Mohon tunggu...
Farah Nikmatus Sania
Farah Nikmatus Sania Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

BK UNESA 22A

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Belajar yang Menyenangkan

13 Oktober 2022   11:34 Diperbarui: 13 Oktober 2022   11:39 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Halo, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. 

Bagaimana kabarnya? Semoga sehat selalu

Di sini pasti kita pernah mendapatkan suatu pengalaman dari kegiatan yang pernah dilakukan, kan. Nah pengalaman sendiri itu memberikan suatu pembelajaran pada kita. Oleh karena itu, dapat diketahui bahwa belajar adalah suatu proses pengembangan diri melalui pengalaman yang diperoleh. Dalam belajar pasti ada teori yang mendukungnya, banyak teori-teori yang memaparkan apa itu belajar.

Salah satunya Teori Belajar Humanistik Abraham Maslow mengenai Hirarki Kebutuhan Hidup. Teori tersebut merupakan teori yang memotivasi seseorang untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebelum itu, apa sih teori belajar. Teori belajar adalah usaha penggambaran bagaimana seseorang belajar, sehingga membantu untuk dapat memahami pentingnya proses belajar bagi setiap orang.

Penggambaran bagaimana sesorang belajar itulah yang dapat membantu mengembangkan setiap manusia untuk berproses dan melakukan hal atau kegiatan yang positif, sehingga dapat mendorong setiap orang untuk mandiri dan bertanggung jawab dalam setiap proses belajarnya, agar dari proses tersebut dapat diambil pengalaman untuk dirinya.

Dalam Hirarki Kebutuhan Hidup Maslow, terdapat lima tingkatannya

1. Kebutuhan Fisiologi (kebutuhan fisik)

Kebutuhan ini adalah kebutuhan dasar yang harus terpenuhi terlebih dahulu. Kebutuhan ini bisa meliputi kebutuhan makan, kebutuhan rekreasi, kebutuhan oksigen, dan sebagainya. 

Jika kebutuhan ini belum terpenuhi, akan muncul rasa malas dan tidak bersemangat dalam melakukan suatu aktivitas atau kegiatan. Contohnya ketika merasa lapar, kita akan lemas dan tidak dapat berpikir karena pikirannya saat itu makan, makan, dan makan. Maka dari itu seseorang yang lapar hendaklah segera makan agar bertenaga dalam melakukan aktivitasnya.

2. Kebutuhan Rasa Aman

Jika kebutuhan pertama telah terpenuhi, maka sebagai individu kita juga butuh rasa aman dalam melakukan aktivitas. Karena rasa aman inilah yang membuat setiap orang mendapatkan kenyamanan dan ketentraman dalam hidup. 

Apalagi dalam proses belajar, rasa aman ini sangat dibutuhkan untuk membuat seseorang tidak terancam dalam proses belajarnya. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, hidup setiap orang akan gelisah, merasa takut, karena merasa kalau orang tersebut terancam, sehingga dalam melakukan aktivitasnya merasa tidak nyaman.

3. Kebutuhan Cinta dan Kasih Sayang

Sama seperti kebutuhan sebelumnya, harus bisa terpenuhi dulu. Setelah itu barulah kita butuh yang namanya cinta dan kasih sayang. Karena kebutuhan mencintai dan dicintai inilah yang memberikan suatu perasaan dan hubungan yang sehat. Apalagi sebagai manusia yang selalu membutuhkan dan berinteraksi dengan orang lain, pasti membutuhkan ini dalam hidupnya terutama dalam proses belajarnya.

Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, bisa dilihat kehidupan setiap orang akan merasa kesepian dan merasa bahwa dirinya tidak ada yang menyayangi. Hal inilah yang membuat proses belajarnya terganggu. Maka dari itu, kita butuh cinta dan kasih sayang untuk mendorong diri untuk bisa terus belajar dan berproses karena mendapat dukungan.

4. Kebutuhan Apresiasi (penghargaan)

Kebutuhan ini juga dapat terwujud jika kebutuhan sebelumnya telah terpenuhi. Karena dalam kebutuhan ini, ketika kita telah melakukan suatu hal atau pencapaian positif, kita juga perlu diapresiasi dan dihargai pencapaian itu. Apalagi dalam mencapainya itu tidaklah semudah yang dipikirkan oleh orang lain.

