Mohon tunggu...
Freya
Freya Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

suka menulis cerita silat, misteri dan horror

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Di Antara Dua Dimensi

16 Juli 2024   23:02 Diperbarui: 16 Juli 2024   23:08 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Smartresize free image

“Aku sudah nunggu 15 menit di sini, tadi aku lihat Mba Putri ditabrak ibu-ibu.  Setelah itu Mba Putri malah jalan masuk ke pintu yang menuju basement,” ujar Farida.

Walaupun masih merasa bingung, Putri memilih untuk tidak memikirkan lagi kejadian tadi. Dia lebih memfokuskan pikirannya ke pekerjaannya daripada harus memikirkan kejadian aneh tadi. Beruntung walau sedikit terlambat, namun mereka masih sempat bertemu Pak Edy dan pertemuan hari itu sukses. Pak Edy bersedia membuka rekening, menempatkan sejumlah dana yang cukup besar dan mengalihkan transaksi usahanya di bank tempat Putri bekerja. Putri merasa lega target dana bulan itu sudah tercapai, akhir bulan nanti dia tidak perlu lagi ngos-ngosan mengejar target dana dan nasabah baru.

Sore itu usai membereskan pekerjaannya, Bu Dessy Marketing Managernya menemui Putri

“Putri, pulang kerja nanti,  aku mau ajak temen-temen marketing ke Café Star. Kita syukuran karena belum sampai akhir bulan target kita sudah masuk, nanti aku yang traktir. Kamu bisa ikut kan Put?”

“Oh, ya Bu terimakasih, kebetulan sore ini saya sedang tidak ada acara,” jawab Putri.

Bu Dessy memang sering memotivasi karyawannya dengan memberikan penghargaan berupa hadiah sederhana atau sekedar mentraktir mereka sepulang kerja. Bagi Putri hal itu tidak masalah karena dia sendiri masih belum bersuami dan orangtuanya pun tak keberatan asal pamit dulu.

Sepulang kerja Putri dan rekan-rekan kantornya menuju Café Star yang terletak di sebuah Mall tak jauh dari kantor mereka. Usai memesan makanan Putri pamit sebentar ke toilet yang terletak di luar Cafe. Ketika keluar dari toilet lagi-lagi Putri terkejut, mall yang ramai itu sekarang sepi, sunyi senyap. Orang-orang yang tadinya berlalu-lalang mendadak menghilang entah kemana. Dengan panik Putri melangkah kembali ke café, situasi di sekitarnya begitu hening, hanya terdengar suara hak sepatu Putri memecah keheningan di mall itu. Toko-toko yang biasanya ramai pengunjung juga terlihat sepi bahkan pegawai tokonyapun tak terlihat.

Saat masuk Café, Putri kembali terkejut, teman-temannya yang duduk di meja pojok sudah tidak ada di tempatnya. Suasana Café begitu sepi, barista, pelayan, kasir dan pengunjungnya semua tidak ada di tempat itu. Putri semakin panik, kejadian pagi tadi kembali berulang.

“Ya Tuhan, kenapa harus terjadi lagi? Mana malem lagi kejadiannya, aku nanti masih bisa balik nggak ya?” gumam Putri.

Air matanya mulai meleleh, dia merasa akan terperangkap selamanya di mall itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun