Entah ada angin apa, pada satu siang, saya iseng berselancar ke situs belialbumfisik.com yang dikelola grup musik Endank Soekamti. Pandangan mata saya pun seketika tertuju pada katalog album yang menampilkan box set album terbaru The Adams, Agterplaas.Â
Sebelumnya, nama The Adams memang tidak asing bagi saya sebagai pencinta musik luar arus utama. Namun, pengetahuan saya mengenai lagu-lagu mereka sangat minim. Dan itulah yang mendorong saya untuk menelusuri musik The Adams lebih lanjut.
Seperti yang saya katakan sebelumnya, saya tidak tahu banyak perihal The Adams sebelum akhirnya mendengar hits-hits mereka seperti Konservatif dan Waiting melalui portal musik daring. Gaya musik mereka yang unik, berjiwa muda dan beraliran power pop akhirnya mendorong saya untuk membedah album terbaru mereka itu.
Agterplaas merupakan album ketiga The Adams setelah 13 tahun tidak mengeluarkan album. Mengetahui fakta tersebut, pertanyaan yang pertama kali muncul di benak saya adalah apakah setelah sekian lama The Adams masih konservatif---seperti judul salah satu hits mereka---dalam menjaga ciri khas musik mereka?
Â
Saya pun seakan mendapat pemahaman akan istilah power pop ketika mendengar lagu Masa-Masa pada album Agterplaas ini. Pada lagu ini, The Adams banyak memberikan bumbu-bumbu hentakan drum yang memberikan sensasi musik 80-an.Â
Sensasi tersebut ditambah dengan balutan suara string yang cukup mencolok pada bagian reff hingga akhirnya energi baru datang melalui distorsi gitar yang menyeringai yang membuat saya merasakan power yang berbeda dalam kombinasi tersebut.
Sisi konservatif The Adams dalam menjaga citra power pop dan kesan 80-an dalam album Agterplaas saya rasakan melalui harmonisasi vokal tiga personelnya. Harmonisasi ini tidak hanya dapat ditemukan di lagu Masa-Masa, tetapi juga di lagu-lagu lain sepanjang album ini. Dalam satu lagu, harmonisasi vokal latar hingga utama kerap kali menghiasi di pertengahan hingga akhir lagu.
Setelah mengulang berkali-kali album Agterplaas, saya merasa diperkenalkan kembali dengan energi The Adams yang cukup khas. Lirik dengan semangat anak muda cukup sering ditemui pada album ini.Â
Cerita tentang kehidupan anak nongkrong yang hari-harinya bercengkerama sambil menyeruput kopi terlihat pada lagu Pelantur. Meski sesekali serius dan merenung seperti pada lagu Timur, The Adams masih menonjolkan semangat anak muda yang optimis.
Kita bisa membuat rencana
Untuk sekian tahun ke depan
Tapi percuma jika selesai di tengah jalan
Namun tiap kudengar namamu
Makin terbayang masa depanku
Semakin jelas tujuan