Maka dari itu, terpenuhinya kebutuhan ini dapat membuat setiap orang merasa percaya diri bahwa di dalam dirinya ada potensi yang harus dikembangkan dan yakin bahwa potensi ini mendapatkan apresiasi. Jika tidak terpenuhinya kebutuhan ini, pada diri sendiri akan muncul perasaan tidak berguna, tidak percaya diri, dan tidak mau mengembangkan potensinya, karena ketika mengembangkan potensimya tidak mendapatkan suatu apresiasi, maka dalam proses tersebut akan muncul pemikiran pesimis.

5. Kebutuhan Aktualisasi diri

Setelah terpenuhinya keempat kebutuhan sebelumnya, dapat diketahui bahwa kita akan dapat mengaktulisasikan diri dengan melakukan suatu hal yang terbaik. Contohnya dalam proses belajar telah terpenuhi kebutuhan fisiologinya, rasa amannya, kasih sayangnya, dan apresiasinya maka orang tersebut akan memaksimalkan belajarnya seperti bertambahnya rajin dalam mengerjakan tugas, mudah menerima dan menangkap hal baru, serta senang dalam mengikuti kegiatan belajar dan mengajar.

Dalam proses belajar sendiri dalam lingkup sekolah dapat diterapkan proses belajar diskusi, baik diskusi dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 orang, kelompok belajar besar misalnya dalam satu kelas. Sehingga dalam proses belajarnya siswa dapat berkontribusi dan tidak ada pembeda setiap siswanya. Dalam berdiskusi sendiri ada hal yang dapat digabungkan dengan teorinya Abraham Maslow, yakni:

Ketika akan memulai suatu diskusi, setiap orang atau siswa pasti membutuhkan energi untuk menunjangnya, pada manusia energinya adalah makan. Nah dari makan tersebut dapat membuat setiap siswa bertenaga dan dapat mengikuti prosesnya dengan baik. Dalam berdiskusi juga, setiap siswa butuh rasa aman, karena ketika siswa menyampaikan pendapatnya, tiidak ada hal yang mengganggunya sehingga siswa dalam proses belajarnya tidak terancam dan merasa nyaman.

Lalu, siswa juga butuh perhatian dari guru dan teman-temannya, karena hal itu dapat membuat siswa merasa bahwa dalam menyampaikan pendapatnya dapat diterima dengan penuh kasih sayang, tidak yang hanya diterima saja, tapi lebih kepada penerimaan yang hangat. Kemudian siswa juga butuh dihargai dan diapresiasi dalam menyampaikan pendapatnya dalam berdiskusi, karena dalam menyampaikan pendapat di depan umum apalagi di depan teman-temannya tidaklah mudah.

Dengan demikian akan muncul rasa bahwa usahanya untuk berani menyampaikan pendapatnya tidak sia-sia belaka dan siswa dapat percaya diri, serta siswa akan terus berusaha melakukan hal yang terbaiknya atas pencapaiannya sendiri sehingga siswa dapat mewujudkan kebutuhan aktualisasinya.

Maka dari itu, kebutuhan tersebut haruslah terpenuhi agar memotivasi siswa untuk dapat belajar dan berkembang dalam mewujudkan proses belajar yang baik melalui pengalaman berdiskusi yang baik. Karena dalam berdiskusi, selain mendengar, melihat, berdiskusi juga dapat berbicara dengan menyampaikan pendapatnya. Apalagi di dalam kelas, banyak ide-ide dan pikiran yang berbeda dari setiap siswa. 

Dengan berdiskusi inilah menjadi wadah atau tempat siswa agar dapat menyatukan ide, pikiran, gagasan yang berbeda-beda setiap siswanya, sehingga dapat membuat siswa lebih aktif lagi dan berani dalam menyampaikan pendapatnya di depan atau pada banyak pasang mata memandang. Sehingga dalam proses belajarnya, siswa dapat berlangsung secara cepat, menyenangkan, menarik, tidak membosankan, dan tidak monoton. Dengan demikian, siswa dapat terus belajar dan berkembang serta mencari pengalaman-pengalaman baru.

Untuk itu, kita harus terus berupaya dalam memunuhi kebutuhan-kebutuhan terutama kebutuhan fisiologinya atau kebutuhan akan pribadinya, karena dengan terpenuhinya itu, kebutuhan lainnya akan mengikuti. Tekhusus dalam belajar. Proses belajar akan sangat menyenangkan dan menarik untuk setiap pribadi karena prosesnya itu dapat dijadikan pengalaman yang berharga untuk hidupnya, terutama pengalaman untuk bisa menyampaikan pemdapat di depan banyak orang. 

Sekian yang dapat saya tulis, kurang lebihnya saya mohon maaf.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun