Mohon tunggu...
Muhammad FarhanSyahrur
Muhammad FarhanSyahrur Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Farhan, saya mahasiswa di universitas Indraprasta PGRI. Saya mengambil jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, karena saya suka dengan dunia kepenulisan. Terimakasih

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perihal Rumah dan Kedinamisan Manusia (Cerpen Kelompok 3) R3E

3 Desember 2023   20:58 Diperbarui: 4 Desember 2023   13:17 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini Shanin berada di kamar Arsen, kamar yang sesungguhnya. Bukan ruang kamar rawat berdominan putih untuk Arsen dirawat pada rumah sakit. Kamar bergaya vintage dengan aroma kopi tetap tidak ada yang berubah. Posisi ranjang, lemari, beberapa baju yang tergantung, foto-foto mereka, bahkan tidak ada satupun sudut yang keluarganya ubah meskipun sudah lewat 3 hari dari kepergiannya.

“Apa memang tujuan hidup manusia begini, Bu?” Tanya Shanin pada wanita yang paling tersakiti saat ini sambil menatap foto mereka berdua.

Hidup yang seperi apa?” Tanya Ibu sambil menyeka air mata dengan jemari lemahnya.

“Hidup yang selalu kuat, meskipun tentang kehilangan.” Lanjut Shanin yang masih terusik sebab alasan hidupnya sudah tidak ada, Shanin kehilangan kebahagiaannya.

Shanin menoleh untuk menatap wajah Ibu yang tampak lesu kian harinya. Ibu hanya memeluk Shanin dengan isak tangis yang tak bersuara. Langit berduka, orang-orang berduka, Kepergiannya meninggalkan luka. “Nin, sebenarnya hidup bukan selalu tentang menjadi kuat. Gak masalah ingin beristirahat selama apapun yang dibutuhkan. Kamu tahu? Tujuan dari hidup adalah proses perjalanan untuk ikhlas, termasuk juga ikhlas tentang kehilangan. Untuk kuat atau tidaknya manusia harus tetap berusaha, untuk apa Nin? Melanjutkan hidup yang masih diberikan.”

Saat itu juga Shanin sadar, untuk meruntuhkan kebohongannya untuk kuat, sebab ia ingin mencapai tujuan hidupnya dengan ikhlas secara perlahan. Hidup memang selalu berjalan dan semua akan terlupakan, namun Arsen sebagai pengecualian. Disimpannya foto yang Shanin genggam sebagai kenangan dan Shanin tersadar bahwa Arsen tidak sekedar seperti ensiklopedia dunia, tetapi ia benar-benar dunianya.

SELESAI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun