Mohon tunggu...
Freya
Freya Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

suka menulis cerita silat, misteri dan horror

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Di Antara Dua Dimensi Bab 6 (Tamat)

6 Agustus 2024   22:14 Diperbarui: 6 Agustus 2024   22:15 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.shutterstock.com/ja/blog/abstract-art-typeshttps://www.shutterstock.com/ja/blog/abstract-art-types

Putri tak dapat berkata-kata, dia teringat pertemuannya dengan Hendy di taman itu.

Pantas saja dia bisa masuk ke gapura bunga sedangkan aku tidak bisa memasukinya. Mungkinkah itu gapura itu jalan menuju alam akherat? pikir Putri.

"Ibu, benar aku tidak sadar selama dua hari? Padahal menurut perasaanku aku baru tidur sebentar. Sekarang Bapak dimana Bu?"

"Bapakmu mungkin sedang sarapan di kantin, kami bergantian menjagamu di sini. Kamu tunggu sebentar, ibu panggilkan perawat dulu," ibunya berdiri dari kursinya memanggil perawat jaga.

Mendadak Putri teringat sesuatu

Pemuda itu, siapa dia? Apakah dia juga pasien koma seperti aku? Kenapa dia tiba-tiba saja menghilang ketika memasuki gedung ini? pikir Putri.

Seorang perawat dan dokter kemudian mendatangi ranjang Putri

"Ah, ternyata sudah sadar, saya periksa dulu nanti kalau sudah baik bisa dirawat di kamar biasa," dokter mulai memeriksa keadaan Putri.

Setelah dokter memeriksa keadaannya,  hari itu dokter memutuskan Putri bisa pindah ke kamar biasa.

Usai diperiksa ibunya berkata

"Put, Ibu cari Bapak dulu ya, mau mengabarkan kalau kamu sudah sadar."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun