tertutup, suaranya yang khas dari seorang wanita muslimah, lembut sayu dan candu, membuat siapa saja yang mendengarkan
suaranya akan merasa nyaman. Zulaika, itulah namanya. siapa sangka ialah akan menjadi peran utama dalam cerita ini. waktu berlalu
dan aku pun beranjak pulang.
dirumah, aku masih belum bisa melupakan namanya dan aku juga larut memikirkan mengapa ia langsung pergi begitu saja setelah
menyebutkan namanya tadi dan itu akan selalu menjadi tanda tanya bagiku. apa mungkin tadi aku sudah mengganggu waktunya atau
mungkin juga karena akunya jelek di mata dia sehingga ia langsung meninggalkanku begitu saja, tapi ya sudahlah mungkin memang
seperti itu inginnya takdir dalam mempertemukan.
menjadi seorang mahasiswa semester tua yang sedang sibuk-sibuknya mengerjakan skripsi, membuat hari-hari ku selalu
disibukkan dengan dunia perskripsian. melihat kawan-kawan yang hampir semuanya sudah selesai sidang skripsi membuatku takÂ
nyaman untuk menghadiri undangan persidangan mereka. aku tahu proses setiap orang itu berbeda dan itu memang sulit untuk
diterima. itulah mengapa aku juga sering keluar untuk menenangkan sejenak pikiran dari dunia perskripsian.