Mohon tunggu...
Frida ANA
Frida ANA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Prof. K.H Saifuddin Zuhri

Saya adalah mahasiswa yang berambisi terhadap pencapaian. Bagi saya, kunci berhasil pada suatu pencapaian adalah berani mencoba dan berani mengawalinya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sufi Healing Sebagai Penanganan Temper Tantrum Pada Orang Dewasa

17 Juli 2024   21:54 Diperbarui: 17 Juli 2024   22:15 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tasawuf menawarkan pencegahan dan penyembuhan terhadap jiwa seseorang. Tasawuf membawa konsep hidup agar manusia selalu tentram dan hidup damai dalam lindungan Allah SWT. Dengan kata lain, tasawuf berfokus pada kesehatan mental, perilaku positif, serta perbaikan moralitas seseorang.  Oleh karena itu, nama konsep yang digunakan didalam tasawuf juga memiliki keterkaitan dengan jiwa, seperti khauf (takut), mahabbah (cinta), zikir (mengingat Tuhan), zuhud ( tidak menggantungkan diri pada hal duniawi), ridha (kerelaan), serta konsep-konsep tasawuf lainnya. Dari kesekian konsep dalam ajaran tasawuf, masing-masing memiliki unsur penyembuhan untuk berbagai aspek permasalahan jiwa. Contoh bentuk implementasi Tasawuf sebagai penyembuhan jiwa adalah dengan adanya metode Sufi Healing.

Bicara tentang pencegahan dan penyembuhan kesehatan mental, pada kajian kali ini akan ditampilkan salah satu permasalahan mental yang cukup banyak terjadi dikalangan manusia dewasa. Yaitu, temper tantrum.

Pengertian Sufi Healing

Kalimat sufi healing mengandung dua kata, yaitu "sufi" dan "healing". Menurut KBBI sufi adalah ahli ilmu tasawuf; ahli ilmu suluk. Sufi merujuk pada arti seseorang atau orang-orang dari hamba Allah yang sedang berupaya atau mengupayakan atas orang lain untuk dapat merasakan kelezatan interaksi antara Khalik dan Makhluk. Abu Nu'man mengungkapkan definisi sufi dalam sebuah narasi menurut Abu  Al Hasan Al Farghani  Sufi adalah seseorang yang mengikuti ajaran Rasulullah, menyimpan dunia dibalik punggungnya, dan menundukkan hawa nafsunya dengan kepayahan-kepayahan. Lebih tinggi lagi levelnya dari definisi tersebut Abu Al Hasan Al Farghani menyebutkan Sufi adalah seseorang yang menjauhkan dirinya dari kekeruhan, berupaya mensucikan dirinya dari segala kotoran, memenuhi hatinya dengan dengan dzikrullah, dan tidak ada bedanya emas dan debu baginya.

Sedangkan healing berasal dari kata bahasa Inggris "heal" yang artinya penyembuhan. Kata heal dalam bahasa Inggris memiliki beberapa definisi diantaranya; Pertama, membuat utuh atau menyempurnakan, mengembalikan kesehatan, bebas dari penyakit. Kedua, menuju suatu akhir atau konklusi, menenangkan. Ketiga, akibat suatu obat. Keempat, bebas dari sifat buruk, membersihkan, memurnikan, mensucikan. Dari keempat pemaknaan kata healing dapat diketahui bahwa kata heal tidak hanya tertuju pada penyakit fisik, namun merujuk pula pada permasalahan psikis dalam suatu proses yang panjang menuju kesempurnaan, atau setidaknya kembali seperti keadaan semula. Proses tersebut dilakukan sendiri dengan memaksimalkan kemampuan diri (potensi).

Healing juga didefinisikan sebagai teknik penyembuhan penyakit tanpa mengandalkan obat-obatan, melainkan dengan pelepasan emosi dan sensasi yang terpendam serta dapat dilakukan sendiri. Healing adalah cara sederhana yang dapat dilakukan untuk menyembuhkan luka batin dengan memanfaatkan tenaga (energi) dalam tubuh agar bergerak untuk kemudian bangkit dari rasa sakit yang dialaminya tanpa bantuan orang lain atau bantuan alat apapun. Healing dapat membantu seseorang mengenali hal berbahaya yang mengganggu perasaannya untuk kemudian melepaskan sesuatu yang telah membatasi dirinya. Tujuannya dengan mengenali perasaannya, seseorang akan mampu untuk mengurai kesulitan dan kekhawatiran yang membebani pikirannya, bukan untuk mengenang luka masa lalunya, namun untuk mendorong seseorang agar mampu memahami dirinya lebih baik lagi.

Dalam perjalanan tasawuf kaum sufi, sufi healing telah diamalkan sejak mereka berada di tahap permulaan (al-bidayah). Diawali dengan memasuki beberapa tahap kesufian, diantaranya; takhalli yaitu tahap pengosongan jiwa dari sesuatu yang merusak; tahalli yaitu tahap pengisian jiwa seorang sufi dengan sesuatu yang mulia; tajalli yaitu tahap dimana seorang sufi menemukan apa yang dicari serta dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian melakukan mujahadah dan riyadhah melalui maqamat dan ahwal. Lalu sampailah pada tahap pencarian akhir (nihayah) atau disebut juga maqam terakhir yaitu wushul, ihsan, fana'. Dan orang yang mencapai tahap ini disebut Ahlul 'Irfan.

Sufi healing atau healing dengan nuansa sufi tidak hanya dapat dilakukan oleh kaum sufi saja. Orang awam juga bisa melakukan sufi healing dengan sendirinya tanpa bimbingan seorang guru sekalipun. Misalnya dengan sholawat, dzikir, membaca Al Quran, sholat dan amalan ibadah lainnya yang dapat menentramkan jiwa. Cara-cara diatas terbukti ampuh dalam penyembuhan penyakit jiwa tentunya dengan kaifiyyah atau prosedur yang ada. Untuk mencapai fase atau tahapan sufistik semua kegiatan sufi healing harus berdasarkan Allah SWT, caranya dengan mengingat dan merasakan kehadiran Allah SWT sebagai pusat pikiran seseorang.

Pengertian Tantrum

Menurut KBBI temper tantrum adalah ledakan emosi, sedangkan arti tantrum sendiri adalah kemarahan bersamaan dengan amukan karena tidak mampu mengungkapkan kebutuhan dengan keinginan dengan kata-kata. Temper tantrum juga dapat diartikan sebagai luapan emosi yang meledak dan tidak terkontrol. (Suhartini 2017). Tingkah laku temper tantrum adalah bentuk respon emosi terhadap adaptasi stress yang cara penyelesaiannya melalui insting karena adanya gangguan kognitif, distorsi persepsi, serta penyempitan pengalaman sensorik dengan jangka waktu instan, bertahap, sampai berperiode.

Perilaku temper tantrum sering terjadi pada anak usia 15 bulan sampai 6 tahun. Menurut Hurlock terjadinya temper tantrum pada anak-anak lebih sering terjadi dibandingkan orang dewasa. Alasannya, anak kecil pada umumnya lebih emosional daripada orang dewasa, yang mana usian mereka masih relatif muda dan belum mampu untuk mengendalikan emosinya. Pada usia 2-4 tahun karakteristik emosi anak akan dapat diketahui dari cara dia meluapkan emosinya yaitu dalam perilaku temper tantrumnya. Ketika anak merasa tidak senang dengan keadaannya, atau tidak mau melakukan sesuatu, biasanya anak akan meluapkan emosinya atau temper tantrum dengan melakukan perbuatan seperti, menangis keras, menjerit-jerit, menendang-nendang, melempar atau bahkan merusak benda, sampai sampai memukul ibunya.

Temper tantrum lebih sering terjadi pada anak-anak yang aktif. Dikatakan juga temper tantrum lebih mudah terjadi pada anak-anak yang bermasalah dalam kebiasaannya, seperti waktu tidur yang tidak teratur, kesulitan makan (pilah-pilih makanan), buang air besar yang tidak teratur, modah bosan atauu tidak suka terhadap situasi, lambat dalam beradaptasi, mudah terprovokasi, mudah marah dan sulit dialihkan serta memiliki suasana hati yang cenderung negatif. Temper tantrum dinilai sebagai sikap yang normal terjadi karena merupakan bagian dari proses periode perkembangan fisik, emosi, psikis, dan kognitif seseorang.

Jenis-jenis temper tantrum, diantaranya :

  • Manipulative Tantrum 
  • Manipulative tantrum terjadi ketika seorang anak tidak mendapatkan apa yang ia inginkan dan perilaku tantrumnya akan berhenti ketika keinginan telah terpenuhi. Contoh dari perilaku manipulative tantrum yaitu, cemberut sambil melotot dan menghentakkan kaki, semakin lama gerakan kaki dan tangisannya akan semakin keras jika tidak dituruti.
  • Verbal Frustation Tantrum
  • Verbal Frustation Tantrum yaitu jenis tantrum dimana seorang anak tahu apa yang ia inginkan namun tidak mampu untuk menyampaikan kepada orang lain. Kondisi seperti inilah yang disebut dengan frustasi. Kabar baiknya, tantrum jenis ini akan hilang dengan bertambahnya perkembangan kemampuan komunikasi sang anak yang nantinya ia dapat menjelaskan kesulitan atau keinginan yang ia mau. Contoh perilaku Verbal Frustation Tantrum yaitu ketika anak memegang sesuatu, ia akan membuangnya, melemparnya, dan jika orang tua marah, ia akan semakin menjerit dan menjatuhkan dirinya dilantai. Perilaku Verbal Frustation Tantrum biasanya terjadi ketika anak sedang bermain seperti puzzle namun tidak dapat menyelesaikannya.
  • Temperamental Tantrum
  • Temperamental Tantrum terjadi ketika frustasi seorang anak mencapai pada tingkat luapan emosi yang tinggi dan semakin tidak terkontrol. Keadaan anak tersebut menjadi sulit berkonsentrasi, mudah kebingungan, dan dapat mengalami disorientasi (kehilangan daya kemampuan untuk mengenali lingkungannya). Contoh perilaku anak Temperamental Tantrum yaitu anak menangis dengan keras, berteriak dan menjerit, berguling-guling di tanah, dan menggigit bibirnya.(Suhartini 2017)

Berdasarkan usia, tantrum dibedakan menjadi tiga bagian yaitu, dibawah 3 tahun; 3 - 4 tahun; diatas 5 tahun.  Bentuk tantrum anak usia dibawah 3 tahun contohnya yaitu; menangis, berteriak, menahan napas, membenturkan kepala, dll. Contoh perilaku tantrum anak usia 3 - 4 tahun yaitu; menjerit, memukul , menendang, membanting pintu, melempar  badan ke lantai, dll. Sedangkan bentuk tantrum anak usia 5 tahun keatas lebih meluas lagi seperti memaki, mengancam, mengkritik diri sendiri, memecahkan benda dengan sengaja, dan lain - lain. Dari pembagian tantrum berdasarkan aspek usia dapat disimpulkan bahwa tantrum juga dapat terjadi di fase selain anak-anak, tantrum juga dapat terjadi ketika seseorang dalam fase remaja atau dewasa sekalipun. Perilaku tantrum yang tidak terpenuhi secara emosional secara otomatis akan menjadi kesan atau gejolak dalam diri anak yang nantinya dapat terbawa hingga usia dewasa. Penanganan tantrum dengan kontrol diri dan pola asuh orang tua yang baik akan mengubah seorang anak menjadi dewasa yang lebih baik, begitu pula dengan penangan tantrum dengan kontrol diri dan pola asuh orang tua yang kurang baik, akan berdampak tidak baik pula terhadap masa dewasanya nanti.

Faktor-Faktor Penyebab Temper Tantrum Orang Dewasa

Secara umum faktor yang mempengaruhi perkembangan emosional seseorang itu ada dua, yaitu faktor internal (masalah fisiologis dan psikologis) dan faktor eksternal (polah asuh orang tua dan lingkungan). Temper tantrum yang terjadi pada orang dewasa tidak jauh keterkaitannya dari pengalaman emosional dalam masa perkembangan seseorang. Dengan kata lain, tantrum yang terjadi pada orang dewasa telah terjadi sejak ia kecil. Berikut adalah beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya temper tantrum pada orang dewasa:

  • Pola asuh orang tua dan lingkungannya
  • Tidak terpenuhinya sebuah keinginan yang kuat
  • Ketidakmampuan dalam mengungkapkan keinginan diri
  • Masalah kesehatan; kurang enak badan, tubuh cacat, masalah dalam pengendali diri
  • Kurang tidur, lelah dan stress
  • Masalah keluarga yang kurang harmonis sehingga membuat seseorang kehilangan kehangatan keluarga
  • Seseorang yang memiliki sifat manja
  • Kekecewaan
  • Dsb

Penanganan Temper Tantrum dengan Sufi Healing

Sebelum menuju pada kegunaan Sufi Healing terhadap temper tantrum alangkah lebih baiknya seorang terapis mengetahui langkah-langkah terapi kejiwaan terlebih dahulu. Menurut Faver, Inggersoll, O'Brien, dan McNally tahapan psikoterapi spiritual adalah sebagai berikut:

  • Assessing  (Yaitu tahapan dalam psikoterapi yang dilakukan guna mengukur kadar permasalahan yang dialami oleh seseorang.)
  • Disputing (Yaitu tahapan dimana seseorang dipandu untuk dapat mengambil keputusan agar meninggalkan keyakinan irasional yang menyebabkannya mengalami gangguan jiwa.)
  • Forgiving and Releasing (yaitu tahapan ketika seseorang diminta untuk melupakan serta memaafkan perilaku patologisnya supaya dapat menguranginya secara perlahan nantinya.)
  • Giving (Yaitu tahapan dimana seseorang diminta untuk menerima dirinya, keadaannya, sehingga dapat menjadi modal untuk usaha mengubah perilaku.)
  • Praying and Meditation (Yaitu tahapan yang meliputi aktivitas berdoa dan meditasi)
  • Ritualling (Yaitu ketika proses psikoterapi mampu menjadi dasar keberagamaan dan mampu meningkatkan kualitas ritual seseorang yang berdampak secara terapik)
  • Supporting (Yaitu tahapan dimana seseorang diberi dukungan penuh serta dorongan untuk mencapai perubahan menjadi yang lebih baik dengan berupa peningkatan kualitas spiritual)

Menurut Amin Syukur kegiatan yang dapat dilakukan dalam metode sufi healing antara lain; sholat, dzikir, do'a, membaca shalawat, mendengarkan musik relaksasi, dsb. Terapi sufi healing adalah terapi yang susah susah gampang untuk dilakukan. Terbukti ketika dalam fase perjalanan sufi, seorang Salik (penempuh jalan sufi) melakukan aktivitas ibadah seperti takhalli, tahalli, tajalli, serta fase sufistik lainnya harus dalam keadaan selalu mengingat, merasakan, serta menghadirkan Allah SWT dalam hatinya.

Dalam kegiatan terapi, yang menjadi titik tumpu atau pusat aktivitas adalah mindset. Kegiatan yang dilakukan dalam sufi healing dengan dzikir, shalat, relaksasi, dll., merupakan pendekatan yang dilakukan terhadap pola pikir seseorang agar terjadi peningkatan kesehatan mental. Pendekatan yang bersifat individual dilakukan kepada pasien yang tingkat tantrum yang tinggi. Sedangkan bagi mereka yang tingkat tantrumnya masih pada level rendah, dapat dilakukan terapi dengan pendekatan kelompok. Jadi, bagi orang dewasa yang mengalami temper tantrum dapat melakukan terapi sufi healing dengan metode-metode diatas sebagai pengendali serta pengembali kesadaran mereka.

KESIMPULAN

Konsep yang digunakan didalam tasawuf memiliki keterkaitan dengan jiwa, seperti khauf (takut), mahabbah (cinta), zikir (mengingat Tuhan), zuhud ( tidak menggantungkan diri pada hal duniawi), ridha (kerelaan), serta konsep-konsep tasawuf lainnya. Dari kesekian konsep dalam ajaran tasawuf, masing-masing memiliki metode penyembuhan untuk berbagai aspek permasalahan jiwa. Salah satu bentuk implementasi Tasawuf sebagai penyembuhan jiwa adalah dengan metode Sufi Healing. Kegiatan yang diterapkan dalam terapi Sufi Healing seperti dzikir, shalat, relaksasi, dll., merupakan pendekatan yang dilakukan terhadap pola pikir seseorang agar terjadi peningkatan kesehatan mental. Maka dari itu, tamper tantrum dapat diterapi menggunakan metode Sufi Healing atau penyembuhan yang berbasis Tasawuf. Semoga bermanfaat, amiiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun