" Dalam Kesederhanaan Aku MenantiMu "
Prolog : Â kisah ini berawal dari seorang anak yang hanya tinggal bersama ibunya disebuah rumah kecil, Ia adalah seorang anak yang hidup tanpa bapak karena bapaknya telah lama tiada, anak ini bernama Natalia, natalia adalah seorang anak yang menanti kedatangan Yesus dengan penuh kesederhanaan, mau tahu kisahnya ??? kita simak yukhh ...
Natalia ( oliv) : duduk berbincang dengan ibu di depan rumah, dengan wajah sedih
Ibu ( mutiara ) : duduk berbincang dengan natalia  di depan rumah, dengan wajah yang penuh   kesedihan
Â
Prolog : Â Â Â Â Â tiba -- tiba ibu masuk meninggalkan Natalia seorang diri, dari jauh terlihat ada tiga orang anak yang sedang menuju kea rah Natalia, anak yang pertama bernama Bintang, anak kedua bernama alfa dan anak ketiga bernama Gabriel, ketiga anak ini sedang berbincang dengan penuh semangat dan tertawa bahagia .
Gabriel ( beni ) Â Â Â Â Â Â : teman -- teman aku ga mau sombong yah, tapi tahu ga ayahku udah belikan aku sepatu roda loh,, udah dikirm barangnya dari malaysia, ituloh Negara tetangga kita, aduh ga sabar deh buat pakai sepatunya,,,hahhaha ( tertawa mengejek )
Bintang ( laura) Â Â Â Â Â : hahaha hanya sepatu roda, aduh maaf yah aku sih dibelikan anting sama kalung emas, biasanya anak perempuan kan harus terlihat elegan dengan pernak pernik cantik di badannya, aku sih agak risih yah kalau ga pakai barang -- barang mahal, rasanya kaya gatal -- gatal, hahahaha ( sambil menggosok gosok tangan nya, dengan ekspresi mengejek)
Alfa ( Justin ) Â : apa sih kalian geli aku mendengan ocehan murahan kalian, bisa ga jangan pamer harta kalian, malu dikit lah orang tua kalian itu di bawah papi saya, hahaha, kalian mau sok sokan kaya padalah uangku lebih banyak dari kalian, hahahaha ( tertawa mengejek )
Bintang, Gabriel : hahahaha ( iya iya tahu deh bos junior,,,hahhaha
Prolog       :kemudian mereka bertiga tertawa tebahak -- bahak sambil melihat kearah natalia, yang sementara merenung nasib nya. dan setelah bertemu dan melihat keadaan Natalia, ketiga anak ini menjadi terdia sejenak.
Bintang      : (dengan wajah bahagia ) hay Natalia,,,,,
Alfa & gariel  : hay Natalia ...
Natalia       : hay teman -- teman ( wajah menunduk dan mulai mengangkat wajah), teman -- teman, maaf yah, kalian dari jauh dengan penuh kebahagian tapi aku malah membalas kalian dengan wajah sedih
Alfa         : kamu kenapa Natalia
Natalia       : (memaksa diri untuk tersenyum) mmmmmmmm ga kok, aku bahagia kok
Gabriel       : bahagia apa ? wajahmu lohhhh ( sambil menunjuk wajah Natalia )
Natalia       : teman -- teman aku bahagia kok, Tuhan Yesus akan segera lahir, semua umatnya akan bersukaria, duka cita jadi sukacita, air mata jadi kebahagiaan
Bintang      : betul ... betul... betul ....
Alfa         : lalu ??? (memandang wajah Natalia)
Natalia       : aku kebelakang dulu yah, (pergi meninggalkan teman -- temannya)
Ibu          : anak -- anak
Ketiga anak   : syalom bu ( sambil salim kepada ibu )
Ibu          : (mengajak anak -- anak duduk) anak -- anak kalian tahu kan, Natalia selalu menanti kelahiran Yesus, Natalia bahagia karena semua umat akan merayakan hari kelahiran Tuhan Yesus, tapi kalian juga tahu kan, Natalia selalu merasa minder dengan keadaan, Natalia anak malang anak -- anak, kalian paham kan
Ketiga anak   : IYA BU,,, kami paham, kami pamit bu
Prolog       : kemudian anak -- anak pergi meninggalkan rumah Natalia, dalam perjalanan ketiga anak bercakap cakap dan membuat rencana, tapi apa yah rencana nya ??? kita lihat yukkk
Alfa         : jadi begitu yah teman -- teman
Gabriel & bintang : ok bestie
Prolog       : keesokan harinya ketiga anak kembali ke rumah Natalia dengan membawa banyak tas -- tas belanjaan
Bintang      : Gaes seperti rencana kemmaren yah, jangan sampai gagal yah
Gabriel & alfa : ok bestie
Prolog       : setelah lama berjalan akhirnya mereka sampai di rumah Natalia, dari kejauhan Natalia semestara berbincang dengan ibunya
Ibu          : anak -- anak, kalian datang lagi
Ketiga anak   : (mendekati ibu dan memberi salam) iya bu,, syalom buuu
Natalia       : hai teman -- teman ( memaksa diri untuk senyum)
Ketiga anak   : (penuh bahagia) hay Natalia
Bintang      : Natalia, ( sambil meyodorkan tas -- tas yang di bawa) ini semua buat kamu yah ...
Ketiga anak   : untuk kamu ( kompak ngomongnya)
Ibu          : ini apa anak -- anak ?
Ketiga anak   : ini semua baju, pakaian, barang -- barang bagus yang dibelikan orangtua tapi belum sempat kita gunakan, jadi kita ingin berbagi untuk Natalia bu, ( sambil tersenyum)
Alfa         : betul ... betul .... Betul ( sambil tertawa)
Natalia       : (tersipu malu ) kemudian tersenyum, bukan ini teman -- teman, bukan ini yang aku inginkan, aku ingin natal kali ini ada ayah, aku ga perlu semua barang mewah dan inadah, aku hanya perlu ayah
Ibu          : (mengusap pundak Natalia) bukankah ibu sudah bilang kemaren, ayahmu akan sedih jika kamu terus seperti ini, apa kamu ga merasa sedih melihat keadaan kamu ? nak ingatlah ayahmu sudah bahagia bersama Tuhan di sorga, kamu pun harus bahagia menanti kedatangan Tuhan nak
Natalia       : iya bu ( mulai tersenyum) maafkan aku teman -- teman, maafkan aku bu, aku masih terlalu kanak -- kanak untuk mengerti maksud Tuhan untukku, kini aku paham bukan barang mewah dan indah yang aku perlukan, cukup hati yang penuh sukacita saja sudah membuat Tuhan bahagia melihat aku menanti hari kelahirannya
Ibu          : benar anakku ( ibu mencoba menenangkan natalia)
Ketiga anak   : ( tertunduk malu) maafkan kami Natalia, kami mengira kamu ingin seperti kami, maafkan kami yah, ternyata kami salah, salah banget
Alfa         : betul ... betul .. betul
Bintang      : kami iklas Natalia, pakai aja, trus ijinkan kami mengantikan posisi ayahmu, kami janji akan bersama dengan kamu melewati natal ini
Alfa         : betul ... betul .. betul
Gabriel       : teman -- teman ayok kita nyanyi yuk, udh lama ga nyanyi,, hihi
Ibu          : ibu mau ikutan juga,
Nyanyi bareng : semua anak
Prolog   : natal bukan sekedar barang mewah dan mahal, natal bukan sekedar ada keluarga dan tidak punya keluarga, natal bukan sekedar jalan jalan atau menyendiri, natal adalah membuaka hati, membuat diri penuh sukacita, agar ketika Tuhan lahir maka akan lahir juga sukacita kebahagiaan yang luar biasa dalam hati dan jiawa kita semua, selamat natal saudaraku, selamat natal sahabatku, selamat natal guruku, bahagia natal menyertai kita semua, amin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H