Mohon tunggu...
Fresha Fitriana Karuna
Fresha Fitriana Karuna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menanggulangi Limbah Tempurung Kelapa di Desa Punggur Kapuas Menjadi Briket

12 Desember 2022   17:56 Diperbarui: 12 Desember 2022   18:43 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Penyiapan Perekat yang dilakukan dengan memasak tepung kanji dan air hingga bertekstur seperti lem.

5. Pencampuran yang dilakukan dengan mencampur hasil pengayakan dengan perekat hingga merata.

6. Pencetakan yang dilakukan dengan memadatkan hasil pencampuran pada pipa kemudian didorong hingga keluar hasil pencetakan

7. Pengeringan yang dilakukan dengan menjemur hasil pencetakan di bawah sinar matahari selama 4-7 hari.

Dengan demikian, dapat diketahui bahwa tempurung kelapa dapat diolah menjadi briket. Briket lebih unggul dibandingkan arang karena  harganya lebih murah, mudah terbakar, lama habis, minim asap, dan minim abu. Dengan membuat briket sendiri masyarakat dapat mengurangi penggunaan gas Elpiji dan mengurangi penumpukan limbah. Sehingga briket menjadi solusi terbaik dari permasalahan penumpukan limbah tempurung kelapa yang ada di Desa Punggur Kapuas 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun