Mohon tunggu...
Frans Siringoringo
Frans Siringoringo Mohon Tunggu... Perekayasa Jaminan Aliran dan Proses -

Hidup dalam buminya Tuhan, berkutat dalam ilmu rekayasa, bernafas dalam lingkung sosial kemanusiaan

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

The Adams yang Masih Konservatif di Agterplaas

31 Maret 2019   15:38 Diperbarui: 31 Maret 2019   20:38 946
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semangat jiwa muda juga saya rasakan ketika mendengar lagu Gelap Malam. Pemilihan chord yang unik di awal lagu ini membuat saya merasakan sensasi yang berbeda. 

Nuansa musik khas The Adams seketika masuk dengan mudah ke dalam pikiran untuk diingat. Kesan suram pada judul lagu dihentak dengan semangat jiwa muda yang secara konservatif masih dijaga.

The Adams juga secara konservatif menjaga modulasi-modulasi nada yang biasa ditemukan di bagian menjelang akhir lagu. Musik yang tiba-tiba melompat ke nada dasar yang lebih tinggi seakan membuat saya terbangun, seperti yang ditemukan pada outro lagu Masa-Masa. Setelah terlena dengan pengulangan verse dan reff serta melodi gitar yang panjang, modulasi tersebut memberi energi dan semangat yang membuat lagu diakhiri dengan manis.

Seperti saat saya mencoba menelusuri The Adams melalui lagu Konservatif, sensasi tersebutlah yang saya rasakan saat mendengar keseluruhan Agterplaas. Seperti judul lagunya pada album pertama, The Adams masih konservatif dalam membawa ciri khas mereka di album terbaru. Musik yang menghentak dengan kesan 80-an yang diramaikan dengan distorsi dan lirik-lirik berjiwa muda masih mudah ditemukan di album Agterplaas. 

Lagu-lagu seperti Masa-Masa, Pelantur, Gelap Malam dan Timur menjadi rekomendasi saya bagi pendengar yang baru pertama kali menjajal Agterplaas atau bahkan The Adams secara keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun