakan di saat diperlukan (Tim Lajnah Kemenag, 2017: 5/35-3). Potensi akal manusia memiliki kemampuan mengenal, mengetahui, menganalisis, dan mengungkapkan kembali berbagai hal yang telah diketahuinya serta dapat menelusuri sesuatu yang masih tersembunyi atau belum diketahuinya. Jadi fungsi akal pada manusia dipahami bukan sekedar memproses informasi yang diperolehnya menjadi pengetahuan yang tersimpan dalam memori, tetapi juga berfungsi memberi dorongan moral dan spiritual kepada pemiliknya untuk melakukan kebaikan dan menghindari keburukan. 

M. Quraish Shihab (1996) menjelaskan bahwa dalam konteks ayat-ayat yang menggunakan kata aql dapat dipahami beberapa pesan: 

a) akal itu daya untuk memahami dan menggambarkan sesuatu. 

b) akal itu mendorongan lahirnya moral dalam konteks ini akal menjadi pendorong bagi pembentukan moral dan perilaku manusia. 

c) akal itu daya untuk mengambil pelajaran dan kesimpulan serta hikmah. 

C. Mentrasformasikan Pendidikan Untuk Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Karakter di Era Disrupsi 

1) Pengertian Pendidikan 

Pendidikan merupakan proses memanusiakan manusia secara berkelanjutan dan terarah dalam mempersiapkan anak didik dalam menghadapi kehidupan di masyarakat (Maksum, 2016). Kehidupan dalam masyaraat sarat akan problematika yang menuntut penguasaan ilmu serta skill. Pendidikan adalah karya bersama yang berlangsung dalam suatu pola kehidupan insani tertentu dimana sifat dan sasarannya yakni manusia (Sagala, 2017). Pendidikan itu sebuah proses bimbingan, tuntunan atau pimpinan yang didalamnya mengandung unsur-unsur pendidik, anak didik, tujuan, dan sebagainya.

2) Tujuan Pendidikan 

Merujuk dari pengertian pendidikan di atas, maka sesungguhnya tujuan pendidikan antara lain: untuk mencerdaskan kehidupan manusia, mengembangkan potensi yang terdapat pada manusia, memberikan bimbingan kearah penguasaan ilmu pengetahuan dan tehnologi, serta memantapkan kepribadian dan rasa tanggung jawab. Sejalan dengan hal ini Harun Nasution (1996: 289) berpendapat bahwa tujuan pendidikan adalah "bukan hanya mengisi yang dididik dengan ilmu pengetahuan dan mengembangkan katerampilannya, tetapi juga mengembangkan aspek moral dan agamanya. Jadi pendidikan itu membangun karakter baik itu bersumber dari ajaran agama maupun dari ajaran etika/moral itu sendiri. 

3) Hakikat Pendidikan 

Jika konsep di atas dirumuskan lebih jauh, maka yang dimaksud manusia mulia atau manusia sempurna (insan al-kamil) dapat terwujud dalam proses pendidikan yang hakikatnya mengembangkan kecerdasan intelektual serta pengetahuan terhadap tehnologi yang akan mengantarkan manusia jauh dari nilai-nilai kebodohan dan keterbelengguannya dengan kehidupan dunia yang diperuntukkan bagi manusia untuk diolah dengan sebaik-baiknya. 

4) Transformasi Pendidikan untuk Pengembangan SDM 

Majunya ilmu pengetahuan dan tehnologi ternyata membawa manusia, ke dalam era persaingan global, sehingga memaksakan manusia perlu terus berusaha mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber dayanya. Majunya ilmu pengetahuan dan tehnologi ternyata membawa manusia, ke dalam era persaingan global, sehingga memaksakan manusia perlu terus berusaha mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber dayanya. 

Di atas telah dijelaskan bahwa pendidikan memegang pernanan penting untuk meningkatkan kualitas manusia. Sebab pendidikan merupakan program terencana untuk menjadikan manusia bermartabat. Pendidikan juga diakui sebagai sebuah system maka dibutuhkan pengelolaan yang terencana dan berkelanjutan. Aspek tujuan, kurikulum, guru, metode, pendekatan, sarana prasarana, lingkungan, administrasi, dan sebagainya yang saling terkait dan membentuk satu kesatuan terpadu, harus menjadi perhatian bagi upaya pengembangan mutunya. Pengembangan mutu dimaksud tidak lain adalah kepada manusia. 

Pendidik dan peserta didik sebagai subyek dan obyek pendidikan memiliki sumber daya masing-masing yang siap untuk dikembangkan. 

(a)  Potensi perkembangan moral spiritual 

(b) Potensi perkembangan jasa

(c) Potensi perkembangan sosial

(d) Potensi pengembangan intelektual 

Potensi sumber daya manusia tersebut diatas, membutuhkan sentuhan ragam bentuk dan model untuk dikembangkan. Melalui pendidikan sebagai learning organization yang selalu terus menerus belajar, terus menerus berubah, sebagai suatu organisasi sosial, diharapkan mampu melahirkan kualitas pengembangan potensi dan sumber daya manusia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun