"Mas Damar, kemarin kalau kita bertemu kamu terkadang jadi Security, jadi pelayan Cafe lalu penjual warung wedhangan. Terakhir kita bertemu di taman dengan jembatan kaca," ungkap Putri.
Damar tertawa dan berkata
"Iya ya, kalau dipikir lucu juga. Kita justru berkenalan di alam niskala bukan di alam dunia seperti umumnya orang."
Saat itu orangtua Putri sudah masuk ruangan, melihat Putri bersama Damar ibunya bertanya dengan heran.
"Putri, dia temanmu?"
Putri sempat bingung bagaimana menjawabnya tapi Damar sudah mendahului menjawab.
"Iya Bu, Putri teman saya."
Hari itu Damar telah memperoleh kehidupannya kembali setelah mendengar suara Putri. Pada akhirnya sejak pertemuan ini, hubungan mereka berdua semakin akrab dan setahun kemudian merekapun menikah. Setelah mengalami koma, Putri maupun Damar sudah tidak pernah lagi terjebak di dimensi lain seperti sebelumnya.
Hingga pada suatu senja yang cerah disaat mereka akan merayakan ulangtahun perkawinan yang ke 10 di sebuah restoran, hal yang tak terduga terjadi saat sedang dalam perjalanan menuju restoran. Ketika mobil mereka memasuki jalanan tempat restoran itu berada, mereka mendapati tidak ada satupun orang atau mobil lewat di tempat itu padahal biasanya tempat itu ramai dikunjungi orang yang ingin wisata kuliner.
"Mas Dam, kamu merasa aneh ngga? Deretan toko-toko, resto dan jalanan ini sepi sekali padahal biasanya ramai orang datang ke sini," kata Putri dengan nada cemas.
Namun Damar hanya tersenyum.