Mohon tunggu...
Frida ANA
Frida ANA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Prof. K.H Saifuddin Zuhri

Saya adalah mahasiswa yang berambisi terhadap pencapaian. Bagi saya, kunci berhasil pada suatu pencapaian adalah berani mencoba dan berani mengawalinya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sufi Healing Sebagai Penanganan Temper Tantrum Pada Orang Dewasa

17 Juli 2024   21:54 Diperbarui: 17 Juli 2024   22:15 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Temper tantrum lebih sering terjadi pada anak-anak yang aktif. Dikatakan juga temper tantrum lebih mudah terjadi pada anak-anak yang bermasalah dalam kebiasaannya, seperti waktu tidur yang tidak teratur, kesulitan makan (pilah-pilih makanan), buang air besar yang tidak teratur, modah bosan atauu tidak suka terhadap situasi, lambat dalam beradaptasi, mudah terprovokasi, mudah marah dan sulit dialihkan serta memiliki suasana hati yang cenderung negatif. Temper tantrum dinilai sebagai sikap yang normal terjadi karena merupakan bagian dari proses periode perkembangan fisik, emosi, psikis, dan kognitif seseorang.

Jenis-jenis temper tantrum, diantaranya :

  • Manipulative Tantrum 
  • Manipulative tantrum terjadi ketika seorang anak tidak mendapatkan apa yang ia inginkan dan perilaku tantrumnya akan berhenti ketika keinginan telah terpenuhi. Contoh dari perilaku manipulative tantrum yaitu, cemberut sambil melotot dan menghentakkan kaki, semakin lama gerakan kaki dan tangisannya akan semakin keras jika tidak dituruti.
  • Verbal Frustation Tantrum
  • Verbal Frustation Tantrum yaitu jenis tantrum dimana seorang anak tahu apa yang ia inginkan namun tidak mampu untuk menyampaikan kepada orang lain. Kondisi seperti inilah yang disebut dengan frustasi. Kabar baiknya, tantrum jenis ini akan hilang dengan bertambahnya perkembangan kemampuan komunikasi sang anak yang nantinya ia dapat menjelaskan kesulitan atau keinginan yang ia mau. Contoh perilaku Verbal Frustation Tantrum yaitu ketika anak memegang sesuatu, ia akan membuangnya, melemparnya, dan jika orang tua marah, ia akan semakin menjerit dan menjatuhkan dirinya dilantai. Perilaku Verbal Frustation Tantrum biasanya terjadi ketika anak sedang bermain seperti puzzle namun tidak dapat menyelesaikannya.
  • Temperamental Tantrum
  • Temperamental Tantrum terjadi ketika frustasi seorang anak mencapai pada tingkat luapan emosi yang tinggi dan semakin tidak terkontrol. Keadaan anak tersebut menjadi sulit berkonsentrasi, mudah kebingungan, dan dapat mengalami disorientasi (kehilangan daya kemampuan untuk mengenali lingkungannya). Contoh perilaku anak Temperamental Tantrum yaitu anak menangis dengan keras, berteriak dan menjerit, berguling-guling di tanah, dan menggigit bibirnya.(Suhartini 2017)

Berdasarkan usia, tantrum dibedakan menjadi tiga bagian yaitu, dibawah 3 tahun; 3 - 4 tahun; diatas 5 tahun.  Bentuk tantrum anak usia dibawah 3 tahun contohnya yaitu; menangis, berteriak, menahan napas, membenturkan kepala, dll. Contoh perilaku tantrum anak usia 3 - 4 tahun yaitu; menjerit, memukul , menendang, membanting pintu, melempar  badan ke lantai, dll. Sedangkan bentuk tantrum anak usia 5 tahun keatas lebih meluas lagi seperti memaki, mengancam, mengkritik diri sendiri, memecahkan benda dengan sengaja, dan lain - lain. Dari pembagian tantrum berdasarkan aspek usia dapat disimpulkan bahwa tantrum juga dapat terjadi di fase selain anak-anak, tantrum juga dapat terjadi ketika seseorang dalam fase remaja atau dewasa sekalipun. Perilaku tantrum yang tidak terpenuhi secara emosional secara otomatis akan menjadi kesan atau gejolak dalam diri anak yang nantinya dapat terbawa hingga usia dewasa. Penanganan tantrum dengan kontrol diri dan pola asuh orang tua yang baik akan mengubah seorang anak menjadi dewasa yang lebih baik, begitu pula dengan penangan tantrum dengan kontrol diri dan pola asuh orang tua yang kurang baik, akan berdampak tidak baik pula terhadap masa dewasanya nanti.

Faktor-Faktor Penyebab Temper Tantrum Orang Dewasa

Secara umum faktor yang mempengaruhi perkembangan emosional seseorang itu ada dua, yaitu faktor internal (masalah fisiologis dan psikologis) dan faktor eksternal (polah asuh orang tua dan lingkungan). Temper tantrum yang terjadi pada orang dewasa tidak jauh keterkaitannya dari pengalaman emosional dalam masa perkembangan seseorang. Dengan kata lain, tantrum yang terjadi pada orang dewasa telah terjadi sejak ia kecil. Berikut adalah beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya temper tantrum pada orang dewasa:

  • Pola asuh orang tua dan lingkungannya
  • Tidak terpenuhinya sebuah keinginan yang kuat
  • Ketidakmampuan dalam mengungkapkan keinginan diri
  • Masalah kesehatan; kurang enak badan, tubuh cacat, masalah dalam pengendali diri
  • Kurang tidur, lelah dan stress
  • Masalah keluarga yang kurang harmonis sehingga membuat seseorang kehilangan kehangatan keluarga
  • Seseorang yang memiliki sifat manja
  • Kekecewaan
  • Dsb

Penanganan Temper Tantrum dengan Sufi Healing

Sebelum menuju pada kegunaan Sufi Healing terhadap temper tantrum alangkah lebih baiknya seorang terapis mengetahui langkah-langkah terapi kejiwaan terlebih dahulu. Menurut Faver, Inggersoll, O'Brien, dan McNally tahapan psikoterapi spiritual adalah sebagai berikut:

  • Assessing  (Yaitu tahapan dalam psikoterapi yang dilakukan guna mengukur kadar permasalahan yang dialami oleh seseorang.)
  • Disputing (Yaitu tahapan dimana seseorang dipandu untuk dapat mengambil keputusan agar meninggalkan keyakinan irasional yang menyebabkannya mengalami gangguan jiwa.)
  • Forgiving and Releasing (yaitu tahapan ketika seseorang diminta untuk melupakan serta memaafkan perilaku patologisnya supaya dapat menguranginya secara perlahan nantinya.)
  • Giving (Yaitu tahapan dimana seseorang diminta untuk menerima dirinya, keadaannya, sehingga dapat menjadi modal untuk usaha mengubah perilaku.)
  • Praying and Meditation (Yaitu tahapan yang meliputi aktivitas berdoa dan meditasi)
  • Ritualling (Yaitu ketika proses psikoterapi mampu menjadi dasar keberagamaan dan mampu meningkatkan kualitas ritual seseorang yang berdampak secara terapik)
  • Supporting (Yaitu tahapan dimana seseorang diberi dukungan penuh serta dorongan untuk mencapai perubahan menjadi yang lebih baik dengan berupa peningkatan kualitas spiritual)

Menurut Amin Syukur kegiatan yang dapat dilakukan dalam metode sufi healing antara lain; sholat, dzikir, do'a, membaca shalawat, mendengarkan musik relaksasi, dsb. Terapi sufi healing adalah terapi yang susah susah gampang untuk dilakukan. Terbukti ketika dalam fase perjalanan sufi, seorang Salik (penempuh jalan sufi) melakukan aktivitas ibadah seperti takhalli, tahalli, tajalli, serta fase sufistik lainnya harus dalam keadaan selalu mengingat, merasakan, serta menghadirkan Allah SWT dalam hatinya.

Dalam kegiatan terapi, yang menjadi titik tumpu atau pusat aktivitas adalah mindset. Kegiatan yang dilakukan dalam sufi healing dengan dzikir, shalat, relaksasi, dll., merupakan pendekatan yang dilakukan terhadap pola pikir seseorang agar terjadi peningkatan kesehatan mental. Pendekatan yang bersifat individual dilakukan kepada pasien yang tingkat tantrum yang tinggi. Sedangkan bagi mereka yang tingkat tantrumnya masih pada level rendah, dapat dilakukan terapi dengan pendekatan kelompok. Jadi, bagi orang dewasa yang mengalami temper tantrum dapat melakukan terapi sufi healing dengan metode-metode diatas sebagai pengendali serta pengembali kesadaran mereka.

KESIMPULAN

Konsep yang digunakan didalam tasawuf memiliki keterkaitan dengan jiwa, seperti khauf (takut), mahabbah (cinta), zikir (mengingat Tuhan), zuhud ( tidak menggantungkan diri pada hal duniawi), ridha (kerelaan), serta konsep-konsep tasawuf lainnya. Dari kesekian konsep dalam ajaran tasawuf, masing-masing memiliki metode penyembuhan untuk berbagai aspek permasalahan jiwa. Salah satu bentuk implementasi Tasawuf sebagai penyembuhan jiwa adalah dengan metode Sufi Healing. Kegiatan yang diterapkan dalam terapi Sufi Healing seperti dzikir, shalat, relaksasi, dll., merupakan pendekatan yang dilakukan terhadap pola pikir seseorang agar terjadi peningkatan kesehatan mental. Maka dari itu, tamper tantrum dapat diterapi menggunakan metode Sufi Healing atau penyembuhan yang berbasis Tasawuf. Semoga bermanfaat, amiiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun