Merujuk dari pengertian pendidikan di atas, maka sesungguhnya tujuan pendidikan antara lain: untuk mencerdaskan kehidupan manusia, mengembangkan potensi yang terdapat pada manusia, memberikan bimbingan kearah penguasaan ilmu pengetahuan dan tehnologi, serta memantapkan kepribadian dan rasa tanggung jawab. Sejalan dengan hal ini Harun Nasution (1996: 289) berpendapat bahwa tujuan pendidikan adalah "bukan hanya mengisi yang dididik dengan ilmu pengetahuan dan mengembangkan katerampilannya, tetapi juga mengembangkan aspek moral dan agamanya. Jadi pendidikan itu membangun karakter baik itu bersumber dari ajaran agama maupun dari ajaran etika/moral itu sendiri.Â
3) Hakikat PendidikanÂ
Jika konsep di atas dirumuskan lebih jauh, maka yang dimaksud manusia mulia atau manusia sempurna (insan al-kamil) dapat terwujud dalam proses pendidikan yang hakikatnya mengembangkan kecerdasan intelektual serta pengetahuan terhadap tehnologi yang akan mengantarkan manusia jauh dari nilai-nilai kebodohan dan keterbelengguannya dengan kehidupan dunia yang diperuntukkan bagi manusia untuk diolah dengan sebaik-baiknya.Â
4) Transformasi Pendidikan untuk Pengembangan SDMÂ
Majunya ilmu pengetahuan dan tehnologi ternyata membawa manusia, ke dalam era persaingan global, sehingga memaksakan manusia perlu terus berusaha mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber dayanya. Majunya ilmu pengetahuan dan tehnologi ternyata membawa manusia, ke dalam era persaingan global, sehingga memaksakan manusia perlu terus berusaha mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber dayanya.Â
Di atas telah dijelaskan bahwa pendidikan memegang pernanan penting untuk meningkatkan kualitas manusia. Sebab pendidikan merupakan program terencana untuk menjadikan manusia bermartabat. Pendidikan juga diakui sebagai sebuah system maka dibutuhkan pengelolaan yang terencana dan berkelanjutan. Aspek tujuan, kurikulum, guru, metode, pendekatan, sarana prasarana, lingkungan, administrasi, dan sebagainya yang saling terkait dan membentuk satu kesatuan terpadu, harus menjadi perhatian bagi upaya pengembangan mutunya. Pengembangan mutu dimaksud tidak lain adalah kepada manusia.Â
Pendidik dan peserta didik sebagai subyek dan obyek pendidikan memiliki sumber daya masing-masing yang siap untuk dikembangkan.Â
(a) Â Potensi perkembangan moral spiritualÂ
(b) Potensi perkembangan jasa
(c) Potensi perkembangan sosial
(d) Potensi pengembangan intelektualÂ